MERAUKE-Target pengadaan Bulog Merauke tahun 2021 ini sepertinya jauh dari target. Pasalnya, pada tahun 2021 ini Bulog Merauke telah menargetkan pengadaan atau serapan beras dari petani sebanyak 30.000 ton. Namun sampai pertengahan Desember atau di akhir tahun 2021, pengadaan Bulog Merauke baru mencapai 15.571 ton lebih atau baru 50 persen dari target.
“Sampai hari ini, total serapan kita sudah mencapai 15.571 ton dari target sebelumnya sebanyak 30.000 ton,’’ kata Asisten Manager Suplay Chain dan pelayanan Publik Kantor Cabang Bulong Merauke Adam saat ditemui media ini di kantornya, Rabu (15/12).
Adam menjelaskan bahwa pengadaan beras dari petani ini juga disesuaikan dengan distribusi beras dari gudang atau pengeluaran stok tersebut dari gudang. Sebab, hingga saat ini total stok yang ada di dalam gudang sebanyak 12.105 ton lebih atau bertahan selama 24 bulan jika tidak ada pengiriman beras ke kabupaten lainnya di Papua.
Pasalnya, kata Adam, sejak Raskin tidak ada atau dihapus pemerintah, pihaknya hanya melayani jatah beras untuk ASN dan TNI-Polri yang rata-rata setiap bulannya hanya sekitar 500 ton. Tak heran, dari stok 12.105 ton yang ada di gudang saat ini ada yang sudah berulang tahun atau berada dalam gudang selama 1 tahun. Pasalnya masih merupakan pengadaan tahun 2020.
“Tapi penyimpanannya aman, tidak rusak. Cuma memang bagusnya, kalau boleh jangan terlalu lama di gudang,” terangnya.
Soal pengiriman beras ke daerah Timika, Manokwari, Sorong, Biak dan Jayapura, Adam menjelaskan bahwa dalam 1 tahun ini pihaknya sudah mengirimkan lebih dari 10.000 ton ke Timika, Manokwari, Sorong, Biak dan Jayapura.
“Dalam waktu dekat ini, kami rencana akan mengirim lagi sekitar 425 ton ke Timika yang merupakan pengadaan tahun 2020,” jelasnya.
Adam menambahkan bahwa meski di akhir tahun namun pengadaan atau serapan beras dari petani masih tetap berlanjut. “Kita masih terus melakukan pembelian beras dari petani sampai sekarang,” pungkasnya. (ulo/tri)