Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Antisipasi Corona, Petugas Puskesmas Mopah Baru Gunakan APD

Petugas Puskesmas  Mopah Baru Merauke yang menggunakan APD  saat melakukan screening  kepada seluruh masyarakat yang  akan melakukan pemeriksaan dan pengobatan  di Puskesmas Mopah  Baru, Senin (30/3).  ( FOTO:Sulo/Cepos) 

MERAUKE-Untuk mencegah agar perawat  tidak terpapar  virus  Corona saat melaksanakan  tugas, Puskesmas  Mopah  Baru yang berada di depan Mapolrers  Merauke melengkapi petugasnya  yang sedang  melakukan  screening kepada warga yang akan  berobat  dengan  alat pengaman diri. 

  Alat pengaman diri yang  digunakan  tersebut  merupakan stok tahun lalu, sedangkan untuk penutup  kepala dan wajah dibuat sendiri  oleh pihak Puskesmas Mopah Baru.  Kepala  Puskesmas Mopah Baru Sugiono, SKM, MKes, mengungkapkan,    bahwa APD  yang digunakan  oleh  perawat  Puskesmas  berada di garis  terdepan tersebut adalah APD  standar  sisa tahun lalu.

   “Kalau masker  itu dari toko, tapi untuk kaca pelindung dan penutup kepala   kita buat sendiri,” tandasnya.  

  Menurut  Sugiono,  sebagai petugas  yang  berada di bagian terdepan  dalam  melayani  kesehatan masyarakat   maka  petugas  perlu dilengkapi dengan pengaman. “Jangan sampai   terpapar dengan  Corona,” jelasnya. 

Baca Juga :  Tidak Ada Izin Galian Golongan C di Daerah Pesisir

   Selain itu, lanjut dia, posko  screening ini  dibuat  agar  virus  tidak menyebar  di Puskesmas.  “Semua yang kita curigai  mengalami gejala klinis  yang mengarah ke Covid-19, kita  sudah gunakan  poli tersendiri namanya poli Covid -19. Jadi tidak perlu    masuk ke  puskesmas. Di sana ada dokter yang menangani secara langsung  bagi  pasien yang dicurigai  gejala Covid tersebut,” terangnya.   

  Jadi mereka yang masuk ke  ruang tunggu puskesmas adalah mereka yang dianggap relatif aman  dari  gejala  klinis  Covid-19.  Sugiono  menjelaskan bahwa  screening  bagi setiap  warga yang  melakukan  pemeriksaan dan pengobatan ke  puskesmas Mopah  Baru ini  dilakukan sejak Jumat  (27/3) lalu.

Baca Juga :  IDI Gelar Penyuluhan dan Pengobatan Gratis

  “Kalau kita di Puskesmas tidak  ada liburnya. Kalau teman-teman di puskesmas  sampaikan bahwa kalau   orang  lain libur maka kita lembur,” jelasnya.

    Ditanya lebih lanjut  dari screening  yang dilakukan tersebuut apakah sudah ada yang  terjaring ODP,  Sugiono mengaku  angka pastinya  dirinya belum  tahu apakah sudah ada atau tidak. “Kalau terjaring sudah pasti karena yang bergejala  karena  dari 10  besar penyakit bulan lalu  yang masih tertingi  adalah infeksi saluran  pernafasan atas. Salah satu gejala  dari Covid adalah  batuk, demam dan sebagainya. Jadi itu sudah pasti,” tandasnya. (ulo/tri)   

Petugas Puskesmas  Mopah Baru Merauke yang menggunakan APD  saat melakukan screening  kepada seluruh masyarakat yang  akan melakukan pemeriksaan dan pengobatan  di Puskesmas Mopah  Baru, Senin (30/3).  ( FOTO:Sulo/Cepos) 

MERAUKE-Untuk mencegah agar perawat  tidak terpapar  virus  Corona saat melaksanakan  tugas, Puskesmas  Mopah  Baru yang berada di depan Mapolrers  Merauke melengkapi petugasnya  yang sedang  melakukan  screening kepada warga yang akan  berobat  dengan  alat pengaman diri. 

  Alat pengaman diri yang  digunakan  tersebut  merupakan stok tahun lalu, sedangkan untuk penutup  kepala dan wajah dibuat sendiri  oleh pihak Puskesmas Mopah Baru.  Kepala  Puskesmas Mopah Baru Sugiono, SKM, MKes, mengungkapkan,    bahwa APD  yang digunakan  oleh  perawat  Puskesmas  berada di garis  terdepan tersebut adalah APD  standar  sisa tahun lalu.

   “Kalau masker  itu dari toko, tapi untuk kaca pelindung dan penutup kepala   kita buat sendiri,” tandasnya.  

  Menurut  Sugiono,  sebagai petugas  yang  berada di bagian terdepan  dalam  melayani  kesehatan masyarakat   maka  petugas  perlu dilengkapi dengan pengaman. “Jangan sampai   terpapar dengan  Corona,” jelasnya. 

Baca Juga :  IDI Gelar Penyuluhan dan Pengobatan Gratis

   Selain itu, lanjut dia, posko  screening ini  dibuat  agar  virus  tidak menyebar  di Puskesmas.  “Semua yang kita curigai  mengalami gejala klinis  yang mengarah ke Covid-19, kita  sudah gunakan  poli tersendiri namanya poli Covid -19. Jadi tidak perlu    masuk ke  puskesmas. Di sana ada dokter yang menangani secara langsung  bagi  pasien yang dicurigai  gejala Covid tersebut,” terangnya.   

  Jadi mereka yang masuk ke  ruang tunggu puskesmas adalah mereka yang dianggap relatif aman  dari  gejala  klinis  Covid-19.  Sugiono  menjelaskan bahwa  screening  bagi setiap  warga yang  melakukan  pemeriksaan dan pengobatan ke  puskesmas Mopah  Baru ini  dilakukan sejak Jumat  (27/3) lalu.

Baca Juga :  Sabar Gattang: Dalam Melakukan Pengawasan, Jangan Kita Berkacamata Kuda 

  “Kalau kita di Puskesmas tidak  ada liburnya. Kalau teman-teman di puskesmas  sampaikan bahwa kalau   orang  lain libur maka kita lembur,” jelasnya.

    Ditanya lebih lanjut  dari screening  yang dilakukan tersebuut apakah sudah ada yang  terjaring ODP,  Sugiono mengaku  angka pastinya  dirinya belum  tahu apakah sudah ada atau tidak. “Kalau terjaring sudah pasti karena yang bergejala  karena  dari 10  besar penyakit bulan lalu  yang masih tertingi  adalah infeksi saluran  pernafasan atas. Salah satu gejala  dari Covid adalah  batuk, demam dan sebagainya. Jadi itu sudah pasti,” tandasnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya