Suster Rensi menjelaskan bahwa saat ini Panti Asuhan menampung 25 anak-anak penyandang disabilitas. “Sebelum Covid, banyak yang memberikan perhatian kepada kami, namun sejak Covid sampai sekarang kami betul-betul merasakan dampak dari pandemi tersebut, ” jelasnya.
Secara terpisah, pengelola Panti Asuhan Abba Mikael Pure merasa bersyukur dan menyampaikan terima kasih atas kunjungan para wartawan tersebut. Karena menurutnya, hampir 20 tahun Panti Asuhan yang menampung anak anak Yatim dan Piatu Asli Papua ini berdiri, kunjungan para wartawan ini merupakan yang pertama kalinya.
“Kami bisa bertahan sampai sekarang mendampingi anak-anak ini karena perhatian dan ukuran tangan dari siapa saja yang memberikan kepedulian kepada kami, ” katanya.
Menurutnya, panti asuhan ini berbeda dengan panti asuhan seperti Kartini yang secara rutin mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Bantuan yang diberikan tersebut di antaranya beras, gula, mie instan, pempers, minyak goreng, teh, kopi, kelengkapan anak-anak perempuan, alat tulis dan sebagainya. (ulo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos