Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Penyemprotan Disinfektan Dievaluasi

Seorang warga saat cuci tangan  di profil tank dan cuci tangan bantuan dari  budi luhiur  di pasar Wamanggu Merauke ( FOTO: Sulo/Cepos) 

MERAUKE – Setelah  melakukan  penyemprotan  disinfentan selama   1 minggu  di tempat-tempat umum, kemarin   Tim  Satuan  Gugus Tugas Percepatan Penanganan  Covid-19  melakukan evaluasi.   Evaluasi  yang  dilakukan ini membuat   penyemprotan disinfektan  ditiadakan.

  “Hari  ini,   untuk  kegiatan   penyemprotan   disinfektan  kita  tidak  laksanakan karena kita akan melakukan evaluasi   atas kegiatan  yang   sudah  kita laksanakan selama 1 minggu  ini. Silakan    kepada teman-teman  relawan semua untuk  hari ini  istirahat dan  besok  baru kita  datang lagi   apakah  penyemprotan  disinfektan kita lanjutkan atau  seperti apa. Tergantung  dari  hasil evaluasi  kita hari ini,’’ jelas Ketua Tim  Gugus  Gugus Tugas Percepatan Penanganan  Covid-19 Kabupaten Merauke  Drs  Daniel  Pauta,   kemarin. 

Baca Juga :  PGRI Merauke Ancam Boikot Pelaksanaan Ujian SMA-SMK

    Pauta menjelaskan, bahwa   selama 1 minggu  tersebut telah dilakukan  penyemprotan  disinfektan   di  lebih  100  tempat  umum,  baik  pelabuhan, bandara, pasar, sekolah,   fasilitas kesehatan,  rumah ibadah,    jalan protokol  dan tempat-tempat umum lainnya.   Selain  penyemprotan  yang dilakukan  di Kota  tersebut, Sekda    Pauta  mengungkapkan bahwa  penyemprotan yang sama dilakukan  di kampung-kampung dan distrik. “Lebih baik     kita  melakukan pencegahan   dari pada pengobatan,” terangnya.  

   Sekda mengungkapkan bahwa  masyarakat di minta untuk   tinggal di  dalam rumah.  Namun jika ada  yang  sifatnya penting maka  tidak  dilarang keluar rumah. Namun  jika   urusan penting tersebut sudah dilakukan maka diharapkan segera kembali  ker rumah. Sementara    untuk kegiatan  toko atau swalayan, jelas  Sekda Pauta    bahwa mereka diberikan   kesempatan  untuk  buka dari pukul 06.00 WIT  sampai  pukul 18.00 WIT.  Setelah  itu, maka    toko atau swalayan  ditutup. ‘’ Kalau  pengunjung ramai, maka diharapkan ada antrean untuk masuk. Jangan sekaligus masuk sehingga   terjadi  antrean. Perlu   diatur sedemikian rumah,’’   tandasnya.   

Baca Juga :  Hari ini, Bupati Merauke Mulai Disidang

   Sekda Pauta menyampaian  syukur  bahwa dari 3  pasien  yang  dinyatakan positif sebelumnya sekarang  tinggal 2   orang.  “Ini pertanda kabar baik. Mudah-mudahan  mereka yang  sudah dinyatakan positif segera   sembuh dan yang dalam  status PDP  hasilnya negatif,’’ pungkasnya. (ulo/tri)   

Seorang warga saat cuci tangan  di profil tank dan cuci tangan bantuan dari  budi luhiur  di pasar Wamanggu Merauke ( FOTO: Sulo/Cepos) 

MERAUKE – Setelah  melakukan  penyemprotan  disinfentan selama   1 minggu  di tempat-tempat umum, kemarin   Tim  Satuan  Gugus Tugas Percepatan Penanganan  Covid-19  melakukan evaluasi.   Evaluasi  yang  dilakukan ini membuat   penyemprotan disinfektan  ditiadakan.

  “Hari  ini,   untuk  kegiatan   penyemprotan   disinfektan  kita  tidak  laksanakan karena kita akan melakukan evaluasi   atas kegiatan  yang   sudah  kita laksanakan selama 1 minggu  ini. Silakan    kepada teman-teman  relawan semua untuk  hari ini  istirahat dan  besok  baru kita  datang lagi   apakah  penyemprotan  disinfektan kita lanjutkan atau  seperti apa. Tergantung  dari  hasil evaluasi  kita hari ini,’’ jelas Ketua Tim  Gugus  Gugus Tugas Percepatan Penanganan  Covid-19 Kabupaten Merauke  Drs  Daniel  Pauta,   kemarin. 

Baca Juga :  Keluarga Korban Tabrakan Ajukan Sejumlah Tuntutan   

    Pauta menjelaskan, bahwa   selama 1 minggu  tersebut telah dilakukan  penyemprotan  disinfektan   di  lebih  100  tempat  umum,  baik  pelabuhan, bandara, pasar, sekolah,   fasilitas kesehatan,  rumah ibadah,    jalan protokol  dan tempat-tempat umum lainnya.   Selain  penyemprotan  yang dilakukan  di Kota  tersebut, Sekda    Pauta  mengungkapkan bahwa  penyemprotan yang sama dilakukan  di kampung-kampung dan distrik. “Lebih baik     kita  melakukan pencegahan   dari pada pengobatan,” terangnya.  

   Sekda mengungkapkan bahwa  masyarakat di minta untuk   tinggal di  dalam rumah.  Namun jika ada  yang  sifatnya penting maka  tidak  dilarang keluar rumah. Namun  jika   urusan penting tersebut sudah dilakukan maka diharapkan segera kembali  ker rumah. Sementara    untuk kegiatan  toko atau swalayan, jelas  Sekda Pauta    bahwa mereka diberikan   kesempatan  untuk  buka dari pukul 06.00 WIT  sampai  pukul 18.00 WIT.  Setelah  itu, maka    toko atau swalayan  ditutup. ‘’ Kalau  pengunjung ramai, maka diharapkan ada antrean untuk masuk. Jangan sekaligus masuk sehingga   terjadi  antrean. Perlu   diatur sedemikian rumah,’’   tandasnya.   

Baca Juga :  Sebelum Desember, 190 CPNS Tidak Lulus Seleknas Peroleh NIP

   Sekda Pauta menyampaian  syukur  bahwa dari 3  pasien  yang  dinyatakan positif sebelumnya sekarang  tinggal 2   orang.  “Ini pertanda kabar baik. Mudah-mudahan  mereka yang  sudah dinyatakan positif segera   sembuh dan yang dalam  status PDP  hasilnya negatif,’’ pungkasnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya