Sementara itu Ketua terminal A 2 Kadis Yikwa, mengatakan para sopir angkot A 2 juga selama ini mengalami kesulitan cari penumpang sebab semua jalur yang selama ini di lewati mobil angkot semuanya ada Pengkalan ojek bahankan di terminal A 2 di ujung Jalan Irian bawa pangkalan ojek ada di sebelah kanan jalan dan terminal 2 A di sebelah kiri Jalan
“Sehingga para penumpang lebih memilih naik ojek dari pada angkot sementara ojek yang mangkal itu semuanya ojek liar tidak yang ojek resmi, sementara Ojek resmi itu hanya ada di pasar Potilek, Pasar Misi, Pasar Jibama, Jalan irian atas, Panti Asuhan Misi, Bandara Wamena, post lantas Jalan irian, Jam kotak hom-hom tapi dan depan Kampus Unaim Yapis Wamena, yang lain itu semuanya elegal terutama yang parkir di wilayah terminal ini.”tegas Yikwa
lebih lanjut Yikwa mengatakan untuk tarif A2 sendiri dari kota Wamena ke pasar Jibama ini Rp.10.000 lebih murah dari ojek yang patok harga 20-30 ribu tapi penumpang lari ke ojek semua. sebelum ada ojek duluh itu sehari ia bisa dapat uang 500 – 1.000.000 itu gampang tapi setelah ada ojek ini mau dapat 500 saja sangat susah,
“kita sudah sampaikan ke pemerintah daerah sama DPRD juga tapi mereka semua tidak mau tertibkan ini semua, dan Kaloh kita tegur mereka para tukang ojek ini di antara kita sopir taksi dan Abang ojek bisa baku pukul, jadi kita minta pemerintah segera tertibkan ojek liar ini. “ Tutupnya. (jo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos