Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Pagar Belum Tuntas, Keamanan Bandara Mopah Terancam

MERAUKE- Hingga saat  ini,   pihak Bandara  Mopah Merauke  belum  bisa  melakukan  pemagaran  keliling  areal bandara  Mopah Merauke.  Ini  dikarenakan masih adanya  tuntutan  ganti rugi  atas   tanah Bandara   tersebut. 

  Sebenarnya,  Pemerintah Kabupaten Merauke  sudah membayar ganti rugi   hak ulayat atas tanah yang belum  dipagar  keliling tersebut, namun   orang yang mengklaim sebagai  pemilik  dari tanah tersebut  merasa belum  menerima  ganti rugi    tanah tersebut.  

  Padahal, pada tahun 2018    lalu, Dirjen Perhubungan Udara  telah mengalokasikan  anggaran   untuk  menuntaskan pemagaran keliling yang  masih tersisa sekitar 300 meter itu, namun karena   tuntutan tersebut,   proyek pemagaran  tersebut tidak dapat dilaksanakan dan anggarannya terpaksa dikembalikan ke  pusat. 

  “Dari sisi   keamanan Bandara Mopah Merauke, teman-teman    media ketahui, kita masih  ada  pagar yang bolong-bolong. Disitu bisa  buat lalu lintas orang.  Ini  yang  akan kita terus tingkatkan. Karena masih ada beberapa   persoalan yang berkaitan  dengan itu, tetapi kedepannya kita akan terus   berupaya mendekatkan diri kepada   para pemilik hak ulayat tanah untuk menyelesaikan  masalah tersebut,’’ kata Kabandara Mopah Merauke Agus Irianto kepada media ini    baru-baru ini.  

Baca Juga :  Kajian Segera Dilakukan untuk Kosongkan Rumah Dinas

   Menurut Agus Irianto, dengan  belum selesainya  pemagaran keliling tersebut  membuat   keamanan Bandara Mopah  Merauke ini antara aman dan  tidak. Sebab,    di bilang  tidak aman tapi  juga aman dan mau dikatakan aman  tapi tidak  juga karena masih sering terjadi. 

  ‘’Sehingga yang bisa kita lakukan    adalah  terus berupaya melakukan  patroli siang dan malam   dan setiap harinya menjaga navigasi penerbangan,’’ tandasnya.    

   Salah satunya   yang sering terjadi adalah   soal pencurian   alat-alat navigasi  yang ada di sekitar landasan Bandara.  Menurut   Agus, aksi  pencurian   ini masih sering terjadi  kadang-kadang dalam 3 bulan   terjadi lagi. 

Baca Juga :  Proses Seleksi Pejabat Tinggi Pratama PPS Sudah di BKN

    Untu diketahui,  kasus pesawat   tabrak sapi  terjadi sekitar   tahun 2007 lalu. Dimana  saat   pesawat Aoba  milik Pemerintah Kabupaten  Merauke yang dioperasikan PT Merpati  menabrak sapi  yang melintas landasan pacu  bandara saat pesawat  tersebut sedang landing. Untungnya  dalam kejadian ini, seluruh penumpang  selamat. Hanya   terjadi kerusakan pada  mesih bagian kiri  akibat menabrak sapi  tersebut karena saat   itu,   belum ada pagar  keliling bandara Mopah Merauke. (ulo/tri)   

MERAUKE- Hingga saat  ini,   pihak Bandara  Mopah Merauke  belum  bisa  melakukan  pemagaran  keliling  areal bandara  Mopah Merauke.  Ini  dikarenakan masih adanya  tuntutan  ganti rugi  atas   tanah Bandara   tersebut. 

  Sebenarnya,  Pemerintah Kabupaten Merauke  sudah membayar ganti rugi   hak ulayat atas tanah yang belum  dipagar  keliling tersebut, namun   orang yang mengklaim sebagai  pemilik  dari tanah tersebut  merasa belum  menerima  ganti rugi    tanah tersebut.  

  Padahal, pada tahun 2018    lalu, Dirjen Perhubungan Udara  telah mengalokasikan  anggaran   untuk  menuntaskan pemagaran keliling yang  masih tersisa sekitar 300 meter itu, namun karena   tuntutan tersebut,   proyek pemagaran  tersebut tidak dapat dilaksanakan dan anggarannya terpaksa dikembalikan ke  pusat. 

  “Dari sisi   keamanan Bandara Mopah Merauke, teman-teman    media ketahui, kita masih  ada  pagar yang bolong-bolong. Disitu bisa  buat lalu lintas orang.  Ini  yang  akan kita terus tingkatkan. Karena masih ada beberapa   persoalan yang berkaitan  dengan itu, tetapi kedepannya kita akan terus   berupaya mendekatkan diri kepada   para pemilik hak ulayat tanah untuk menyelesaikan  masalah tersebut,’’ kata Kabandara Mopah Merauke Agus Irianto kepada media ini    baru-baru ini.  

Baca Juga :  Proses Seleksi Pejabat Tinggi Pratama PPS Sudah di BKN

   Menurut Agus Irianto, dengan  belum selesainya  pemagaran keliling tersebut  membuat   keamanan Bandara Mopah  Merauke ini antara aman dan  tidak. Sebab,    di bilang  tidak aman tapi  juga aman dan mau dikatakan aman  tapi tidak  juga karena masih sering terjadi. 

  ‘’Sehingga yang bisa kita lakukan    adalah  terus berupaya melakukan  patroli siang dan malam   dan setiap harinya menjaga navigasi penerbangan,’’ tandasnya.    

   Salah satunya   yang sering terjadi adalah   soal pencurian   alat-alat navigasi  yang ada di sekitar landasan Bandara.  Menurut   Agus, aksi  pencurian   ini masih sering terjadi  kadang-kadang dalam 3 bulan   terjadi lagi. 

Baca Juga :  Resiko Tinggi, ABK dan Nelayan Dilindungi BPJS Tenaga Kerja

    Untu diketahui,  kasus pesawat   tabrak sapi  terjadi sekitar   tahun 2007 lalu. Dimana  saat   pesawat Aoba  milik Pemerintah Kabupaten  Merauke yang dioperasikan PT Merpati  menabrak sapi  yang melintas landasan pacu  bandara saat pesawat  tersebut sedang landing. Untungnya  dalam kejadian ini, seluruh penumpang  selamat. Hanya   terjadi kerusakan pada  mesih bagian kiri  akibat menabrak sapi  tersebut karena saat   itu,   belum ada pagar  keliling bandara Mopah Merauke. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya