Monday, May 20, 2024
29.7 C
Jayapura

Cleaning Service, Sopir Ambulance dan Security RSUD Merauke Protes 

*Tidak Terakomodir Sebagai Tenaga Honorer*

MERAUKE– Cleaning service, sopir ambulance dan security RSUD Merauke melakukan protes karena tidak terakomodir sebagai tenaga honorer untuk dapat diangkat menjadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN),  Sabtu (17/9).

Direktur RSUD Merauke, dr. Ignatius Y. Mario membenarkan aksi protes yang dilakukan 3 kelompok profesi yang ada di RSUD Merauke ini. Akibat protes yang dilakukan tersebut, membuat Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT didampingi Sekda  Ruslan Ramli turun langsung menemui petugas RSUD Merauke yang melakukan protes tersebut.

‘’Bapak bupati dan pak Sekda datang dan menangani dan memberikan pemahaman kepada mereka,’’ kata Direktur RSUD Merauke dr. Ignatius Y. Mario saat dihubungi media ini lewat telepon selulernya, Senin (19/9).   

Baca Juga :  Pansus DPR Merauke Beri 8 Catatan Pelaksanaan APBD 2022

Menurut dr Ignatius, protes yang dilakukan tersebut terkait dengan edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi ke Pemerintah Kabupaten Merauke yang ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Merauke dengan edaran ke setiap OPD yang ada di lingkup Pemkab Merauke. Dimana dalam surat edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut, clening service, sopir ambulance dan security tidak masuk dalam bagian yang didata.

‘’Jadi aturan itu bukan saya yang buat, tapi itu langsung dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi yang dilanjutkan oleh Pemkab Merauke ke setiap OPD,’’ jelasnya.    Menurut dr. Mario bahwa menjadi ASN merupakan hak setiap orang. Namun untuk menjadi ASN, ada aturan dan perundang-undangan.

Baca Juga :  Seorang Pelajar Ditemukan Tewas Tergantung di Kuburan

‘’Sehingga terjadi kesalahpahaman. Bahwan kompenen cleaning service, sopir ambulance dan security  itu tidak masuk dalam komponen honorer. Kita sudah jelaskan, tapi pemecahan solusinya ditangani langsung bapk bupati. Sudah dijelaskan semua pada malam minggu itu. Jadi tidak ada mogok kerja,’’pungkasnya. (ulo/tho)

*Tidak Terakomodir Sebagai Tenaga Honorer*

MERAUKE– Cleaning service, sopir ambulance dan security RSUD Merauke melakukan protes karena tidak terakomodir sebagai tenaga honorer untuk dapat diangkat menjadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN),  Sabtu (17/9).

Direktur RSUD Merauke, dr. Ignatius Y. Mario membenarkan aksi protes yang dilakukan 3 kelompok profesi yang ada di RSUD Merauke ini. Akibat protes yang dilakukan tersebut, membuat Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT didampingi Sekda  Ruslan Ramli turun langsung menemui petugas RSUD Merauke yang melakukan protes tersebut.

‘’Bapak bupati dan pak Sekda datang dan menangani dan memberikan pemahaman kepada mereka,’’ kata Direktur RSUD Merauke dr. Ignatius Y. Mario saat dihubungi media ini lewat telepon selulernya, Senin (19/9).   

Baca Juga :  Tersangka Pembunuhan 2 Warga Bertambah Satu Orang    

Menurut dr Ignatius, protes yang dilakukan tersebut terkait dengan edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi ke Pemerintah Kabupaten Merauke yang ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Merauke dengan edaran ke setiap OPD yang ada di lingkup Pemkab Merauke. Dimana dalam surat edaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut, clening service, sopir ambulance dan security tidak masuk dalam bagian yang didata.

‘’Jadi aturan itu bukan saya yang buat, tapi itu langsung dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi yang dilanjutkan oleh Pemkab Merauke ke setiap OPD,’’ jelasnya.    Menurut dr. Mario bahwa menjadi ASN merupakan hak setiap orang. Namun untuk menjadi ASN, ada aturan dan perundang-undangan.

Baca Juga :  Satu Tewas, Empat Luka Bakar

‘’Sehingga terjadi kesalahpahaman. Bahwan kompenen cleaning service, sopir ambulance dan security  itu tidak masuk dalam komponen honorer. Kita sudah jelaskan, tapi pemecahan solusinya ditangani langsung bapk bupati. Sudah dijelaskan semua pada malam minggu itu. Jadi tidak ada mogok kerja,’’pungkasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya