MERAUKE-Masyarakat di Pulau Kimaam yang meliputi beberapa distrik, yakni Distrik Kimaam, Waan, Kontuar, dan Tabonji dilaporkan terancam rawan pangan. Pasalnya, masyarakat di Kampung Distrik Waan dan sejumlah kampung yang ada di pulau Kimaam tersebut mengalami gagal panen umbi-umbian akibat dilanda banjir rob beberapa waktu lalu.
‘’Warga di sana terancam rawan pangan. Karena setelah banjir yang merusak tanaman umbi-umbian mereka, panas langsung datang. Seharusnya, masih kena hujan sehingga air asin yang ada meresap dalam tanah. Tapi, ini langsung panas, sehingga tidak bisa ditanami umbi-umbian lagi, karena tanah masih tercampur dengan air garam,’’ kata Wakil Ketua II DPRD Merauke, Dominikus Ulukyanan, S.Pd yang telah melakukan reses ke daerah pemilihannya di Kimaam dan sekitarnya tersebut, Selasa, (15/8), kemarin.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, kerawanan pangan ini, diperparah dengan gagal panen padi yang dialami di Merauke. Sebab, hasil panen di Merauke tersebut yang selama ini mensuplai ke Kimaam dan sekitarnya. Karena itu, lanjut dia, yang perlu dilakukan pemerintah daerah ke depan adalah membuat lumbung-lumbung pangan untuk stok bahan makanan bagi masyarakat tersebut.
Selain masalah kerawanan pangan, persoalan lainnya masalah pendidikan. Dimana guru, lanjut dia, jarang berada di tempat.
‘’Sebenarnya masalah pendidikan ini tidak pernah ada habisnya. Harus ada formasi khusus ke depan yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini, kami akan sampaikan dalam pokok-pokok pikiran kami saat sidang APBD Perubahan nanti,’’ jelasnya.
Selain itu tambah dia, juga ditemukan obat-obatan yang kadeluwarsa. Banyaknya obat yang kadeluwarsa, kemungkinan distriusi obat tidak sesuai penyakit yang diderita masyarakat.(ulo/tho)