Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Dukung Langkah Gubernur

BINCANG-BINCANG: Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah, Ricky Ham Pagawak, SH,MSi saat berbicang-bincang dengan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, Bupati Asmat Elisa Kambu, dan Bupati Pegubin Contan Otemka usai rapat dengan Gubernur Lukas Enembe, Senin (16/9) malam. ( FOTO : Humas for Cepos)

Penanganan Eksodus Mahasiswa Papua

JAYAPURA-Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah mendukung penuh langkah Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam menangani masalah kembalinya ribuan mahasiswa Papua dari kota studi di Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi.

Dukungan tersebut disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah, Ricky Ham Pagawak, SH, MSi di Kota Jayapura, Senin (16/9) kemarin.

“Saya atas nama Asosiasi Bupati Pengunungan Tengah pada prinsipnya, kami setuju dengan saran Pak Gubernur dalam menangani masalah mahasiswa-mahasiswa  yang pulang ke Papua. Seperti dalam pertemuan dengan para bupati-bupati se Provinsi Papua, Senin malam,”ujar Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungah Tengah,Ricky Ham Pagawak. 

Dikatakan, Pemprov Papua sendiri saat ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pertemuan internal lagi. Sebelum nantinya ada pertemuan lanjutan antara mahasiswa, Pemprov Papua dan para bupati se-Papua untuk memutuskan hasilnya seperti apa, untuk dibawa ke presiden.

Baca Juga :  Kasus Video Porno, Bupati Mimika Jadi Tersangka

“Seluruh mahasiswa Papua yang ada di nusantara itu mereka sepakat, satu bahasa. Jadi apa yang menjadi keinginan mahasiswa Papua, dengan keinginan pemerintah dan juga keinginan masyarakat itu akan kita satukan. Setelah itu kita akan sampaikan ke presiden. Itu hasil rapat kami, semua bupati se-Papua dengan Gubernur,” ucapnya.

Menurut Ricky Ham Pagawak yang juga Bupati Mamberamo Tengah ini, pihaknya akan terus mengikuti proses yang sedang berjalan saat ini.

Bupati dua periode ini menuturkan, pihaknya bersama bupati-bupati di wilayah Lapago akan melakukan pendekatan kepada mahasiswa. 

“Kami tidak memaksakan mahasiswa untuk pulang. Mereka ada di sini (pulang-red) karena ada masalah. Untuk itu, kami pemerintah juga menempatkan diri pada hal yang benar, sehingga ini tidak mengundang masalah nantinya. Dimana mahasiswa tidak menerima kami sebagai kepala daerah atau sebagai pemerintah dengan baik,” katanya.

Baca Juga :  Miras Berakhir Maut, Mobil Terjun ke Laut

Dia menjelaskan, dari ribuan mahasiswa yang sudah kembali ke Papua, dari wilayah Lapago jumlahnya cukup banyak. Dan mahasiswa-mahasiswa itu saat ini sudah ditangani setiap pemda masing-masing.

Dari Kabupaten Mamberamo Tengah, jumlah mahasiswa yang kembali ke Papua hampir mencapai dua ratus orang. Jumlah ini berasal dari kota studi Surabaya, Yogyakarta dan Manado (Sulawesi Utara).

Mahasiswa-mahasiswa Mamberamo Tengah yang pulang saat ini ditampung di asrama Mamberamo Tengah dan disiapkan makan minum maupun fasilitas lainnya, sambil menunggu masalah ini diselesaikan.

Pada kesempatan itu, dia meminta seluruh bupati untuk menghargai gubernur sebagai atasan dalam menangani masalah ini, sehingga langkah yang sudah diambil gubernur mesti didukung oleh bupati-bupati. (Humas/reis/nat)  

BINCANG-BINCANG: Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah, Ricky Ham Pagawak, SH,MSi saat berbicang-bincang dengan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, Bupati Asmat Elisa Kambu, dan Bupati Pegubin Contan Otemka usai rapat dengan Gubernur Lukas Enembe, Senin (16/9) malam. ( FOTO : Humas for Cepos)

Penanganan Eksodus Mahasiswa Papua

JAYAPURA-Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah mendukung penuh langkah Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam menangani masalah kembalinya ribuan mahasiswa Papua dari kota studi di Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi.

Dukungan tersebut disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah, Ricky Ham Pagawak, SH, MSi di Kota Jayapura, Senin (16/9) kemarin.

“Saya atas nama Asosiasi Bupati Pengunungan Tengah pada prinsipnya, kami setuju dengan saran Pak Gubernur dalam menangani masalah mahasiswa-mahasiswa  yang pulang ke Papua. Seperti dalam pertemuan dengan para bupati-bupati se Provinsi Papua, Senin malam,”ujar Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungah Tengah,Ricky Ham Pagawak. 

Dikatakan, Pemprov Papua sendiri saat ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan pertemuan internal lagi. Sebelum nantinya ada pertemuan lanjutan antara mahasiswa, Pemprov Papua dan para bupati se-Papua untuk memutuskan hasilnya seperti apa, untuk dibawa ke presiden.

Baca Juga :  Luhut Ingatkan Pejabat Papua Perhatikan Pendidikan

“Seluruh mahasiswa Papua yang ada di nusantara itu mereka sepakat, satu bahasa. Jadi apa yang menjadi keinginan mahasiswa Papua, dengan keinginan pemerintah dan juga keinginan masyarakat itu akan kita satukan. Setelah itu kita akan sampaikan ke presiden. Itu hasil rapat kami, semua bupati se-Papua dengan Gubernur,” ucapnya.

Menurut Ricky Ham Pagawak yang juga Bupati Mamberamo Tengah ini, pihaknya akan terus mengikuti proses yang sedang berjalan saat ini.

Bupati dua periode ini menuturkan, pihaknya bersama bupati-bupati di wilayah Lapago akan melakukan pendekatan kepada mahasiswa. 

“Kami tidak memaksakan mahasiswa untuk pulang. Mereka ada di sini (pulang-red) karena ada masalah. Untuk itu, kami pemerintah juga menempatkan diri pada hal yang benar, sehingga ini tidak mengundang masalah nantinya. Dimana mahasiswa tidak menerima kami sebagai kepala daerah atau sebagai pemerintah dengan baik,” katanya.

Baca Juga :  Di Keerom, Ladang Ganja 1 Hektar Ditemukan

Dia menjelaskan, dari ribuan mahasiswa yang sudah kembali ke Papua, dari wilayah Lapago jumlahnya cukup banyak. Dan mahasiswa-mahasiswa itu saat ini sudah ditangani setiap pemda masing-masing.

Dari Kabupaten Mamberamo Tengah, jumlah mahasiswa yang kembali ke Papua hampir mencapai dua ratus orang. Jumlah ini berasal dari kota studi Surabaya, Yogyakarta dan Manado (Sulawesi Utara).

Mahasiswa-mahasiswa Mamberamo Tengah yang pulang saat ini ditampung di asrama Mamberamo Tengah dan disiapkan makan minum maupun fasilitas lainnya, sambil menunggu masalah ini diselesaikan.

Pada kesempatan itu, dia meminta seluruh bupati untuk menghargai gubernur sebagai atasan dalam menangani masalah ini, sehingga langkah yang sudah diambil gubernur mesti didukung oleh bupati-bupati. (Humas/reis/nat)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya