MERAUKE – Di tengah pandemi Covid-19 yang cukup tinggi di tahun 2021 lalu, penerimaan pendapatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke dapat melampaui dari yang ditargetkan. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Merauke, Dra. Hj. Majinur, M.Si, mengungkapkan, tahun 2021 lalu, penerimaan ditargetkan sebesar Rp 1.899 triliun lebih.
Sementara yang terealisasi Rp 1.904 triliun atau sekitar 1000,26 persen. ‘’Target kita tercapai. Atau sedikit melampaui target yakni sebesar Rp 4 miliar,’’ kata Majinur saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (25/1).
Dikatakan, di tahun 2021 tersebut, pendapatan daerah mengalami banyak penyesuian. Pertama, adanya refocusing anggaran terkait dengan adanya regulasi dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Keuangan bahwa dalam rangka mendukung penanganan Covid-19, banyak penerimaan yang kena pemotongan.
‘’Sehingga penyesuaian di tahun 2021 menjadi pelajaran bagi kami bahwa kita harus berhati-hati karena Cobvid ini belum berakhir, tahun 2022 kita akan melihat struktur pendapatan. Tapi belajar dari 2021, meski target kita tidak terlalu tinggi, tapi bisa memenuhi belanja daerah dan tidak terjadi defisit,’’ jelasnya.
Majinur menjelaskan, lebih jauh bahwa jika dilihat komposisi pendapatan daerah secara keseluruhan cukup bagus. Tapi dari sisi pendapatan, misalnya di PAD dari target Rp 164 miliar, ternyata realisasinya hanya Rp 141 miliar. Artinya yang tercapai hanya 85,89 persen. Masih ada selisih atau target yang tidak dipenuhi. Ini terjadi karena ada beberapa komponen yang masih terkait dengan Covid sehingga tidak bisa terpenuhi.
Diantaranya adalah target pendapatan dari tempat hiburan. Dengan masih adanya Covid, apalagi di pertengahan 2021 terjadi kenaikan kasus Covid yang tinggi membuat tempat hiburan tidak buka. ‘’Tapi lain-lain pendapatan yang sah misalnya pajak. Kita bersyukur karena masyarakat sangat patuh dalam bayar pajak tanah dan bangunan. Penerimaannya bagus,’’ terangnya.
Begitu juga dari sektor swasta yakni hotel dan restoran. Termasuk rumah makan , cafe dan pedagang kaki lima. Sangat bagus karena dampak dari pelaksanaan PON XX tahun 2021. (ulo/tho)
2021, Penerimaan Pendapatan Daerah Lampaui Target
MERAUKE – Di tengah pandemi Covid-19 yang cukup tinggi di tahun 2021 lalu, penerimaan pendapatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke dapat melampaui dari yang ditargetkan. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Merauke, Dra. Hj. Majinur, M.Si, mengungkapkan, tahun 2021 lalu, penerimaan ditargetkan sebesar Rp 1.899 triliun lebih.
Sementara yang terealisasi Rp 1.904 triliun atau sekitar 1000,26 persen. ‘’Target kita tercapai. Atau sedikit melampaui target yakni sebesar Rp 4 miliar,’’ kata Majinur saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (25/1).
Dikatakan, di tahun 2021 tersebut, pendapatan daerah mengalami banyak penyesuian. Pertama, adanya refocusing anggaran terkait dengan adanya regulasi dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Keuangan bahwa dalam rangka mendukung penanganan Covid-19, banyak penerimaan yang kena pemotongan.
‘’Sehingga penyesuaian di tahun 2021 menjadi pelajaran bagi kami bahwa kita harus berhati-hati karena Cobvid ini belum berakhir, tahun 2022 kita akan melihat struktur pendapatan. Tapi belajar dari 2021, meski target kita tidak terlalu tinggi, tapi bisa memenuhi belanja daerah dan tidak terjadi defisit,’’ jelasnya.
Majinur menjelaskan, lebih jauh bahwa jika dilihat komposisi pendapatan daerah secara keseluruhan cukup bagus. Tapi dari sisi pendapatan, misalnya di PAD dari target Rp 164 miliar, ternyata realisasinya hanya Rp 141 miliar. Artinya yang tercapai hanya 85,89 persen. Masih ada selisih atau target yang tidak dipenuhi. Ini terjadi karena ada beberapa komponen yang masih terkait dengan Covid sehingga tidak bisa terpenuhi.
Diantaranya adalah target pendapatan dari tempat hiburan. Dengan masih adanya Covid, apalagi di pertengahan 2021 terjadi kenaikan kasus Covid yang tinggi membuat tempat hiburan tidak buka. ‘’Tapi lain-lain pendapatan yang sah misalnya pajak. Kita bersyukur karena masyarakat sangat patuh dalam bayar pajak tanah dan bangunan. Penerimaannya bagus,’’ terangnya.
Begitu juga dari sektor swasta yakni hotel dan restoran. Termasuk rumah makan , cafe dan pedagang kaki lima. Sangat bagus karena dampak dari pelaksanaan PON XX tahun 2021. (ulo/tho)