Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

YPPK Merauke Kini Miliki 12 Sekolah Penggerak

Pastor Aloysius Kelbulan, Pr (FOTO:Sulo/Cepos)

MERAUKE– Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Merauke  saat ini telah memiliki 12 sekolah penggerak pendidikan, yang terdiri dari  5 TK, 5 SD dan 2 SMP. Ketua YPPK Merauke Pastor Aloysius Kelbulan, Pr, ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu (26/7) mengungkapkan bahwa YPPK bergabung dalam satu konsersium bernama Yayasan Sekolah Bruder yang didalamnya Yayasan Bruder Kalimantan Barat, Yayasan Keuskupan Pontianak di  Kalimantan Barat, Yayasan Pendidikan dan Persekolah Katolik Keuskupan  Amboina  yang ada di Maluku dan Maluku Utara serta Yayasan   Pendidikan dan Persekolah Katolik  Keuskupan Agung Merauke yang membawahi 3 kabupaten.

‘’Tapi karena  program ini kuotanya terbatas,  maka YPPK Merauke hanya mengambil 12 sekolah yang ada di pinggiran dan dalam kota. Untuk TK  yakni TK Bernadeth, TK Maria Goretti, TK Santa Fatimah Kelapa Lima, TK Yolenta Kampung Baru dan TK YPPK Gudang Arang. Untuk SD yakni SD Budi Mulia, SD Agustinus Bampel, SD Theresia Buti, SD Mikhael, dan SD Xaverius I. Sedangkan untuk SMP yakni  SMP Mikhael dan SMP John 23 Merauke,’’ katanya.   

Baca Juga :  Mati Mesin, Perahu Nelayan Berpenumpang 4 Orang Berhasil Diselamatkan 

  Aloysius Kelbulan menjelaskan bahwa porgram dari Kementrian Pendidikan ini sudah berjalan 3 tahun dimana pada tahun  pertama pihaknya menekankan  literasi dan numerasi.

‘’Kebetulan sekolah-sekolah kita yang ada di pinggiran dan di kota ditekankan  untuk literasi dan numerasi, sehingga untuk guru dan kepala sekolah serta tenaga kependidikan lainnya untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran di era sekarang industri 4.0 dan 5.0,’’ katanya.

Dalam program ini lanjut dia,  ada banyak hal yang pihaknya lakukan  mulai dari pelatihan leadership tentang kepala sekolah, lalu fungsi dan lain sebagainya.  Karena program yang diberikan kepada organisasi, sehingga organsasi mengembangkan programnya.

‘’Karena itu, kami sekolah-sekolah Katolik memperkuat tentang iman sekolah katolik. Dasar, arah dan tujuan jelas tentang pendidikan katolik seperti apa. Itu  yang kami tekankan.

Baca Juga :  Kadis Pendidikan Kutuk Penyerangan ke SMPN Gudang Arang 

Lalu pada tahun kedua, pihaknya lebih fokus pada merdeka belajar  dimana pelatihan dan pendampingan merdeka belajar ini berjalan kurang lebih 1 tahun sampai pada implementasi dan aplikasi merdeka belajar di 12 sekolah penggerak tersebut. Bukti  implementasi dikirimkan langsung ke Kementrian pendidikan video.

   Kemudian tahun ketiga, pihaknya  fokus  pada literasi digital pada IT. Ini karena  guru-guru yang ada di YPPK  juga harus punya pengetahuan yang bagus tentang IT  dalam proses belajar mengajar.  ‘’Untuk pelatihan ini kita buat bertrahap. Diawali guru TK, kemudian SD dan SMP,’’ terangnya. 

