Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

57 Anak Terima Sakramen Komuni Pertama

MERAUKE- Sebanyak 57 anak menerima sakramen komuni pertama di Gereja Katolik Santo Mihkael Kudamati, Merauke bertepatan dengan perayaan Tuhan Yesus Sebagai Raja Semesta Alam,  Minggu  (21/11).  

  Penerimaan sakramen komuni pertama ini diberikan oleh Pastor Agustinus Wolomase, Pr, menggantikan Pastor Paroki  Sonny Wawelawan, Pr, yang mengalami kecelakaan sehari sebelum penerimaan  sakramen komuni tersebut. 

   Selain di Paroki Santo Mikhael Kudamati, penerimaan yang sama juga dilakukan di  Paroki Katedral Santo Xaverius. Lebih dari  200 anak  menerima sakramen  komuni pertama.  Kedua orang tua mendampingi setiap anak dalam menerima sakramen  komuni pertama.

   Sakramen komuni pertama adalah sakramen menerima tubuh dan darah Kristus dalam  rupa roti dan anggur.  Pada penerimaan sakramen ini, dibacakan surat gembala Uskup Agung Merauke  Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, terkait dengan pembukaan sinode para uskup sedunia XVII di Keuskupan Agung Merauke. 

Baca Juga :  356 ASN Merauke Minta Pindah ke PPS 

   Menurut  Uskup Mandagi bahwa sinode uskup sedunia kali ini memang agak unik karena melibatkan seluruh umat di setiap gereja lokal  dan tidak  hanya para uskup. Cara ini, kata Uskup,  sesungguhnya mau menekankan aspek partisipasi umat agar lebih real menemukan dan memahami realita hidup  menggereja di tingkat akar rumput. 

   Menanggapi ini, Keuskupan Agung Merauke membuka secara resmi sinode para uskup  sedunia dengan perayaan ekaristi meriah pada Minggu (21/11) kemarin. ‘Program kerja, yang menjadi wujud nyata keterlibatan gereja  Keuskupan Agung Merauke (Kame) dalam sinode para Uskup akan dibahas dan diputuskan pada Muspas Partores bulan Februari 2022 mendatang,’’ katanya.  

   Tema Sinode para Uskup  XVII di tingkat keuskupan Agung Merauke adalah Umat Kame berpartisipasi dan berjalan bersama dalam persekutuan untuk mewujudkan misi. “Melalui tema ini, kiita mengambil bagian secara penuh dalam ajakan Paus Fransiskus untuk bersama seluruh gereja merenungkan tema yang menentukan bagi hidup dan misinya. Jalan  sinodalitas menjadi salah satu jalan yang diharapkan Allah dari Gereja saat ini,” terangnya. (ulo/tri)  

Baca Juga :  Perahu Politik Frederikus Gebze Belum Jelas

MERAUKE- Sebanyak 57 anak menerima sakramen komuni pertama di Gereja Katolik Santo Mihkael Kudamati, Merauke bertepatan dengan perayaan Tuhan Yesus Sebagai Raja Semesta Alam,  Minggu  (21/11).  

  Penerimaan sakramen komuni pertama ini diberikan oleh Pastor Agustinus Wolomase, Pr, menggantikan Pastor Paroki  Sonny Wawelawan, Pr, yang mengalami kecelakaan sehari sebelum penerimaan  sakramen komuni tersebut. 

   Selain di Paroki Santo Mikhael Kudamati, penerimaan yang sama juga dilakukan di  Paroki Katedral Santo Xaverius. Lebih dari  200 anak  menerima sakramen  komuni pertama.  Kedua orang tua mendampingi setiap anak dalam menerima sakramen  komuni pertama.

   Sakramen komuni pertama adalah sakramen menerima tubuh dan darah Kristus dalam  rupa roti dan anggur.  Pada penerimaan sakramen ini, dibacakan surat gembala Uskup Agung Merauke  Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, terkait dengan pembukaan sinode para uskup sedunia XVII di Keuskupan Agung Merauke. 

Baca Juga :  BLT Bagi 423 Sopir Angkot dan Rental Diserahkan

   Menurut  Uskup Mandagi bahwa sinode uskup sedunia kali ini memang agak unik karena melibatkan seluruh umat di setiap gereja lokal  dan tidak  hanya para uskup. Cara ini, kata Uskup,  sesungguhnya mau menekankan aspek partisipasi umat agar lebih real menemukan dan memahami realita hidup  menggereja di tingkat akar rumput. 

   Menanggapi ini, Keuskupan Agung Merauke membuka secara resmi sinode para uskup  sedunia dengan perayaan ekaristi meriah pada Minggu (21/11) kemarin. ‘Program kerja, yang menjadi wujud nyata keterlibatan gereja  Keuskupan Agung Merauke (Kame) dalam sinode para Uskup akan dibahas dan diputuskan pada Muspas Partores bulan Februari 2022 mendatang,’’ katanya.  

   Tema Sinode para Uskup  XVII di tingkat keuskupan Agung Merauke adalah Umat Kame berpartisipasi dan berjalan bersama dalam persekutuan untuk mewujudkan misi. “Melalui tema ini, kiita mengambil bagian secara penuh dalam ajakan Paus Fransiskus untuk bersama seluruh gereja merenungkan tema yang menentukan bagi hidup dan misinya. Jalan  sinodalitas menjadi salah satu jalan yang diharapkan Allah dari Gereja saat ini,” terangnya. (ulo/tri)  

Baca Juga :  TP - PKK Mappi Panen Perdana Sayuran di 6 Kelompok Binaan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya