Jenazah korban yang masih tergantung dengan tali saat akan diturunkan Polisi untuk selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Merauke . ( foto: Ist/Cepos )
Jenazah korban yang masih tergantung dengan tali saat akan diturunkan Polisi untuk selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Merauke . ( foto: Ist/Cepos )
MERAUKE- Seorang warga jalan Aliarkam, bernama Agustinus Gebze ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya dengan menggunakan seutas tali jemuran warga hijau pada Minggu (18/4) malam.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kaur Bin Ops Reskrim Ipda J. Sitanggang membenarkan kasus gantung diri yang terjadidi jalan Aliarkam, Kelurahan Maro Merauke.
“Setelah menerima laporan, Reskrim dan Unit Inafis mendatangi dan melakukan olah TKP kemudian dibawa ke rumah sakit. Sampai di ruang jenazah, kemudian dilakukan visum luar, namun kemudian diperoleh hasil bersesuaian dengan yang ditemukan di TKP bahwa tidak ada ciri-ciri atau petunjuk mengenai adanya unsur kekerasan pada tubuh korban,’’ kata J. Sitanggang.
Dikatakan, sepintas dilihat di tubuh korban termasuk pengamatan yang dilakukan dokter di ruang jenazah tidak ada tanda-tanda kekerasan. “Dari keluarga korban juga tidak ada buat laporan karena mereka yakin bahwa itu murni gantung diri,” terangnya.
Kaur Bin Ops J Sitanggang juga menjelaskan bahwa gantung diri tersebut dilakukan korban dibelakang rumahnya dengan menggunakan seutas tali jemuran. Sebelum ditemukan gantung diri, korban bersama salah satu anaknya dan tetangganya sempat cerita di depan rumahnya.
Namun beberapa saat kemudian, seorang saksi lewat di belakang rumahnya dan melihat korban sudah tergantung. “Saat teman-teman datang ke TKP menurunkan jenazah, tubuh korban masih lemas. Belum kaku tapi nyawanya sudah tidak ada,” terangnya.
Ditambahkan, bahwa memang ada isu yang pihaknya peroleh di TKP maupun sekitar tetangga korban bahwa korban mengalami sedikit ketidaknormalan. “Tapi itu hanya isu dan tidak bisa dipastikan, karena tidak berdasarkan hasil analisis dari psikiater. Sekali lagi bahwa korban meninggal bukan karena kekerasan manusia tapi karena murni bunuh diri. Soal mengapa yang bersangkutan bunuh diri itu kita tidak tahu apa masalah yang sedang dihadapi korban sehingga mengambil jalan pintas,” tambahnya. (ulo/tri)
Jenazah korban yang masih tergantung dengan tali saat akan diturunkan Polisi untuk selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Merauke . ( foto: Ist/Cepos )
MERAUKE- Seorang warga jalan Aliarkam, bernama Agustinus Gebze ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya dengan menggunakan seutas tali jemuran warga hijau pada Minggu (18/4) malam.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kaur Bin Ops Reskrim Ipda J. Sitanggang membenarkan kasus gantung diri yang terjadidi jalan Aliarkam, Kelurahan Maro Merauke.
“Setelah menerima laporan, Reskrim dan Unit Inafis mendatangi dan melakukan olah TKP kemudian dibawa ke rumah sakit. Sampai di ruang jenazah, kemudian dilakukan visum luar, namun kemudian diperoleh hasil bersesuaian dengan yang ditemukan di TKP bahwa tidak ada ciri-ciri atau petunjuk mengenai adanya unsur kekerasan pada tubuh korban,’’ kata J. Sitanggang.
Dikatakan, sepintas dilihat di tubuh korban termasuk pengamatan yang dilakukan dokter di ruang jenazah tidak ada tanda-tanda kekerasan. “Dari keluarga korban juga tidak ada buat laporan karena mereka yakin bahwa itu murni gantung diri,” terangnya.
Kaur Bin Ops J Sitanggang juga menjelaskan bahwa gantung diri tersebut dilakukan korban dibelakang rumahnya dengan menggunakan seutas tali jemuran. Sebelum ditemukan gantung diri, korban bersama salah satu anaknya dan tetangganya sempat cerita di depan rumahnya.
Namun beberapa saat kemudian, seorang saksi lewat di belakang rumahnya dan melihat korban sudah tergantung. “Saat teman-teman datang ke TKP menurunkan jenazah, tubuh korban masih lemas. Belum kaku tapi nyawanya sudah tidak ada,” terangnya.
Ditambahkan, bahwa memang ada isu yang pihaknya peroleh di TKP maupun sekitar tetangga korban bahwa korban mengalami sedikit ketidaknormalan. “Tapi itu hanya isu dan tidak bisa dipastikan, karena tidak berdasarkan hasil analisis dari psikiater. Sekali lagi bahwa korban meninggal bukan karena kekerasan manusia tapi karena murni bunuh diri. Soal mengapa yang bersangkutan bunuh diri itu kita tidak tahu apa masalah yang sedang dihadapi korban sehingga mengambil jalan pintas,” tambahnya. (ulo/tri)