Wednesday, April 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Kunjungi 12 Usaha Ekonomi Kreatif

Peserta PYD saat antusias mengikuti cara pengolahan  sagu di Kampung Tambat, Distrik Tanah Miring Merauke ( FOTO : Sulo/Cepos)

MERAUKE-  Papua Youth Day  Pertama  atau pertemuan Orang Muda Katolik I  Papua dan Papua  Barat  tidak hanya  diberi  materi seputar  pendidikan, keluarga,  liturgi, panggilan,   namun juga  terkait dengan   kemandirian  dalam usaha. Dalam rangka   itu, peserta Papua Youth Day I yang berjumlah lebih  500 orang   itu mengunjungi usaha ekonomi kreatif.  

  Tercatat  12  usaha kreatif  yang dikunjungi  oleh para peserta PYD  tersebut. Para peserta dibagi  ke dalam 12 kelompok   untuk melihat  langsung  usaha dari ekonomi kreatif tersebut.  Ke-12 usaha ekonomi kreatif yang dikunjungi tersebut adalah  Yayasan Istana Merauke, jalan Trikora , Sanggar Seni   Yelmasu di jalan Asmat,  Pabrik Tahu di jalan Arafura Buti. 

   Selanjutnya,  Wisata kepala gading di jalan Weda, bengkel las lokal di Kelurahan Kelapa I Kelurahan Kelapa Lima,  Seni Kri di Kelapa Lima, pembuatan dendeng rusa di Jalan Ahmad Yani. Kemudian, ternak ayam milik Thomas Kimko   yang merupakan putra asli Papua  di Jalan  Cikombong.   Selanjutnya pembuatan  batu bata di Kampung Kemangi  SP 2 Tanah Miring.  Juga ada pembuatan usaha Sagu di Kampung Tambat  Distrik Tanah Miring. Dilanjutkan ke Taman Anggrek di Wasur serta  pembuatan minyak kayu putih  di Wasur.  

Baca Juga :  Transaksi Sabu, Dua Warga Merauke Diringkus

   Para peserta      ini dibawa  ke tempat-tempat usaha ekonomi    kreatif  tersebut dengan harapan setelah kegiatan   ini ada diantara   mereka yang bisa berusaha  secara mandiri  sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya  masing-masing. Sebab, tantangan   utama yang  dihadapi  oleh sebagian  masyarakat Papua khusus umat Katolik  yang ada di  Papua dan Papua  Barat  adalah masalah ekonomi dalam keluarga.  

  “Kita  harapkan  dengan  kunjungan  ke  tempat usaha ekonomi   kreatif  ini  ada diantara  peserta PYD  yang bisa secara mandiri  dengan usaha   seperti  yang mereka lihat sesuai dengan potensi  yang ada di daerah masing-masing,’ kata Wakil Ketua II  PYD Martha Bayu Wijaya, kemarin. 

Baca Juga :  50 Persen Lebih Pejabat Tidak Laporkan LHKPN

   Sementara  itu, di Kelapa Lima Merauke sekitar  100 peserta PYD  datang mengunjungi  dan melihat langsung  usaha  pengelasan yang dilakukan oleh putra-putri asli Papua. Termasuk   pembuatan anyam-anyaman   dan pembuatan  kue. Yose Rosalina , yang menjadi pendamping   berharap para peserta  dapat membawa ilmu  kunjungan tersebut.

  ’’Teman-teman   sebagian  sudah mencatat hal-hal  yang  dianggap penting.  Kita  harapkan kunjungan   ini akan memacu adik-adik untuk   bisa mandiri  lewat usaha-usaha  seperti ini, setidaknya  lewat  ayam-ayaman karena  bahannya  banyak  di sekitar kita. Tinggal    pelatihan dan ada niat  untuk  itu,’’ terangnya. 

  Sedangkan   peserta yang mengunjungi pembuatan sagu di Kampung Tambat terlihat sangat antusias. Bahkan sebagian di antara   peserta memikul potongan batang sagu  ke  tempat pembuatan  sagu. (ulo/tri)  

Peserta PYD saat antusias mengikuti cara pengolahan  sagu di Kampung Tambat, Distrik Tanah Miring Merauke ( FOTO : Sulo/Cepos)

MERAUKE-  Papua Youth Day  Pertama  atau pertemuan Orang Muda Katolik I  Papua dan Papua  Barat  tidak hanya  diberi  materi seputar  pendidikan, keluarga,  liturgi, panggilan,   namun juga  terkait dengan   kemandirian  dalam usaha. Dalam rangka   itu, peserta Papua Youth Day I yang berjumlah lebih  500 orang   itu mengunjungi usaha ekonomi kreatif.  

  Tercatat  12  usaha kreatif  yang dikunjungi  oleh para peserta PYD  tersebut. Para peserta dibagi  ke dalam 12 kelompok   untuk melihat  langsung  usaha dari ekonomi kreatif tersebut.  Ke-12 usaha ekonomi kreatif yang dikunjungi tersebut adalah  Yayasan Istana Merauke, jalan Trikora , Sanggar Seni   Yelmasu di jalan Asmat,  Pabrik Tahu di jalan Arafura Buti. 

   Selanjutnya,  Wisata kepala gading di jalan Weda, bengkel las lokal di Kelurahan Kelapa I Kelurahan Kelapa Lima,  Seni Kri di Kelapa Lima, pembuatan dendeng rusa di Jalan Ahmad Yani. Kemudian, ternak ayam milik Thomas Kimko   yang merupakan putra asli Papua  di Jalan  Cikombong.   Selanjutnya pembuatan  batu bata di Kampung Kemangi  SP 2 Tanah Miring.  Juga ada pembuatan usaha Sagu di Kampung Tambat  Distrik Tanah Miring. Dilanjutkan ke Taman Anggrek di Wasur serta  pembuatan minyak kayu putih  di Wasur.  

Baca Juga :  Cegah Aksi Premanisme, Binmas Berikan Penyuluhan Kamtibmas

   Para peserta      ini dibawa  ke tempat-tempat usaha ekonomi    kreatif  tersebut dengan harapan setelah kegiatan   ini ada diantara   mereka yang bisa berusaha  secara mandiri  sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya  masing-masing. Sebab, tantangan   utama yang  dihadapi  oleh sebagian  masyarakat Papua khusus umat Katolik  yang ada di  Papua dan Papua  Barat  adalah masalah ekonomi dalam keluarga.  

  “Kita  harapkan  dengan  kunjungan  ke  tempat usaha ekonomi   kreatif  ini  ada diantara  peserta PYD  yang bisa secara mandiri  dengan usaha   seperti  yang mereka lihat sesuai dengan potensi  yang ada di daerah masing-masing,’ kata Wakil Ketua II  PYD Martha Bayu Wijaya, kemarin. 

Baca Juga :  Petani Terpaksa Panen Padi Rebah Meski Belum Waktunya 

   Sementara  itu, di Kelapa Lima Merauke sekitar  100 peserta PYD  datang mengunjungi  dan melihat langsung  usaha  pengelasan yang dilakukan oleh putra-putri asli Papua. Termasuk   pembuatan anyam-anyaman   dan pembuatan  kue. Yose Rosalina , yang menjadi pendamping   berharap para peserta  dapat membawa ilmu  kunjungan tersebut.

  ’’Teman-teman   sebagian  sudah mencatat hal-hal  yang  dianggap penting.  Kita  harapkan kunjungan   ini akan memacu adik-adik untuk   bisa mandiri  lewat usaha-usaha  seperti ini, setidaknya  lewat  ayam-ayaman karena  bahannya  banyak  di sekitar kita. Tinggal    pelatihan dan ada niat  untuk  itu,’’ terangnya. 

  Sedangkan   peserta yang mengunjungi pembuatan sagu di Kampung Tambat terlihat sangat antusias. Bahkan sebagian di antara   peserta memikul potongan batang sagu  ke  tempat pembuatan  sagu. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya