Monday, June 17, 2024
25.7 C
Jayapura

Abrasi Pantai Lampu Satu Tinggi, Edukasi Warga Sangat Penting   

MERAUKE – Kepala Tata Usaha BWS Papua Merauke Mezaac Elias Tomasila, ST,  mengatakan bahwa edukasi terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pantai Lampu Satu Kelurahan Samkai Merauke sangat penting dilakukan terkait dengan tingginya abrasi pantai yang terjadi setiap tahunnya di wilayah itu.

‘’Kita tahu bersama  bahwa setiap tahunnya  abrasi Pantai Lampu Satu in sudah terjadi secara masif, terjadi pergeseran pantai  kita sehingga mengurangi luas negara kita. Ini mnejadi tantangan bagi kita,’’ kata Mezaac Elias Tomasila menjawab pertanyaan media ini di Merauke,  Rabu  (22/05/2024).

Mezaac menjelaskan, abrasi Pantai  Lampu Satu Merauke yang sangat masif ini selain karena alam juga karena ulah manusia. Dimana selama ini pantai  Lampu Satu Merauke yang berbahan pasir pantaiu itu digali dan dijual. 

Baca Juga :  Kapolres Merauke Tekankan Jaga Sinergitas dan Soliditas TNI – Polri

‘’Nah, disini pentingnya edukasi kepada masyarakat yang tinggal di  sepanjang pantai  itu, terutama pemilik  dari pantai itu. Memang mereka lahan itu tapi ada juga aturan yang melarang untuk ekspolitasi atau melakukan penggalian pasir sehingga mempercepat terjadinya abrasi,’’ jelasnya.

Dikatakan, selain sosialisasi  juga yang perlu  dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan pendampingan kepada masyarakat misalnya untuk menjadi nelayan. Tidak hanya sekedar memberikan bantuan alat tangkap tapi juga bagaimana  mengajar mereka cara menangkap ikan dan sebagainya sampai mereka bisa menangkap ikan. ‘’Disini peran pemerintah. Mengedukasi masyarakat itu butuh waktu.   Merubah pola pikir itu butuh waktu dan harus dilakukan secara kontinyu,’’ terangnya.

   Mezaac menjelaskan bahwa langkah yang sudah dilakukan Pemerintah Pusat melalui BWS Papua Merauke dengan membangun tanggul pemecah ombak. Hanya saja, lanjut dia, panjang pantai Lampu Satu Merauke tersebut lebih dari 2 kilometer. Sementara sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia, hanya bisa membangun tanggul sekitar 150 meter setiap tahunnya. 

Baca Juga :  Rangka Bangunan TMMD di Kampung Vier Mulai Berdiri

‘’Itu butuh waktu yang sangat panjang. Sehingga tidak  hanya pemerintah pusat tapi harus ada campur tangan pemerintah daerah apalagi  provinsi Papua Selatan sudah ada. Bagaimana kita membangun dan menjaga pantai kita ini supaya tidak semakin berkurang,’’ tambahnya. (ulo)  

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

MERAUKE – Kepala Tata Usaha BWS Papua Merauke Mezaac Elias Tomasila, ST,  mengatakan bahwa edukasi terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pantai Lampu Satu Kelurahan Samkai Merauke sangat penting dilakukan terkait dengan tingginya abrasi pantai yang terjadi setiap tahunnya di wilayah itu.

‘’Kita tahu bersama  bahwa setiap tahunnya  abrasi Pantai Lampu Satu in sudah terjadi secara masif, terjadi pergeseran pantai  kita sehingga mengurangi luas negara kita. Ini mnejadi tantangan bagi kita,’’ kata Mezaac Elias Tomasila menjawab pertanyaan media ini di Merauke,  Rabu  (22/05/2024).

Mezaac menjelaskan, abrasi Pantai  Lampu Satu Merauke yang sangat masif ini selain karena alam juga karena ulah manusia. Dimana selama ini pantai  Lampu Satu Merauke yang berbahan pasir pantaiu itu digali dan dijual. 

Baca Juga :  Pelaku Pencurian Kotak Amal di Masjid Diamankan

‘’Nah, disini pentingnya edukasi kepada masyarakat yang tinggal di  sepanjang pantai  itu, terutama pemilik  dari pantai itu. Memang mereka lahan itu tapi ada juga aturan yang melarang untuk ekspolitasi atau melakukan penggalian pasir sehingga mempercepat terjadinya abrasi,’’ jelasnya.

Dikatakan, selain sosialisasi  juga yang perlu  dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan pendampingan kepada masyarakat misalnya untuk menjadi nelayan. Tidak hanya sekedar memberikan bantuan alat tangkap tapi juga bagaimana  mengajar mereka cara menangkap ikan dan sebagainya sampai mereka bisa menangkap ikan. ‘’Disini peran pemerintah. Mengedukasi masyarakat itu butuh waktu.   Merubah pola pikir itu butuh waktu dan harus dilakukan secara kontinyu,’’ terangnya.

   Mezaac menjelaskan bahwa langkah yang sudah dilakukan Pemerintah Pusat melalui BWS Papua Merauke dengan membangun tanggul pemecah ombak. Hanya saja, lanjut dia, panjang pantai Lampu Satu Merauke tersebut lebih dari 2 kilometer. Sementara sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia, hanya bisa membangun tanggul sekitar 150 meter setiap tahunnya. 

Baca Juga :  Tersangka Pembunuhan Mandor Perawatan PT IJS, Ternyata Residivis

‘’Itu butuh waktu yang sangat panjang. Sehingga tidak  hanya pemerintah pusat tapi harus ada campur tangan pemerintah daerah apalagi  provinsi Papua Selatan sudah ada. Bagaimana kita membangun dan menjaga pantai kita ini supaya tidak semakin berkurang,’’ tambahnya. (ulo)  

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya