Soal langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, jelas Martha Bayu Wijaya dengan cara pengasapan.
‘’Tapi, mungkin itu langkah awal yang bisa dilakukan,’’ terangnya.
Dikatakan, sebagian dari sapi yang mengalami kekurangan darah akibat gigitan nyamuk itu dipotong lewat Rumah Potong Hewan (RPH), namun kualitas dagingnya kurang bagus karena saat dipotong memang darah yang keluar sedikit. Berbeda dengan sapi yang sehat, saat dipotong darahnya banyak meluncur keluar.
Dijelaskan, kasus yang terjadi sekarang ini juga terjadi pada tahun 2021 lalu. Diperkirakan ratusan sapi juga menjadi korban dari gigitan nyamuk sehingga sapi mengalami kekurangan darah dan mati. ‘’Kita sudah laporkan ke Dinas Provinsi terkait dengan kejadian ini,’’ jelasnya.
Dokter hewan (drh) Vivi Wirawati menambahkan bahwa banyaknya sapi yang mati dalam 3 minggu terakhir karena gigitan nyamuk. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos