Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Buru Pelaku Jambret, Polisi Bentuk Tim

JAYAPURA-Marak jambret di wilayah Kota Jayapura tepatnya di Distrik Heram, Polresta Jayapura Kota membentuk tim untuk mengejar para pelaku. Polisi juga meningkatkan patroli atas kejadian jambret ini.

Kasat Reskrim Polres Jayapura Kota, AKP. Handry Bawilling menyampaikan, sesuai dengan  perintah pimpinan, pihaknya sudah mengantisipasi segala bentuk kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Jayapura Kota.

“Sejak awal kita sudah membentuk tim lapangan atas perintah pimpinan untuk mengantisiapsi terkait dengan jambret, mengingat sebentar lagi Nataru,” ucap Handry Bawilling kepada Cenderawasih Pos, Rabu (15/12).

Lanjut Kasat, pihaknya juga menyelidiki terkait satu kasus yang indikasinya menurut masyarakat sebagaimana informasi awalnya korban meninggal dunia lantaran dijambret.

“Kami masih mendalami hal itu, apakah itu benar jambret atau tidak. Informasi awal di lapangan dari keterangan saksi atau keterangan masyarakat, belum ada yang mengarah ke jambret. Sehingga kita akan mendalaminya,” tuturnya.

Dikatakan, pihaknya akan terus melakukan patroli di Kota Jayapura terutama di titik-titik rawan hingga adanya perintah pencabutan dari pimpinan.

“Jambret dan kejahatan lainnya jadi atensi kita. Tidak dipungkiri bahwa Distrik Heram akhir-akhir ini sering terjadi beberapa kasus jambret,” kata mantan Kapolsek Jayapura Utara ini.

Handry Bawilling menduga, pelaku jambret di wilayah Heram adalah orang dewasa. “Namanya jambret, ada kaitannya dengan curanmor. Mungkin dia tidak dapat motor sehingga dia melakukan jambret,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat lebih hati-hati dan waspada. Menurut  Handry Bawilling jika masyarakat membutuhkan pengawalan bisa meminta bantuan kepada pihak Kepolisian setempat.

“Jika merasa tidak aman, silakan meminta bantuan kepada Polisi. Silakan minta bantuan ke Polsek terdekat untuk dikawal hingga ke tempat tujuan. Tugas Polisi untuk mengayomi dan menjaga masyarakat, tidak perlu malu meminta bantuan,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Heram Iptu Frangki Rumbiak menyampaikan, pihaknya meningkatkan patroli terkait dengan jambret yang terjadi di wilayah hukumnya.

Baca Juga :  Pernyataan Menkopolhukam Dinilai Tidak Tepat

Terkait dengan maraknya aksi jambret ini, Kapolsek mengaku bakal mendirikan Pospol di lokasi yang dianggap rawan. Pospol ini nantinya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Rencanannya kami akan bangun Pos Pol yang letaknya pertigaan antara Smangkor dan IAIN, Pos ini nantinya bisa melakukan pemantauan ke jalan Bunda Maria, Buper maupun ke arah sentani jangkauan radius sekitar 200 hingga 500 meter,” terangnya.

Lanjutnya, anggota nantinya bisa berpatroli dengan jalan kaki maupun menggunakan kendaraan roda dua. Jika terjadi sesuatu, anggota cepat bertindak.

Sementara dari kasus penjambretan yang berakhir dengan tewasnya korban memantik keprihatinan dua anggota DPRD Kota Jayapura, Ismail Bepa dan Lina Marlina. Keduanya juga berasal dari daerah pemilihan Heram.

Di sini Ismail meminta agar pelakunya diungkap dan tidak dibiar berkeliaran. Sebab nantinya hanya menjadi gunjingan oleh warga dikaitkan dengan kinerja aparat keamanan di Heram.

Menurutnya jika akhirnya Jayapura masih memiliki daerah rawan yang sewaktu-waktu bisa  terjadi kejahatan artinya ada PR besar yang harus dituntaskan oleh polisi.

“Agak miris tentunya jika Jayapura yang terus membangun namun tidak dibarengi dengan rasa aman bagi warganya. Dari kasus jambret yang akhirnya menewaskan seorang warga apalagi dicatat ada 11 kasus jambret paling tidak memberi gambaran  bahwa wilayah di Heram memang perlu lebih diperketat,” kata Ismail melalui ponselnya, Rabu (15/12).

Politisi PSI ini juga meminta pihak kepolisian mengungkap pelakunya karena jika masih berkeliaran maka besar kemungkinan akan kembali melakukan tindakan serupa. Lalu Polisi perlu mengambil langkah-langkah pengamanan khususnya di daerah rawan entah dengan patrol rutin. “Polisi harus lebih peka, jangan sudah ada korban baru polisi bergerak,” singgungnya.

Di sini Ismail juga  mengingatkan pengendara khususnya wanita untuk memproteksi diri dan tidak lengah. Apalagi dengan membiarkan barang bawaan semisal tas digantung begitu saja. “Kalimatnya jangan memberi peluang sebab namanya kejahatan kadang berpatokan soal ini. Karena ada peluang akhirnya kejahatan itu muncul jadi jangan juga kita memberi ruang lahirnya kejahatan,” tutupnya.

Baca Juga :  Dua Penghargaan Diraih Pemkab Mamberamo Raya

Tanggapan lain disampaikan  Lina Marlina yang menyampaikan rasa dukanya dari musibah tersebut.

Ia melihat kaum perempuan kembali menjadi korban yang diangap selama ini dianggap kaum lemah dan mudah menjadi sasaran criminal. Ini harus jadi perhatian bersama dan pihak keamanan jangan lambat merespon kejadian seperti itu. “Harusnya lebih sering melakukan patroli dan kalau perlu pos keamanan di daerah yang diangap rawan itu dibentuk kan sudah ada motor yang disiapkan,” sarannya.

Polisi sejatinya memiliki banyak pos yang dibuat dari kontener hanya diakui pos – pos sementara ini  banyak yang tidak difungsikan dan terbiar kosong.

Lina Marlina juga menyarankan agar kaum perempuan jika ingin bepergian akan lebih baik jika ditemani atau tidak sendiri. Ini guna mengantisipasi jika pelaku memiliki niat jahat paling tidak akan ada upaya  perlawanan. Kemudian untuk tempat kerja sebisa mungkin juga memiliki sistem keamanan agar dapat mencegah terjadinya tindak kriminal.

Sementara pegiat sosial Kota Jayapura, Gunawan menyinggung soal banyaknya pos polisi yang tersebar di berbagai titik namun ternyata tidak berfungsi. “Yang saya tahu pos – pos polisi yang dibangun menggunakan  container ini cukup banyak tapi seperti mubazir karena tidak difungsikan. Kami juga bingung sebenarnya ini mau dipakai buat apa karena hingga sekarang tidak dipakai,” singgung Gunawan.

“Padahal baru beberapa hari lalu saya menanggapi soal sebaiknya intentitas patrol atau sweeping ditingkatkan. Kalau perlu mulai digelar razia untuk mengantisipasi kejahatan maupun menjaring curanmor. Ini penting karena intensitas dan mobilisasi kendaraan jelang Natal cukup tinggi,”imbuhnya. (fia/ade/nat)

(fia)

JAYAPURA-Marak jambret di wilayah Kota Jayapura tepatnya di Distrik Heram, Polresta Jayapura Kota membentuk tim untuk mengejar para pelaku. Polisi juga meningkatkan patroli atas kejadian jambret ini.

Kasat Reskrim Polres Jayapura Kota, AKP. Handry Bawilling menyampaikan, sesuai dengan  perintah pimpinan, pihaknya sudah mengantisipasi segala bentuk kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Jayapura Kota.

“Sejak awal kita sudah membentuk tim lapangan atas perintah pimpinan untuk mengantisiapsi terkait dengan jambret, mengingat sebentar lagi Nataru,” ucap Handry Bawilling kepada Cenderawasih Pos, Rabu (15/12).

Lanjut Kasat, pihaknya juga menyelidiki terkait satu kasus yang indikasinya menurut masyarakat sebagaimana informasi awalnya korban meninggal dunia lantaran dijambret.

“Kami masih mendalami hal itu, apakah itu benar jambret atau tidak. Informasi awal di lapangan dari keterangan saksi atau keterangan masyarakat, belum ada yang mengarah ke jambret. Sehingga kita akan mendalaminya,” tuturnya.

Dikatakan, pihaknya akan terus melakukan patroli di Kota Jayapura terutama di titik-titik rawan hingga adanya perintah pencabutan dari pimpinan.

“Jambret dan kejahatan lainnya jadi atensi kita. Tidak dipungkiri bahwa Distrik Heram akhir-akhir ini sering terjadi beberapa kasus jambret,” kata mantan Kapolsek Jayapura Utara ini.

Handry Bawilling menduga, pelaku jambret di wilayah Heram adalah orang dewasa. “Namanya jambret, ada kaitannya dengan curanmor. Mungkin dia tidak dapat motor sehingga dia melakukan jambret,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat lebih hati-hati dan waspada. Menurut  Handry Bawilling jika masyarakat membutuhkan pengawalan bisa meminta bantuan kepada pihak Kepolisian setempat.

“Jika merasa tidak aman, silakan meminta bantuan kepada Polisi. Silakan minta bantuan ke Polsek terdekat untuk dikawal hingga ke tempat tujuan. Tugas Polisi untuk mengayomi dan menjaga masyarakat, tidak perlu malu meminta bantuan,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Heram Iptu Frangki Rumbiak menyampaikan, pihaknya meningkatkan patroli terkait dengan jambret yang terjadi di wilayah hukumnya.

Baca Juga :  Mabuk CT dan Bawa Mobdin, Oknum Polisi Tabrak Tiang Listrik

Terkait dengan maraknya aksi jambret ini, Kapolsek mengaku bakal mendirikan Pospol di lokasi yang dianggap rawan. Pospol ini nantinya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Rencanannya kami akan bangun Pos Pol yang letaknya pertigaan antara Smangkor dan IAIN, Pos ini nantinya bisa melakukan pemantauan ke jalan Bunda Maria, Buper maupun ke arah sentani jangkauan radius sekitar 200 hingga 500 meter,” terangnya.

Lanjutnya, anggota nantinya bisa berpatroli dengan jalan kaki maupun menggunakan kendaraan roda dua. Jika terjadi sesuatu, anggota cepat bertindak.

Sementara dari kasus penjambretan yang berakhir dengan tewasnya korban memantik keprihatinan dua anggota DPRD Kota Jayapura, Ismail Bepa dan Lina Marlina. Keduanya juga berasal dari daerah pemilihan Heram.

Di sini Ismail meminta agar pelakunya diungkap dan tidak dibiar berkeliaran. Sebab nantinya hanya menjadi gunjingan oleh warga dikaitkan dengan kinerja aparat keamanan di Heram.

Menurutnya jika akhirnya Jayapura masih memiliki daerah rawan yang sewaktu-waktu bisa  terjadi kejahatan artinya ada PR besar yang harus dituntaskan oleh polisi.

“Agak miris tentunya jika Jayapura yang terus membangun namun tidak dibarengi dengan rasa aman bagi warganya. Dari kasus jambret yang akhirnya menewaskan seorang warga apalagi dicatat ada 11 kasus jambret paling tidak memberi gambaran  bahwa wilayah di Heram memang perlu lebih diperketat,” kata Ismail melalui ponselnya, Rabu (15/12).

Politisi PSI ini juga meminta pihak kepolisian mengungkap pelakunya karena jika masih berkeliaran maka besar kemungkinan akan kembali melakukan tindakan serupa. Lalu Polisi perlu mengambil langkah-langkah pengamanan khususnya di daerah rawan entah dengan patrol rutin. “Polisi harus lebih peka, jangan sudah ada korban baru polisi bergerak,” singgungnya.

Di sini Ismail juga  mengingatkan pengendara khususnya wanita untuk memproteksi diri dan tidak lengah. Apalagi dengan membiarkan barang bawaan semisal tas digantung begitu saja. “Kalimatnya jangan memberi peluang sebab namanya kejahatan kadang berpatokan soal ini. Karena ada peluang akhirnya kejahatan itu muncul jadi jangan juga kita memberi ruang lahirnya kejahatan,” tutupnya.

Baca Juga :  Sempat Menolak, Bupati Mimika Akhirnya Ditangkap KPK

Tanggapan lain disampaikan  Lina Marlina yang menyampaikan rasa dukanya dari musibah tersebut.

Ia melihat kaum perempuan kembali menjadi korban yang diangap selama ini dianggap kaum lemah dan mudah menjadi sasaran criminal. Ini harus jadi perhatian bersama dan pihak keamanan jangan lambat merespon kejadian seperti itu. “Harusnya lebih sering melakukan patroli dan kalau perlu pos keamanan di daerah yang diangap rawan itu dibentuk kan sudah ada motor yang disiapkan,” sarannya.

Polisi sejatinya memiliki banyak pos yang dibuat dari kontener hanya diakui pos – pos sementara ini  banyak yang tidak difungsikan dan terbiar kosong.

Lina Marlina juga menyarankan agar kaum perempuan jika ingin bepergian akan lebih baik jika ditemani atau tidak sendiri. Ini guna mengantisipasi jika pelaku memiliki niat jahat paling tidak akan ada upaya  perlawanan. Kemudian untuk tempat kerja sebisa mungkin juga memiliki sistem keamanan agar dapat mencegah terjadinya tindak kriminal.

Sementara pegiat sosial Kota Jayapura, Gunawan menyinggung soal banyaknya pos polisi yang tersebar di berbagai titik namun ternyata tidak berfungsi. “Yang saya tahu pos – pos polisi yang dibangun menggunakan  container ini cukup banyak tapi seperti mubazir karena tidak difungsikan. Kami juga bingung sebenarnya ini mau dipakai buat apa karena hingga sekarang tidak dipakai,” singgung Gunawan.

“Padahal baru beberapa hari lalu saya menanggapi soal sebaiknya intentitas patrol atau sweeping ditingkatkan. Kalau perlu mulai digelar razia untuk mengantisipasi kejahatan maupun menjaring curanmor. Ini penting karena intensitas dan mobilisasi kendaraan jelang Natal cukup tinggi,”imbuhnya. (fia/ade/nat)

(fia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya