
MERAUKE – Hingga Kamis (17/10), kemarin, Kepolisian Resor Merauke terus mendalami siapa pelaku penikaman terhadap Rasul Habibi (22) mahasiswa universitas Musamus (Unmus) yang tewas ditikam saat dalam perjalanan menuju Kampus menggunakan sepeda motor di depan Kuburan Umum Yobar, Rabu (16/10) sekitar pukul 13.15 WIT.
‘’Siapa pelaku pencurian dan kekerasan terhadap mahasiswa Unmus tersebut sementara kita melakukan pendalaman,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung, SH ketika ditemui media ini di Mapolres Merauke, Kamis (17/10).
Menurut Kapolres, berdasarkan penyelidikan sementara yang dilakukan pihkanya terhadap kasus yang yang menimpa korban tersebut adalah pencurian dan kekerasan. Sebab, handphone dan dompet korban diambil pelaku. ‘’Kami doanya agar dalam waktu dekat ini, pelakunya bisa segera diungkap dan ditangkap,’’ jelasnya. Ditanya lebih lanjut adakah identitas pelaku sudah dikantongi Polisi, Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya sedang mendalaminya.
“Artinya kita memerlukan keterangan saksi yang mengarah kepada siapa pelakunya disamping itu dengan informasi intelejen yag kita dapatkan. Mudah-mudahan kita bisa ungkap,’’ terangnya.
Untuk melakukan pengungkapan dan pengejaran lapangan, Kapolres menambahkan bahwa pihaknya menurunkan Tim Rajawali yang khusus untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran kasus-kasus seperti yang terjadi ini.
‘’Target kita secepatnya sudah bisa terungkap dan ditangkap. Kalau lama-lama, pelakunya bisa semakin menghilang. Tim kami sedang bekerja di lapangan.
Sementara itu, pemakaman jenazah Rasul Habibi tersebut dilakukan, Kamis (17/10), kemarin. Ratusan keluarga maupun teman-teman korban datang melayat dan memberikan penghomatan terakhir kepada korban. Polisi juga diturunkan mengamankan prosesi pemakaman jenazah korban tersebut.
Sekadar diketahui bahwa saat korban dalam perjalanan menuju kampusnya di Jalan Arafura Yobar tiba-tiba korban dihadang oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di depan kuburan Yobar Merauke. Korban yang telah ditikam meminta tolong kepada pengemudi truk yang kebetulan lewat di jalan tersebut untuk dibawa ke RSUD Merauke. Namun nyawa korban tak tertolong. Karena di tengah perjalanan, korban menghembuskan napas. Untuk diketahui pula, bahwa daerah sekitar kuburan Yobar tersebut sangat rawan. Karena sudah beberapa kali orang yang lewat baik siang maupun malam dicegat kemudian dianiaya dengan alat tajam. (ulo/tri)