Wednesday, April 30, 2025
23.3 C
Jayapura

Jamin Tak Ada Pungutan Dalam Pendaftaran Siswa Baru

MERAUKE– Kepala Sekolah SMAI Merauke Ringland Simanjuntak mengaku jika pihaknya sudah tidak melakukan pungutan pendaftaran siswa baru selama ini.

‘’Kita tidak ada lagi pungutan bagi siswa baru,’’ kata Ringland Simanjuntak. Namun yang ada, jelas dia, adalah pembayaran  seragam sekolah yang disediakan oleh OSIS sekolah. Seragam  sekolah ini disediakan sekolah lanjut dia atas permintaan sebagian besar  orang tua siswa untuk sekolah menyediakan.

‘’Nah, apakah seragam sekolah itu juga dikategorikan pungutan. Saya pikir tidak, karena OSIS sekolah hanya mengakomodir sebagian besar permintaan orang tua. Karena di seragam sekolah itu sudah ada lambang sekolah, osis dan nama sekolah,’’ jelasnya.

   Selain itu, lanjut Ringland Simanjutak bahwa setiap tahunnya sekolah membuat rencana belanja sekolah (RBS).  Dimana dana BOS yang diterima oleh sekolah belum mampu mengakomodir  kebutuhan sekolah. ‘’Karena kami disini ada guru honor sekolah sampai cleaning service dengan jumlah 33 orang. Setiap tahunnya, anggaran yang kami butuhkan untuk membayar guru honor sekolah dan    cleaning service itu hampir Rp 800  juta,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Pastikan Proses Belajar Mengajar di 7 SD  Kembali Normal 

Karena itu, lewat rencana belanja sekolah itu, Komite sekolah bersama dengan orang tua sekolah berembuk dan membuat kesempakatan membayar uang komite dimulai  Rp 150.000, Rp 100.000 dan Rp 50.000  setiap bulannya sesuai kemampuan  dari orang tua siswa.   

‘’Tapi ada juga siswa yang tidak bayar karena masalah ekonomi, sehingga ada  semacam subsidi dari siswa yang mampu membayar komite sekolah tersebut,’’ katanya.

  Ringland Simanjuntak menambahkan  bahwa jika pemerintah ingin benar-benar membebaskan orang tua dari biaya sekolah tersebut maka kekurangan dari dana BOS yang diterima  sekolah untuk operasional sekolah  mesti ditanggung oleh pemerintah daerah.

Baca Juga :  Antonius dan Ruth Wakili PPS ke Tingkat Nasional 

‘’Tapi kan  kemampuan pemerintah daerah juga  terbatas.  Sehingga masih dibutuhkan partisipasi dari para orang tua untuk membantu sekolah lewat komite sekolah yang ada,’’ tambahnya. (ulo/wen)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE– Kepala Sekolah SMAI Merauke Ringland Simanjuntak mengaku jika pihaknya sudah tidak melakukan pungutan pendaftaran siswa baru selama ini.

‘’Kita tidak ada lagi pungutan bagi siswa baru,’’ kata Ringland Simanjuntak. Namun yang ada, jelas dia, adalah pembayaran  seragam sekolah yang disediakan oleh OSIS sekolah. Seragam  sekolah ini disediakan sekolah lanjut dia atas permintaan sebagian besar  orang tua siswa untuk sekolah menyediakan.

‘’Nah, apakah seragam sekolah itu juga dikategorikan pungutan. Saya pikir tidak, karena OSIS sekolah hanya mengakomodir sebagian besar permintaan orang tua. Karena di seragam sekolah itu sudah ada lambang sekolah, osis dan nama sekolah,’’ jelasnya.

   Selain itu, lanjut Ringland Simanjutak bahwa setiap tahunnya sekolah membuat rencana belanja sekolah (RBS).  Dimana dana BOS yang diterima oleh sekolah belum mampu mengakomodir  kebutuhan sekolah. ‘’Karena kami disini ada guru honor sekolah sampai cleaning service dengan jumlah 33 orang. Setiap tahunnya, anggaran yang kami butuhkan untuk membayar guru honor sekolah dan    cleaning service itu hampir Rp 800  juta,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Dinas Pariwisata Dorong 4 Kampung Rintisan Jadi Kampung Wisata 

Karena itu, lewat rencana belanja sekolah itu, Komite sekolah bersama dengan orang tua sekolah berembuk dan membuat kesempakatan membayar uang komite dimulai  Rp 150.000, Rp 100.000 dan Rp 50.000  setiap bulannya sesuai kemampuan  dari orang tua siswa.   

‘’Tapi ada juga siswa yang tidak bayar karena masalah ekonomi, sehingga ada  semacam subsidi dari siswa yang mampu membayar komite sekolah tersebut,’’ katanya.

  Ringland Simanjuntak menambahkan  bahwa jika pemerintah ingin benar-benar membebaskan orang tua dari biaya sekolah tersebut maka kekurangan dari dana BOS yang diterima  sekolah untuk operasional sekolah  mesti ditanggung oleh pemerintah daerah.

Baca Juga :  Pastikan Proses Belajar Mengajar di 7 SD  Kembali Normal 

‘’Tapi kan  kemampuan pemerintah daerah juga  terbatas.  Sehingga masih dibutuhkan partisipasi dari para orang tua untuk membantu sekolah lewat komite sekolah yang ada,’’ tambahnya. (ulo/wen)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya