Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Datangkan Migor Curah,  Bulog Masih Hitung Biaya Pengiriman 

MERAUKE – Sampai sekarang ini, Perum Bulog Merauke belum mendatangkan minyak goreng curah  yang diperuntukan khusus bagi penerima KPM BLT  di Merauke.

   Kepala Perum Bulog Merauke, Abdul Azis sata ditemui media ini di ruang kerjanya, mengungkapkan, sampai saat ini minyak goreng untuk penerima KPM BLT tersebut belum didatangkan ke Merauke karena pihaknya masih menghitung berapa biaya pengiriman yang dibutuhkan dari Jawa Tengah.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga belum mendapatkan data pasti  dari Kantor Pos berapa data KPM BLT yang akan menerima minyak goreng curah tersebut. ‘’Kemarin saya sudah koordinasi dengan pihak PT Pos soal data ini, tapi di sana juga belum ada data pastinya,’’ kata Abdul Azis. 

Baca Juga :  Pastikan Bapok Aman, Loka POM dan Dinkes Gelar Pemeriksaan

Menurut dia, pihaknya harus menghitung secara cermat biaya pengiriman yang dibutuhkan dari Jawa Tengah tersebut ke Papua, khususnya bagian Selatan. Sebab, bukan hanya menyangkut Kabupaten Merauke, tapi juga Kabupaten Asmat, Mappi dan Boven Digoel.

Abdul Azis menjelaskan, jumlah minyak goreng yang diberikan kepada setiap KPM BLT tersebut sebanyak 2 liter, namun pihaknya belum  mendapatkan petunjuk tehnis apakah nantinya dibeli oleh setiap penerima KPM BLT  dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000  atau  seperti apa.

‘’Kalau misalnya,  para penerima KPM  BLT tersebut wajib membeli minyak goreng 2 liter tersebut satu paket saat penyaluran KPM BLT  itu atau bagaimana. Ini yang masih  kami koordinasikan dengan pihak PT Pos,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Pemilik Kapal Siap Bayar Denda yang Dijatuhkan Pengadilan PNG

Termasuk saat  minyak goreng curah tersebut tiba di Merauke harus segera disalurkan kepada penerima KPM BLT. Karena menurutnya, tidak bisa  disimpan lama  karena barang cair yang  bisa tumpah dan sebagainya.

‘’Jadi tidak untuk masyarakat umum. Karena untuk mendatangkan ini saja, kita harus hitung secara rinci biaya pengirimannya dimana yang kita layani  nanti tidak hanya penerima KPM BLT di Merauke tapi juga Boven Digoel, Mappi dan Asmat,’’ pungkasnya. (ulo/tho)    

MERAUKE – Sampai sekarang ini, Perum Bulog Merauke belum mendatangkan minyak goreng curah  yang diperuntukan khusus bagi penerima KPM BLT  di Merauke.

   Kepala Perum Bulog Merauke, Abdul Azis sata ditemui media ini di ruang kerjanya, mengungkapkan, sampai saat ini minyak goreng untuk penerima KPM BLT tersebut belum didatangkan ke Merauke karena pihaknya masih menghitung berapa biaya pengiriman yang dibutuhkan dari Jawa Tengah.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga belum mendapatkan data pasti  dari Kantor Pos berapa data KPM BLT yang akan menerima minyak goreng curah tersebut. ‘’Kemarin saya sudah koordinasi dengan pihak PT Pos soal data ini, tapi di sana juga belum ada data pastinya,’’ kata Abdul Azis. 

Baca Juga :  Rapid Test 65 Pegawai Dinas PUTR, 15 Orang Reaktif

Menurut dia, pihaknya harus menghitung secara cermat biaya pengiriman yang dibutuhkan dari Jawa Tengah tersebut ke Papua, khususnya bagian Selatan. Sebab, bukan hanya menyangkut Kabupaten Merauke, tapi juga Kabupaten Asmat, Mappi dan Boven Digoel.

Abdul Azis menjelaskan, jumlah minyak goreng yang diberikan kepada setiap KPM BLT tersebut sebanyak 2 liter, namun pihaknya belum  mendapatkan petunjuk tehnis apakah nantinya dibeli oleh setiap penerima KPM BLT  dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000  atau  seperti apa.

‘’Kalau misalnya,  para penerima KPM  BLT tersebut wajib membeli minyak goreng 2 liter tersebut satu paket saat penyaluran KPM BLT  itu atau bagaimana. Ini yang masih  kami koordinasikan dengan pihak PT Pos,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Pendaftaran Seleksi P3K Dibuka Hari Ini, BKD Siapkan 20 Komputer

Termasuk saat  minyak goreng curah tersebut tiba di Merauke harus segera disalurkan kepada penerima KPM BLT. Karena menurutnya, tidak bisa  disimpan lama  karena barang cair yang  bisa tumpah dan sebagainya.

‘’Jadi tidak untuk masyarakat umum. Karena untuk mendatangkan ini saja, kita harus hitung secara rinci biaya pengirimannya dimana yang kita layani  nanti tidak hanya penerima KPM BLT di Merauke tapi juga Boven Digoel, Mappi dan Asmat,’’ pungkasnya. (ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya