Saturday, November 23, 2024
28.7 C
Jayapura

Dua Tahun Dana BOS Tidak Cair, SMK Santo Antonius Geruduk Polres Merauke

MERAUKE– Siswa-siswi SMK Santo Antonius Merauke menggelar aksi demo damai ke Mapolres Merauke, Jumat (29/9/2023).

Aksi demo damai ini diawali dengan melakukan longmarch dari sekolah mereka di Jalan Misi secara tertib sambil dikawal kepala sekolah dan guru-guru mereka, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama dalam perjalanan.

Dalam aksi ini, para pelajar membawa spanduk dan pamlet yang berisi tuntutan mereka.
Namun kedatangan para pelajar tersebut mengagetkan anggota Polres Merauke, sehingga saat para pelajar ini masuk ke dalam pintu utama Mapolres Merauke, mereka langsung dihadang aparat kepolisian.

Wakapolres Merauke Kompol Vicky Pandu, mengaku kaget dengan aksi tersebut seakan-akan Polres Merauke didemo. Kepala Sekolah SMK Santo Antonius Sinur Pelita Sianturi, mengatakan bahwa surat permohonan untuk melakukan audiensi sekaligus menyampaikan aspirasi telah disampaikan sejak Rabu (27/9/2023).

Baca Juga :  Berkekuatan Hukum Tetap, PN Diminta Segera Eksekusi Putusan Mahkamah Agung 

Sianturi menjelaskan bahwa aksi demo yang dilakukan ini ke Polres untuk meminta Polisi menyelesaikan persoalan dualisme kepemimpinan Ketua Yayasan Santo Antonius Merauke.

Dimana akibat dualisme kepemimpinan yayasan yang terjadi ini membuat siswa/siswi SMK Santo Antonius Merauke jadi korban. Karena dua tahun dana Bos tidak bisa dicairkan, padahal berbagai langkah dan cara dilakukan baik dengan dinas pendidikan maupun dengan membuat laporan dugaan pemalsuan yang dilakukan oleh salah satu ketua yayasan tersebut.

“Tapi sampai sekarang laporan proses pidana tersebut belum tuntas di Polres,” katanya.

Wakapolres Vicky Pandu kemudian menerima Kepsek dan beberapa guru SMK Santo Antonius tersebut. “Saya hanya menerima aspirasi dan apa yang bapak ibu sampaikan akan kami sampaikan nanti ke Bapak Kapolres. Karena beliau saat ini ada di Jayapura dalam rangka dinas,” tandas Wakapolres. (*)

Baca Juga :  Polisi Masih Lidik 2 Kasus Curanmor 

MERAUKE– Siswa-siswi SMK Santo Antonius Merauke menggelar aksi demo damai ke Mapolres Merauke, Jumat (29/9/2023).

Aksi demo damai ini diawali dengan melakukan longmarch dari sekolah mereka di Jalan Misi secara tertib sambil dikawal kepala sekolah dan guru-guru mereka, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama dalam perjalanan.

Dalam aksi ini, para pelajar membawa spanduk dan pamlet yang berisi tuntutan mereka.
Namun kedatangan para pelajar tersebut mengagetkan anggota Polres Merauke, sehingga saat para pelajar ini masuk ke dalam pintu utama Mapolres Merauke, mereka langsung dihadang aparat kepolisian.

Wakapolres Merauke Kompol Vicky Pandu, mengaku kaget dengan aksi tersebut seakan-akan Polres Merauke didemo. Kepala Sekolah SMK Santo Antonius Sinur Pelita Sianturi, mengatakan bahwa surat permohonan untuk melakukan audiensi sekaligus menyampaikan aspirasi telah disampaikan sejak Rabu (27/9/2023).

Baca Juga :  Belum Ditemukan Keterlibatan Pegawai Lapas Merauke

Sianturi menjelaskan bahwa aksi demo yang dilakukan ini ke Polres untuk meminta Polisi menyelesaikan persoalan dualisme kepemimpinan Ketua Yayasan Santo Antonius Merauke.

Dimana akibat dualisme kepemimpinan yayasan yang terjadi ini membuat siswa/siswi SMK Santo Antonius Merauke jadi korban. Karena dua tahun dana Bos tidak bisa dicairkan, padahal berbagai langkah dan cara dilakukan baik dengan dinas pendidikan maupun dengan membuat laporan dugaan pemalsuan yang dilakukan oleh salah satu ketua yayasan tersebut.

“Tapi sampai sekarang laporan proses pidana tersebut belum tuntas di Polres,” katanya.

Wakapolres Vicky Pandu kemudian menerima Kepsek dan beberapa guru SMK Santo Antonius tersebut. “Saya hanya menerima aspirasi dan apa yang bapak ibu sampaikan akan kami sampaikan nanti ke Bapak Kapolres. Karena beliau saat ini ada di Jayapura dalam rangka dinas,” tandas Wakapolres. (*)

Baca Juga :  Coba Perkosa Karena Pengaruh Miras

Berita Terbaru

Artikel Lainnya