MERAUKE-Kasus bunuh diri akibat asmara kembali terjadi. Jika sebelumnya seorang pemuda di Kota Jayapura nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri setelah diputus pacarnya beberapa waktu yang lalu, kali ini seorang oknum mahasiswa mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran hubungan asmaranya tidak direstui orang tua pacarnya.
Mahasiswa semeter tiga salah satu perguruan tinggi di Merauke yang masih berusia 19 tahun ditemukan tewas gantung diri di kamar kostnya di Jalan Pompa Air Muli, Kabupaten Merauke Rabu (20/10) sekira pukul 08.00 WIT.
Korban mengambil jalan pintas karena diduga kecewa akibat hubungannya dengan sang pacar tak direstui orang tua sang pacar.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Reskrim AKP Agus F. Pombos, SIK., menjelaskan berdasarkan keterangan saksi I yang pertama kali menemukan jenazah korban, awalnya sekira pukul 07.00 WIT dirinya hendak ke rumah kos korban untuk mengerjakan tugas. Namun setelah sampai di rumah kos korban, saksi menanyakan keberadaan korban kepada saksi 2 yang merupakan tetangga kos korban.
“Saksi 2 mengarahkan saksi 1 untuk langsung saja melihat di kamar korban yang posisi kamarnya saling berhadapan dengan kamar saksi 2,” ungkap Agus Pombos didampingi Kaur Bin Ops Ipda Djoko Yuniar, Rabu (20/10).
Setelah itu, saksi 1 langsung mengecek korban di kamarnya yang pintunya dalam keadaan terbuka namun masih tertutup dengan gorden. Saat masuk, saksi melihat leher korban sudah terikat dengan gorden yang diikatkan pada kusen pintu dengan posisi badan korban tergantung.
Saksi 1 kemudian mendekati korban dan memegang dada korban untuk memeriksa keadaannya namun tidak lagi merasakan adanya denyut jantung, sehingga menyampaikan kepada saksi 2.
Sementara saksi 2 kepada penyidik menurut Agus Pombos, saat itu baru bangun ketika ditemui saksi 1 yang menanyakan keberadaan korban.
“Saksi 2 juga menambahkan bahwa dirinya sering mendengar korban bertengkar dengan pacarnya di kamar, dan pada malam sebelumnya sekira pukul 19.00 WIT, pacar korban sempat datang ke kamar korban. Namun saksi tidak mengetahui jam berapa pacar korban keluar dari kamar korban,” tuturnya.
Agus Pombos mengatakan, pihaknya juga sudah meminta keterangan pacar korban. Dari hasil pemeriksaan diketahui kalau korban dan pacarnya sering bertengkar lantaran hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua pacarnya. “Korban juga pernah mengatakan kepada pacarnya apabila nanti dia meninggal karena gantung diri, tolong kamu sendiri yang bawa mayat saya ke kampung halamannya,” tandasnya.
Kasat Reskrim Agus Pombos menambahkan, dari hasil olah TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. “Korban diperkirakan meninggal sekira pukul 04.00 WIT dan jenazahnya sudah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. Motif gantung diri ini masih dalam penyelidikan,” tutupnya. (ulo/nat)