Ditambahkan Pastor  Aloysius Kelbulan bahwa dengan menjadi sekolah penggerak tersebut, maka  guru memiliki pengetahuan secara mumpuni dengan menguasai IT, sehingga sekolah-sekolah tersebut semakin  berkuallitas. (ulo)

Pastor Aloysius Kelbulan, Pr (FOTO:Sulo/Cepos)

MERAUKE– Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Merauke  saat ini telah memiliki 12 sekolah penggerak pendidikan, yang terdiri dari  5 TK, 5 SD dan 2 SMP. Ketua YPPK Merauke Pastor Aloysius Kelbulan, Pr, ditemui media ini di ruang kerjanya, Rabu (26/7) mengungkapkan bahwa YPPK bergabung dalam satu konsersium bernama Yayasan Sekolah Bruder yang didalamnya Yayasan Bruder Kalimantan Barat, Yayasan Keuskupan Pontianak di  Kalimantan Barat, Yayasan Pendidikan dan Persekolah Katolik Keuskupan  Amboina  yang ada di Maluku dan Maluku Utara serta Yayasan   Pendidikan dan Persekolah Katolik  Keuskupan Agung Merauke yang membawahi 3 kabupaten.

‘’Tapi karena  program ini kuotanya terbatas,  maka YPPK Merauke hanya mengambil 12 sekolah yang ada di pinggiran dan dalam kota. Untuk TK  yakni TK Bernadeth, TK Maria Goretti, TK Santa Fatimah Kelapa Lima, TK Yolenta Kampung Baru dan TK YPPK Gudang Arang. Untuk SD yakni SD Budi Mulia, SD Agustinus Bampel, SD Theresia Buti, SD Mikhael, dan SD Xaverius I. Sedangkan untuk SMP yakni  SMP Mikhael dan SMP John 23 Merauke,’’ katanya.   

Baca Juga :  Kadis Pendidikan Kutuk Penyerangan ke SMPN Gudang Arang 

  Aloysius Kelbulan menjelaskan bahwa porgram dari Kementrian Pendidikan ini sudah berjalan 3 tahun dimana pada tahun  pertama pihaknya menekankan  literasi dan numerasi.

‘’Kebetulan sekolah-sekolah kita yang ada di pinggiran dan di kota ditekankan  untuk literasi dan numerasi, sehingga untuk guru dan kepala sekolah serta tenaga kependidikan lainnya untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran di era sekarang industri 4.0 dan 5.0,’’ katanya.

Dalam program ini lanjut dia,  ada banyak hal yang pihaknya lakukan  mulai dari pelatihan leadership tentang kepala sekolah, lalu fungsi dan lain sebagainya.  Karena program yang diberikan kepada organisasi, sehingga organsasi mengembangkan programnya.

‘’Karena itu, kami sekolah-sekolah Katolik memperkuat tentang iman sekolah katolik. Dasar, arah dan tujuan jelas tentang pendidikan katolik seperti apa. Itu  yang kami tekankan.

Baca Juga :  Uskup Mandagi Keluarkan Surat Gembala Terkait Pemilu dan Prapaska

Lalu pada tahun kedua, pihaknya lebih fokus pada merdeka belajar  dimana pelatihan dan pendampingan merdeka belajar ini berjalan kurang lebih 1 tahun sampai pada implementasi dan aplikasi merdeka belajar di 12 sekolah penggerak tersebut. Bukti  implementasi dikirimkan langsung ke Kementrian pendidikan video.

   Kemudian tahun ketiga, pihaknya  fokus  pada literasi digital pada IT. Ini karena  guru-guru yang ada di YPPK  juga harus punya pengetahuan yang bagus tentang IT  dalam proses belajar mengajar.  ‘’Untuk pelatihan ini kita buat bertrahap. Diawali guru TK, kemudian SD dan SMP,’’ terangnya. 

Ditambahkan Pastor  Aloysius Kelbulan bahwa dengan menjadi sekolah penggerak tersebut, maka  guru memiliki pengetahuan secara mumpuni dengan menguasai IT, sehingga sekolah-sekolah tersebut semakin  berkuallitas. (ulo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya