Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Guru-Guru di Merauke Ancam Tutup Sekolah, Jika Tuntutan Tidak Diakomodir 

MERAUKE- Ratusan kepala sekolah dan guru mulai dari tingkat SD, SMP, SMA-dan SMK se-Kabupaten Merauke yang tergabung dalam Korpri Kabupaten Merauke melakukan pertemuan di Hotel Carreinn Merauke, Selasa (16/04/2024).

Pertemuan tersebut terkait dengan masalah Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP) yang diberlakukan mulai tahun 2024. Dimana dalam TPP yang diberlakukan tersebut,  guru yang belum lulus sertifikasi hanya diberikan TPP sebesar Rp 500 ribu. Sementara guru yang sudah sertifikasi sama sekali tidak mendapatkan TPP tersebut.

   Seusai pertemuan tersebut, Wakil Ketua II PGRI Kabupaten Merauke Luckianus Liptiay, mengungkapkan bahwa pertemuan yang dilakukan tersebut untuk  menyamakan presepsi dimana pihaknya tetap memperjuangkan hak-hak dari para guru tersebut.

Baca Juga :  Camping dengan Pacar di Pantai, Seorang Gadis Diperkosa OTK

‘’Kami tetap solid untuk memperjuangkan hak-hak kami yang disolimi. Kami akan memperjuangkan hak itu sampai kami dapat. Karena kami bagian ASN. Sesuai dengan UU dan regulasi yang berlaku bahwa guru-guru itu bagian dari ASN sehingga kami juga harus disejahterakan. Kami sepakat akan tetap melakukan pertemuan dengan pak bupati  dalam minggu ini dan apabila pertemuan ini tidak terjadi bahwa teman-teman guru sudah sepakat bahwa kami akan melakukan gerakan terjelek diantara yang jelek dengan menutup sekolah,’’ kata Luckianus Liptiay.

  Luckianus Liptiay menjelaskan bahwa meskipun nantinya sudah bertemu dengan orang nomor satu di  Merauke dalam hal ini bupati Merauke, tapi jika tuntutan para guru tidak diakomodir maka pihaknya akan menutup sekolah.

Baca Juga :  Miris Puluhan Tahun Insentif Guru PAUD di Kabupaten Jayapura Hanya Rp 250 Ribu

‘’Sejak demo kemarin, kami sudah pertemuan sebanyak 4 kali. PGRI dan guru sudah pertemuan 4 kali untuk mencari solusi terbaik agar tidak ada yang dirugikan. Dan jika dari pertemuan-pertemuan yang kami lakukan itu tapi tidak ada respon dari pemerintah daerah yang merupakan  wakil Allah maka kami akan melakukan yang terjelek dari  yang jelek,’’ terangnya.

Luckianus menambahkan  bahwa saat ini jumlah guru ASN maupun P3K yang ada di Kabupaten Merauke telah mencapai 2.686 orang mulai dari guru SD, SMP, SMA dan SMK. (ulo)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE- Ratusan kepala sekolah dan guru mulai dari tingkat SD, SMP, SMA-dan SMK se-Kabupaten Merauke yang tergabung dalam Korpri Kabupaten Merauke melakukan pertemuan di Hotel Carreinn Merauke, Selasa (16/04/2024).

Pertemuan tersebut terkait dengan masalah Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP) yang diberlakukan mulai tahun 2024. Dimana dalam TPP yang diberlakukan tersebut,  guru yang belum lulus sertifikasi hanya diberikan TPP sebesar Rp 500 ribu. Sementara guru yang sudah sertifikasi sama sekali tidak mendapatkan TPP tersebut.

   Seusai pertemuan tersebut, Wakil Ketua II PGRI Kabupaten Merauke Luckianus Liptiay, mengungkapkan bahwa pertemuan yang dilakukan tersebut untuk  menyamakan presepsi dimana pihaknya tetap memperjuangkan hak-hak dari para guru tersebut.

Baca Juga :  Miris Puluhan Tahun Insentif Guru PAUD di Kabupaten Jayapura Hanya Rp 250 Ribu

‘’Kami tetap solid untuk memperjuangkan hak-hak kami yang disolimi. Kami akan memperjuangkan hak itu sampai kami dapat. Karena kami bagian ASN. Sesuai dengan UU dan regulasi yang berlaku bahwa guru-guru itu bagian dari ASN sehingga kami juga harus disejahterakan. Kami sepakat akan tetap melakukan pertemuan dengan pak bupati  dalam minggu ini dan apabila pertemuan ini tidak terjadi bahwa teman-teman guru sudah sepakat bahwa kami akan melakukan gerakan terjelek diantara yang jelek dengan menutup sekolah,’’ kata Luckianus Liptiay.

  Luckianus Liptiay menjelaskan bahwa meskipun nantinya sudah bertemu dengan orang nomor satu di  Merauke dalam hal ini bupati Merauke, tapi jika tuntutan para guru tidak diakomodir maka pihaknya akan menutup sekolah.

Baca Juga :  Belum Banyak Kios dan Toko Buka di Sinakma

‘’Sejak demo kemarin, kami sudah pertemuan sebanyak 4 kali. PGRI dan guru sudah pertemuan 4 kali untuk mencari solusi terbaik agar tidak ada yang dirugikan. Dan jika dari pertemuan-pertemuan yang kami lakukan itu tapi tidak ada respon dari pemerintah daerah yang merupakan  wakil Allah maka kami akan melakukan yang terjelek dari  yang jelek,’’ terangnya.

Luckianus menambahkan  bahwa saat ini jumlah guru ASN maupun P3K yang ada di Kabupaten Merauke telah mencapai 2.686 orang mulai dari guru SD, SMP, SMA dan SMK. (ulo)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/