Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Jaringan Internet Putus, Ribuan Warga dan Mahasiswa Demo

MERAUKE– Ribuan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Merauke, Papua Selatan menggelar aksi demo ke Kantor DPR Kabupaten Merauke, Jumat (22/9). Para pendemo terdiri dari mahasiswa, tukang ojek dan masyarakat.

Mereka melakukan aksi demo terkait dengan jaringan internet milik Telkom yang sudah putus sejak sepekan terakhir ini yang terdampak tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga masyarakat seluruhnya seperti tukang ojek, dan usaha-usaha yang menjual lewat online.

Aksi demo damai ini diawali dengan kumpul di lapangan Mandala kemudian long march menuju Kantor DPR Kabupaten Merauke. Para pendemo membawa spanduk dan pamlet yang berisi dengan aspirasi dan tuntutan terhadap Telkom. .

Jenderal Lapangan Aksi Demo Andarias Labobar mengatakan bahwa kedatangan mereka ini bukan butuh klarifikasi tapi solusi.

“Kami datang bukan butuh klarifikasi tapi solusi konkrit dan bukti nyata,” tandas Andarias Labobar.

Juli, yang mewakili ibu-ibu yang menjual lewat online mengaku sangat dirugikan dengan putusnya jaringan internet di Merauke yang dalam satu tahun ini sudah 2 kali terjadi.  Hal yang sama disampaikan Andi Salim, yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek. Para tukang ojek, kata Andi Salim mengalami kesulitan dan sangat dirugikan dengan putusnya jaringan internet di Merauke ini.

Baca Juga :  Kapolres: Ada Tokoh yang Coba Gagalkan DOB Papua Selatan

“Kami punya kredit di bank dan harus kami bayar. Kalau jaringan putus seperti ini, siapa yang akan  bayar cicilan kredit kami. Kalau mencuri, kami nanti ditangkap,” terangnya.

Dalam orasi lainnya, mereka minta agar pemerintah mengizinkan provider lain masuk ke Merauke.

Setelah melakukan orasi, selanjutnya para pendemo tersebut diterima oleh Dewan dipimpin. Wakil Ketua I Hi Almaratus Solikah dan Wakil Ketua II Dominikus Ulukyanan, S. Pd. GM Telkom Wilayah Papua Agus Widhiarsana, Kakandatel Telkom Merauke Justino Fernando.

“Apa yang disampaikan mahasiswa juga kami alami dan rasakan. Jadi kita merasakan seperti yang telah dirasakan oleh mahasiswa dan masyarakat Merauke. Tadi saat bicara dengan pihak Telkom minta solusi untuk mahasiswa dan para pelamar yang sedang mengikuti pendaftaran pegawai.Karena kami dengar itu saat mendaftar mereka kesulitan jaringan dan beberapa kali saat masuk aplikasi ditolak,”kata Wakil Ketua II DPR Merauke Dominikus Ulukyanan.

Sementara itu, GM Telkom Wilayah Papua Agus Widhiarsana menjelaskan bahwa kapal yang akan memperbaiki jaringan kabel optik yang putus sekitar 300 kilometer dari Merauke arah Timika dengan kedalam 50 meter tersebut sedang dipersiapkan perizinan.

Baca Juga :  Komisi V dan IX Dorong Pembangunan Rumah Sakit Utama di Empat DOB

Namun Agus Widhiarsana tidak menyebutkan posisi kapal khusus yang akan melakukan perbaikan kabel yang mengalami gangguan sehingga jaringan internet di Merauke tersebut putus.  Agus juga menjelaskan soal backup jaringan internet setelah kabel optik bawah laut tersebut putus. Selain dibackup jaringan dari Ring Palapa milik Kominfo, juga Satelit yang ada.

Namun diakuinya bahwa bandwith yang ada sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengcover kebutuhan yang saat ini sudah besar di Merauke.

“Bandwith yang kita sediakan saat ini 2 kali lipat dibandingkan saat jaringan masih 3G. Tapi karena kebutuhan saat ini sangat besar, sehingga tidak mampu untuk mengcaver semua,” jelasnya.

Terkait dengan permintaan provider lain agar masuk Merauke, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Merauke Thomas Kimko, S. STP, MAP, menjelaskan bahwa pemerintah daerah sangat welcome jika ada provider lainnya bisa masuk. Bahkan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah provider tersebut, namun sampai sekarang belum ada yang bersedia untuk masuk. Ini karena investasinya cukup besar. (ulo)

MERAUKE– Ribuan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Merauke, Papua Selatan menggelar aksi demo ke Kantor DPR Kabupaten Merauke, Jumat (22/9). Para pendemo terdiri dari mahasiswa, tukang ojek dan masyarakat.

Mereka melakukan aksi demo terkait dengan jaringan internet milik Telkom yang sudah putus sejak sepekan terakhir ini yang terdampak tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga masyarakat seluruhnya seperti tukang ojek, dan usaha-usaha yang menjual lewat online.

Aksi demo damai ini diawali dengan kumpul di lapangan Mandala kemudian long march menuju Kantor DPR Kabupaten Merauke. Para pendemo membawa spanduk dan pamlet yang berisi dengan aspirasi dan tuntutan terhadap Telkom. .

Jenderal Lapangan Aksi Demo Andarias Labobar mengatakan bahwa kedatangan mereka ini bukan butuh klarifikasi tapi solusi.

“Kami datang bukan butuh klarifikasi tapi solusi konkrit dan bukti nyata,” tandas Andarias Labobar.

Juli, yang mewakili ibu-ibu yang menjual lewat online mengaku sangat dirugikan dengan putusnya jaringan internet di Merauke yang dalam satu tahun ini sudah 2 kali terjadi.  Hal yang sama disampaikan Andi Salim, yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek. Para tukang ojek, kata Andi Salim mengalami kesulitan dan sangat dirugikan dengan putusnya jaringan internet di Merauke ini.

Baca Juga :  Wakapolres: Jika Ada yang Kehilangan Keluarganya, Segera Lapor ke Polisi

“Kami punya kredit di bank dan harus kami bayar. Kalau jaringan putus seperti ini, siapa yang akan  bayar cicilan kredit kami. Kalau mencuri, kami nanti ditangkap,” terangnya.

Dalam orasi lainnya, mereka minta agar pemerintah mengizinkan provider lain masuk ke Merauke.

Setelah melakukan orasi, selanjutnya para pendemo tersebut diterima oleh Dewan dipimpin. Wakil Ketua I Hi Almaratus Solikah dan Wakil Ketua II Dominikus Ulukyanan, S. Pd. GM Telkom Wilayah Papua Agus Widhiarsana, Kakandatel Telkom Merauke Justino Fernando.

“Apa yang disampaikan mahasiswa juga kami alami dan rasakan. Jadi kita merasakan seperti yang telah dirasakan oleh mahasiswa dan masyarakat Merauke. Tadi saat bicara dengan pihak Telkom minta solusi untuk mahasiswa dan para pelamar yang sedang mengikuti pendaftaran pegawai.Karena kami dengar itu saat mendaftar mereka kesulitan jaringan dan beberapa kali saat masuk aplikasi ditolak,”kata Wakil Ketua II DPR Merauke Dominikus Ulukyanan.

Sementara itu, GM Telkom Wilayah Papua Agus Widhiarsana menjelaskan bahwa kapal yang akan memperbaiki jaringan kabel optik yang putus sekitar 300 kilometer dari Merauke arah Timika dengan kedalam 50 meter tersebut sedang dipersiapkan perizinan.

Baca Juga :  Kapal yang Perbaiki Kabel Putus Masih di Tanjung Pandan

Namun Agus Widhiarsana tidak menyebutkan posisi kapal khusus yang akan melakukan perbaikan kabel yang mengalami gangguan sehingga jaringan internet di Merauke tersebut putus.  Agus juga menjelaskan soal backup jaringan internet setelah kabel optik bawah laut tersebut putus. Selain dibackup jaringan dari Ring Palapa milik Kominfo, juga Satelit yang ada.

Namun diakuinya bahwa bandwith yang ada sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengcover kebutuhan yang saat ini sudah besar di Merauke.

“Bandwith yang kita sediakan saat ini 2 kali lipat dibandingkan saat jaringan masih 3G. Tapi karena kebutuhan saat ini sangat besar, sehingga tidak mampu untuk mengcaver semua,” jelasnya.

Terkait dengan permintaan provider lain agar masuk Merauke, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Merauke Thomas Kimko, S. STP, MAP, menjelaskan bahwa pemerintah daerah sangat welcome jika ada provider lainnya bisa masuk. Bahkan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah provider tersebut, namun sampai sekarang belum ada yang bersedia untuk masuk. Ini karena investasinya cukup besar. (ulo)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya