Wednesday, April 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Tetapkan Tanggap Darurat Selama 5 Hari

Para korban banjir yang mengungsi di GOR Hiad Sai Merauke,  Senin (18/3) ( FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos )

MERAUKE – Pemerintah Kabupaten Merauke tetapkan tanggap darurat selama 5 hari kepada  pada pengungsi banjir   di GOR Hiad Sai Merauke.  ‘’Untuk tanggap  darurat akan berlangsung selama  5 hari,’’ kata Bupati Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si kepada  wartawan seusai memimpin  rapat penanganan dan penanggulangan  banjir di GOR Hiad Sai Merauke,  Senin (18/3). 

   Pada rapat tersebut, bupati Frederikus Gebze mengintruksikan seluruh pimpinan OPD untuk turun  lapangan  untuk memantau  dan melakukan penanganan  banjir yang terjadi tersebut. Bahkan  untuk distrik dan lurah-lurah, diberikan   deadline selama 3 bulan ke depan seluruh ruas Merauke harus bersih dari sampah.  

 “Kami perlu berterima kasih   kepada TNI-Polri dan Pemda yang sampai hari ini sudah menangani dengan baik dan kondisinya bisa dikendalikan dan bisa dilayani sesuai dengan prosedur yang ada. Hanya kita perlu  pendataan yang baik,  sehingga  mulai hari ini mereka bisa mendapatkan pembinaan dari PAUD, SD. Kemudian  perhatian dari Dinas Kesehatan, pemberdayaan perempuan dan dinas sosial. Sementara seluruh   pimpinan OPD harus di lapangan semua, karena nanti jam 11 malam   (tadi malam) akan briefing   untuk mencegah hal-hal yang  tidak diinginkan,’’  katanya. 

Baca Juga :  Empat Pencuri Spesialis Kambing Diringkus

   Iapun meminta  media  untuk menyampaikan informasi  banjir  yang  terjadi  tersebut sesuai dengan kondisi yang ada. Karena menurutnya  banjir yang terjadi ini karena itentitas hujan yang tinggi  lalu pasang air laut yang cukup  tinggi. ‘’Selanjutnya  wilayah  Merauke yang plat atau datar  sehingga distribusi air keluar  terjadi hambatan,’’ katanya.

    Selain itu, Bupati berharap kesadaran masyarakat untuk tidak menggali pasir, menebang pohon secara sembarangan. ‘’Kita harapkan ada kesadaran secara  bersama,’’ jelasnya. 

  Pemerintah, kata bupati Frederikus  Gebze sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya. ‘’Kalau ada hal-hal yang kurang itu biasa. Tapi   yang penting harus dicatat bahwa genangan satu mata kaki, genangan lutut sampai di genangan sampai   pinggang di Merauke  kita masih  harus bersyukur  karena masih  jauh dari bahaya yang dialami oleh saudara-saudara kita di tempat lain. Karena itu, hal-hal ini jangan terlalu  dibesar-besarkan  atau dramatis seakan-akan menjadi sesuatu yang menjadi masalah yang besar. Karena kita semua pernah menjalankan tugas pemerintahan seperti yang dimaksud,’’ tandasnya.   

Baca Juga :  90 Personel Kodim Merauke Naik Pangkat

  Sementara  itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Pengaman Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Merauke Dra Vonny Runtu, M.Si, M.Pd  mengungkapkan, sampai Minggu   (18/3) sore, total pengungsi   di GOR Hiad yang telah terdata sebanyak 533 orang. Namun  saat malam  hari sebagian  dari pengungsi  tersebut terutama pria dewasa kembali ke rumah  mereka  untuk jaga-jaga mengantisipasi adanya  aksi pencurian. 

    Vonny Runtu  menyebutkan bahwa   para pengungsi selama di pengungsian   tersebut diberikan  makan dan minum  termasuk peralatan MCK dan popok bagi bayi. ‘’Untuk  makan ditangani langsung dari Kodim dengan membuka dapur  umum,’’ tandasnya. Vonny   Runtu menambahkan bahwa tanggap darurat bagi pada pengungsi tersebut akan berlangsung selama 5 hari sesuai penyampaian bupati Merauke. (ulo/tri)   

Para korban banjir yang mengungsi di GOR Hiad Sai Merauke,  Senin (18/3) ( FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos )

MERAUKE – Pemerintah Kabupaten Merauke tetapkan tanggap darurat selama 5 hari kepada  pada pengungsi banjir   di GOR Hiad Sai Merauke.  ‘’Untuk tanggap  darurat akan berlangsung selama  5 hari,’’ kata Bupati Merauke  Frederikus Gebze, SE, M.Si kepada  wartawan seusai memimpin  rapat penanganan dan penanggulangan  banjir di GOR Hiad Sai Merauke,  Senin (18/3). 

   Pada rapat tersebut, bupati Frederikus Gebze mengintruksikan seluruh pimpinan OPD untuk turun  lapangan  untuk memantau  dan melakukan penanganan  banjir yang terjadi tersebut. Bahkan  untuk distrik dan lurah-lurah, diberikan   deadline selama 3 bulan ke depan seluruh ruas Merauke harus bersih dari sampah.  

 “Kami perlu berterima kasih   kepada TNI-Polri dan Pemda yang sampai hari ini sudah menangani dengan baik dan kondisinya bisa dikendalikan dan bisa dilayani sesuai dengan prosedur yang ada. Hanya kita perlu  pendataan yang baik,  sehingga  mulai hari ini mereka bisa mendapatkan pembinaan dari PAUD, SD. Kemudian  perhatian dari Dinas Kesehatan, pemberdayaan perempuan dan dinas sosial. Sementara seluruh   pimpinan OPD harus di lapangan semua, karena nanti jam 11 malam   (tadi malam) akan briefing   untuk mencegah hal-hal yang  tidak diinginkan,’’  katanya. 

Baca Juga :  Pelaku Pencurian Ratusan Juta Rupiah Dibekuk Polisi

   Iapun meminta  media  untuk menyampaikan informasi  banjir  yang  terjadi  tersebut sesuai dengan kondisi yang ada. Karena menurutnya  banjir yang terjadi ini karena itentitas hujan yang tinggi  lalu pasang air laut yang cukup  tinggi. ‘’Selanjutnya  wilayah  Merauke yang plat atau datar  sehingga distribusi air keluar  terjadi hambatan,’’ katanya.

    Selain itu, Bupati berharap kesadaran masyarakat untuk tidak menggali pasir, menebang pohon secara sembarangan. ‘’Kita harapkan ada kesadaran secara  bersama,’’ jelasnya. 

  Pemerintah, kata bupati Frederikus  Gebze sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya. ‘’Kalau ada hal-hal yang kurang itu biasa. Tapi   yang penting harus dicatat bahwa genangan satu mata kaki, genangan lutut sampai di genangan sampai   pinggang di Merauke  kita masih  harus bersyukur  karena masih  jauh dari bahaya yang dialami oleh saudara-saudara kita di tempat lain. Karena itu, hal-hal ini jangan terlalu  dibesar-besarkan  atau dramatis seakan-akan menjadi sesuatu yang menjadi masalah yang besar. Karena kita semua pernah menjalankan tugas pemerintahan seperti yang dimaksud,’’ tandasnya.   

Baca Juga :  90 Personel Kodim Merauke Naik Pangkat

  Sementara  itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Pengaman Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Merauke Dra Vonny Runtu, M.Si, M.Pd  mengungkapkan, sampai Minggu   (18/3) sore, total pengungsi   di GOR Hiad yang telah terdata sebanyak 533 orang. Namun  saat malam  hari sebagian  dari pengungsi  tersebut terutama pria dewasa kembali ke rumah  mereka  untuk jaga-jaga mengantisipasi adanya  aksi pencurian. 

    Vonny Runtu  menyebutkan bahwa   para pengungsi selama di pengungsian   tersebut diberikan  makan dan minum  termasuk peralatan MCK dan popok bagi bayi. ‘’Untuk  makan ditangani langsung dari Kodim dengan membuka dapur  umum,’’ tandasnya. Vonny   Runtu menambahkan bahwa tanggap darurat bagi pada pengungsi tersebut akan berlangsung selama 5 hari sesuai penyampaian bupati Merauke. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya