Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Masyarakat di Pulau Kimaan Terancam Rawan Pangan 

MERAUKE-Masyarakat di Pulau Kimaam yang meliputi beberapa distrik, yakni Distrik Kimaam, Waan, Kontuar,  dan Tabonji dilaporkan terancam rawan pangan. Pasalnya, masyarakat di Kampung Distrik Waan dan sejumlah  kampung yang ada di pulau  Kimaam tersebut mengalami gagal panen umbi-umbian akibat  dilanda  banjir rob beberapa waktu lalu.

‘’Warga di sana terancam rawan pangan. Karena setelah banjir yang merusak tanaman umbi-umbian mereka, panas  langsung  datang. Seharusnya, masih kena hujan sehingga air asin yang ada meresap dalam tanah. Tapi, ini langsung panas, sehingga  tidak bisa ditanami  umbi-umbian lagi, karena tanah masih tercampur dengan air garam,’’ kata Wakil Ketua II DPRD Merauke, Dominikus Ulukyanan, S.Pd yang telah melakukan reses ke daerah pemilihannya di Kimaam dan sekitarnya tersebut, Selasa, (15/8), kemarin.

Baca Juga :  Terbukti Korupsi, Sekretaris dan Bendahara Bawaslu Asmat Dituntut 4,5 Tahun

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, kerawanan pangan ini, diperparah dengan gagal panen padi yang dialami di Merauke. Sebab,  hasil panen  di Merauke  tersebut yang selama ini mensuplai ke Kimaam dan sekitarnya.  Karena itu, lanjut dia, yang perlu  dilakukan  pemerintah  daerah ke depan adalah membuat lumbung-lumbung pangan untuk stok bahan makanan bagi masyarakat  tersebut.

Selain masalah kerawanan pangan, persoalan  lainnya masalah pendidikan. Dimana guru, lanjut dia, jarang berada di tempat.

‘’Sebenarnya masalah pendidikan  ini tidak pernah ada habisnya. Harus ada formasi khusus ke depan yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini, kami akan sampaikan dalam  pokok-pokok pikiran kami saat sidang APBD Perubahan nanti,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Jadi Hal yang Baru, Anak-Anak Kogir Diajari Gosok Gigi

Selain itu tambah dia, juga ditemukan obat-obatan yang kadeluwarsa.   Banyaknya obat yang  kadeluwarsa,  kemungkinan distriusi obat tidak sesuai penyakit yang diderita masyarakat.(ulo/tho)

MERAUKE-Masyarakat di Pulau Kimaam yang meliputi beberapa distrik, yakni Distrik Kimaam, Waan, Kontuar,  dan Tabonji dilaporkan terancam rawan pangan. Pasalnya, masyarakat di Kampung Distrik Waan dan sejumlah  kampung yang ada di pulau  Kimaam tersebut mengalami gagal panen umbi-umbian akibat  dilanda  banjir rob beberapa waktu lalu.

‘’Warga di sana terancam rawan pangan. Karena setelah banjir yang merusak tanaman umbi-umbian mereka, panas  langsung  datang. Seharusnya, masih kena hujan sehingga air asin yang ada meresap dalam tanah. Tapi, ini langsung panas, sehingga  tidak bisa ditanami  umbi-umbian lagi, karena tanah masih tercampur dengan air garam,’’ kata Wakil Ketua II DPRD Merauke, Dominikus Ulukyanan, S.Pd yang telah melakukan reses ke daerah pemilihannya di Kimaam dan sekitarnya tersebut, Selasa, (15/8), kemarin.

Baca Juga :  Pasien Positif Corona di Merauke Kembali Bertambah

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, kerawanan pangan ini, diperparah dengan gagal panen padi yang dialami di Merauke. Sebab,  hasil panen  di Merauke  tersebut yang selama ini mensuplai ke Kimaam dan sekitarnya.  Karena itu, lanjut dia, yang perlu  dilakukan  pemerintah  daerah ke depan adalah membuat lumbung-lumbung pangan untuk stok bahan makanan bagi masyarakat  tersebut.

Selain masalah kerawanan pangan, persoalan  lainnya masalah pendidikan. Dimana guru, lanjut dia, jarang berada di tempat.

‘’Sebenarnya masalah pendidikan  ini tidak pernah ada habisnya. Harus ada formasi khusus ke depan yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah ini, kami akan sampaikan dalam  pokok-pokok pikiran kami saat sidang APBD Perubahan nanti,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Mangkrak, Pemprov Papua Selatan Siap Lanjutkan Pembangunan Rumah Sakit Tipe B

Selain itu tambah dia, juga ditemukan obat-obatan yang kadeluwarsa.   Banyaknya obat yang  kadeluwarsa,  kemungkinan distriusi obat tidak sesuai penyakit yang diderita masyarakat.(ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya