Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

ABK KM Juneyao Maru V yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

MERAUKE-Anak Buah Kapal (ABK) KM Juneyao Maru V, bernama Fernando Sipayung yang dilaporkan jatuh dari kapal dan hilang tenggelam di sekitar Muara Kali Maro Merauke, Senin (16/5) pagi sekitar pukul 04.00, akhirnya berhasil ditemukan, Tim SAR gabungan, sekitar pukul 15.20 WIT, Rabu (18/5).   

     Humas SAR Merauke, Darmawan mengungkapkan, penemuan jenazah korban ini bermula ketika satu jam sebelumnya Tim SAR gabungan mendapat informasi dari seorang warga bernama Paskalis yang menyampaikan bahwa istrinya yang sedang mencari ikan di pesisir pantai melihat sesosok tubuh tergeletak di pinggir pantai Lampu Satu dekat dengan Muara Sungai Maro.

Penemuan inilah yang kemudian dilaporkan dan segera direspon oleh tim SAR darat yang segera menuju ke lokasi temuan. Jarak dari titik awal kejadian sekitar 2,7 KM ke arah Barat Daya. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Baca Juga :  Aman Natal dan Tahun Baru, Polres Merauke Turunkan Kekuatan 150 Personel 

“Proses evakuasinya cukup memakan waktu karena medan yang harus ditempuh hanya bisa dengan berjalan kaki menerobos hutan bakau yang cukup rapat. Pada saat yang bersamaan, air sudah mulai pasang sehingga tim harus melewati medan berlumpur dan cukup menguras tenaga,” katanya.

Suroso, seorang personel Basarnas Merauke yang pertama kali tiba di lokasi kejadian menceritakan bahwa ia bersama dengan seorang personel Satrol Lantamal XI Merauke harus menyeberang sebuah kali kecil agar bisa menjangkau korban. Baru kemudian korban bisa dimasukkan ke dalam kantung jenazah dan kemudian dievakuasi ke tepi jalan raya bersama-sama dengan warga yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi tersebut.

“Tidak bosan-bosannya kami selalu mengingatkan kepada semua warga yang beraktivitas di atas air untuk selalu mempergunakan alat keselamatan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan” tegas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Supriyanto Ridwan,S.E yang ditemui di tempat terpisah.

Baca Juga :  Motif Pengeroyokan Anggota Brimob Karena Tersinggung

Pada pukul 16.00 WIT, jenazah Fernando diserahterimakan kepada pihak KM. Juneyao Maru V di kamar jenasah RSUD Merauke, kemudian dilakukan debreefing seluruh unsur yang terlibat untuk mengakhiri pelaksanaan operasi SAR tersebut.(ulo/tho)

MERAUKE-Anak Buah Kapal (ABK) KM Juneyao Maru V, bernama Fernando Sipayung yang dilaporkan jatuh dari kapal dan hilang tenggelam di sekitar Muara Kali Maro Merauke, Senin (16/5) pagi sekitar pukul 04.00, akhirnya berhasil ditemukan, Tim SAR gabungan, sekitar pukul 15.20 WIT, Rabu (18/5).   

     Humas SAR Merauke, Darmawan mengungkapkan, penemuan jenazah korban ini bermula ketika satu jam sebelumnya Tim SAR gabungan mendapat informasi dari seorang warga bernama Paskalis yang menyampaikan bahwa istrinya yang sedang mencari ikan di pesisir pantai melihat sesosok tubuh tergeletak di pinggir pantai Lampu Satu dekat dengan Muara Sungai Maro.

Penemuan inilah yang kemudian dilaporkan dan segera direspon oleh tim SAR darat yang segera menuju ke lokasi temuan. Jarak dari titik awal kejadian sekitar 2,7 KM ke arah Barat Daya. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Baca Juga :  Bangkitkan Kembali Perkebunan Karet

“Proses evakuasinya cukup memakan waktu karena medan yang harus ditempuh hanya bisa dengan berjalan kaki menerobos hutan bakau yang cukup rapat. Pada saat yang bersamaan, air sudah mulai pasang sehingga tim harus melewati medan berlumpur dan cukup menguras tenaga,” katanya.

Suroso, seorang personel Basarnas Merauke yang pertama kali tiba di lokasi kejadian menceritakan bahwa ia bersama dengan seorang personel Satrol Lantamal XI Merauke harus menyeberang sebuah kali kecil agar bisa menjangkau korban. Baru kemudian korban bisa dimasukkan ke dalam kantung jenazah dan kemudian dievakuasi ke tepi jalan raya bersama-sama dengan warga yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi tersebut.

“Tidak bosan-bosannya kami selalu mengingatkan kepada semua warga yang beraktivitas di atas air untuk selalu mempergunakan alat keselamatan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan” tegas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Supriyanto Ridwan,S.E yang ditemui di tempat terpisah.

Baca Juga :  Pendaftaran Seleksi P3K Dibuka Hari Ini, BKD Siapkan 20 Komputer

Pada pukul 16.00 WIT, jenazah Fernando diserahterimakan kepada pihak KM. Juneyao Maru V di kamar jenasah RSUD Merauke, kemudian dilakukan debreefing seluruh unsur yang terlibat untuk mengakhiri pelaksanaan operasi SAR tersebut.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya