Sunday, May 4, 2025
22.9 C
Jayapura

Maskapai Penerbangan/Operator Ogah Layani Penerbangan di Wilayah Pegunungan

Kadis Perhubungan Mimika Sebut Lelang Penerbangan Perintis Sudah Dibuka Tapi Tak Ada Peminat

MIMIKA – Kepala Dinas Perhubungan, Jania Basir menjelaskan, penerbangan perintis ke wilayah-wilayah gunung dan pesisir Mimika sebelumnya disubsidi oleh Pemerintah Pusat dengan menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika.

Namun, karena beberapa faktor yang menyebabkan subsidi dari pemerintah pusat ini tak lagi berjalan, dan kembali diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika yang rencananya menggunakan APBD tahun 2025.

Jania Basir menegaskan, pihaknya telah melakukan lelang untuk operator penerbangan terkait dengan subsidi penerbangan perintis.

Namun, sampai saat ini belum ada satupun operator penerbangan yang menerima pinangan pemerintah daerah karena faktor keamanan. 

Baca Juga :  Dijadikan Tempat Pesta Miras, Polisi Bubarkan Warga di Tugu Salib

“Kami sudah koordinasi dengan UPBU saat itu kenapa tidak jalan? Karena tidak ada operator yang mau ikut pelelangan untuk subsidi penerbangan perintis. Akhirnya anggaran untuk penerbangan perintis dipotong dari pusat Pak Asep (Kepala UPBU Mozes Kilangin Timika) menyampaikan kepada kami untuk memasukkan penerbangan perintis menggunakan APBD melalui Dinas Perhubungan,” terang Jania, Selasa 29 April 2025.

“Tahun ini kami sudah anggarkan untuk subsidi penerbangan perintis senilai Rp 25 miliar untuk melayani lapangan terbang yang ada di Kabupaten Mimika. Kami sudah urus dari Januari, kami juga berusaha, kami mau untuk subsidi penerbangan perintis ini jadi, jadi yang bicara soal (masalah) keamanan itu sendiri bukan kami tapi operator sendiri yang tidak mau,” lanjutnya.

Baca Juga :  Jaga Keamanan, Siskamling Harus Diaktifkan

Namun, Jania menyampaikan bahwa operator tersebut telah diarahkan untuk mengikuti pelelangan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Namun, sampai saat ini operator tersebut justru menghilang dan tidak pernah kembali untuk mengikuti pelelangan.

Sama halnya dengan maskapai Susi Air, juga telah dihubungi oleh Dinas Perbubungan Kabupaten Mimika untuk melayani subsidi penerbangan perintis namun tidak bersedia.

Kadis Perhubungan Mimika Sebut Lelang Penerbangan Perintis Sudah Dibuka Tapi Tak Ada Peminat

MIMIKA – Kepala Dinas Perhubungan, Jania Basir menjelaskan, penerbangan perintis ke wilayah-wilayah gunung dan pesisir Mimika sebelumnya disubsidi oleh Pemerintah Pusat dengan menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Timika.

Namun, karena beberapa faktor yang menyebabkan subsidi dari pemerintah pusat ini tak lagi berjalan, dan kembali diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika yang rencananya menggunakan APBD tahun 2025.

Jania Basir menegaskan, pihaknya telah melakukan lelang untuk operator penerbangan terkait dengan subsidi penerbangan perintis.

Namun, sampai saat ini belum ada satupun operator penerbangan yang menerima pinangan pemerintah daerah karena faktor keamanan. 

Baca Juga :  Soroti Kegiatan Kapal-Kapal di Sekitar Pintu Air Dilakukan Diatas Lumpur 

“Kami sudah koordinasi dengan UPBU saat itu kenapa tidak jalan? Karena tidak ada operator yang mau ikut pelelangan untuk subsidi penerbangan perintis. Akhirnya anggaran untuk penerbangan perintis dipotong dari pusat Pak Asep (Kepala UPBU Mozes Kilangin Timika) menyampaikan kepada kami untuk memasukkan penerbangan perintis menggunakan APBD melalui Dinas Perhubungan,” terang Jania, Selasa 29 April 2025.

“Tahun ini kami sudah anggarkan untuk subsidi penerbangan perintis senilai Rp 25 miliar untuk melayani lapangan terbang yang ada di Kabupaten Mimika. Kami sudah urus dari Januari, kami juga berusaha, kami mau untuk subsidi penerbangan perintis ini jadi, jadi yang bicara soal (masalah) keamanan itu sendiri bukan kami tapi operator sendiri yang tidak mau,” lanjutnya.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Dishub Papua Adakan Rakor

Namun, Jania menyampaikan bahwa operator tersebut telah diarahkan untuk mengikuti pelelangan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Namun, sampai saat ini operator tersebut justru menghilang dan tidak pernah kembali untuk mengikuti pelelangan.

Sama halnya dengan maskapai Susi Air, juga telah dihubungi oleh Dinas Perbubungan Kabupaten Mimika untuk melayani subsidi penerbangan perintis namun tidak bersedia.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/