Suasana Haru Warnai Hari Pertama di SMAN I Merauke
HARU_ Suasana haru mewarnai hari pertama masuk di SMAN I Merauke, Senin (15/7), saat siswa baru tersebut melakukan sungkeman atau meminta doa restu kepada orang tua atau wali masing-masing. ( FOTO : Sulo/Cepos)
MERAUKE- Suasana haru mewarnai hari pertama masuk di SMAN I Merauke terutama bagi siswa baru. Ini terjadi saat siswa baru tersebut sungkem atau meminta doa restu kepada orang tua mereka untuk dibina dan dididik di sekolah tersebut selama 3 tahun ke depan.
Tradisi ini sudah dilakukan pihak SMAN I Merauke dalam beberapa tahun terakhir bagi setiap siswa baru. Dimana pada hari pertama, orang tua atau wali orang tua tidak hanya sekedar mengantar anak mereka ke sekolah di hari pertama tersebut, namun juga ada penyerahan anak dari orang tua ke pihak sekolah sekaligus anak meminta doa restu kepada orang tua.
Pelaksana tugas Kepala Sekolah SMAN I Merauke Ringland Simanjuntak , S.Pd mengungkapkan, bahwa trandisi ini telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dimana orang tua siswa menyerahkan anak mereka kepada pihak sekolah. ‘’Ini adalah sebuah budaya yang telah dilakukan oleh SMAN I Merauke dari tahun ke tahun dimana peranan dari orang tua yang ikut terlibat dalam mendukung dan memberikan dorongan dan dukungan dalam seluruh tugas siswa kedepan ini merupakan hal yang penting. Karena Lembaga ini tidak bisa berjalan tanpa dukungan dan kerja sama dari para orang tua,’’ katanya.
Karena itu, pihaknya mengharapkan kerja sama ini bukan hanya pada saat orang tua tampil melihat anak-anak mereka di hari pertama tersebut, tapi juga ini akan terus berkelanjutan mengantar anak-anak mereka 3 tahun kedepan untuk mendapatkan prestasi yang diharapkan. ‘’Kalau tradisi sungkeman ini juga sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini yang menunjukan sebagai satu bentuk doa restu dari orang tua kepada anak-anak mereka, dengan doa dan harapan yang dipanjatkan kepada Tuhan anak-anak ini kelak bisa berhasil dilembaga ini. Dari Lembaga menerima tugas yang diberikan olah para orang tua tersebut,’’ terangnya. Untuk tahun 2019 ini, jumlah siswa baru yang diterima di SMAN I Merauke tersebut sebanyak 413 orang.
Sementara itu Pendeta Serly Anakotta, salah satu orang tua siswa yang mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama tersebut mengaku tradisi yang diterapkan oleh pihak sekolah dihari pertama belajar tersebut sangat baik dan pelru dilestarikan. ‘’Karena itu menyatakan tanda hormat anak kepada orang tua. Tapi orang tua juga memberikan restu supaya anak-anak juga bisa belajar dengan baik,’’ katanya.
Pendeta Serly mengaku saat anak sungkeman ini dirinya dalam suasana terharu. ‘’Air mata hampir jatuh. Sebab, kita memberikan doa kepada anak-anak dan anak juga menyatakan hormat kepada orang tua,’’ terangnya.
Iapun berharap kepada pihak sekolah agar kualitas Pendidikan tetap ditingkatkan dan guru tidak hanya menganggap anak didik sebagai siswa tapi menganggap sebagai anak mereka sendiri. “Sebaliknya anak harus menganggap guru tidak hanya sebagai pendidik namun juga sebagai orang tua di sekolah,’’ tambahnya. (ulo/tri)
HARU_ Suasana haru mewarnai hari pertama masuk di SMAN I Merauke, Senin (15/7), saat siswa baru tersebut melakukan sungkeman atau meminta doa restu kepada orang tua atau wali masing-masing. ( FOTO : Sulo/Cepos)
MERAUKE- Suasana haru mewarnai hari pertama masuk di SMAN I Merauke terutama bagi siswa baru. Ini terjadi saat siswa baru tersebut sungkem atau meminta doa restu kepada orang tua mereka untuk dibina dan dididik di sekolah tersebut selama 3 tahun ke depan.
Tradisi ini sudah dilakukan pihak SMAN I Merauke dalam beberapa tahun terakhir bagi setiap siswa baru. Dimana pada hari pertama, orang tua atau wali orang tua tidak hanya sekedar mengantar anak mereka ke sekolah di hari pertama tersebut, namun juga ada penyerahan anak dari orang tua ke pihak sekolah sekaligus anak meminta doa restu kepada orang tua.
Pelaksana tugas Kepala Sekolah SMAN I Merauke Ringland Simanjuntak , S.Pd mengungkapkan, bahwa trandisi ini telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dimana orang tua siswa menyerahkan anak mereka kepada pihak sekolah. ‘’Ini adalah sebuah budaya yang telah dilakukan oleh SMAN I Merauke dari tahun ke tahun dimana peranan dari orang tua yang ikut terlibat dalam mendukung dan memberikan dorongan dan dukungan dalam seluruh tugas siswa kedepan ini merupakan hal yang penting. Karena Lembaga ini tidak bisa berjalan tanpa dukungan dan kerja sama dari para orang tua,’’ katanya.
Karena itu, pihaknya mengharapkan kerja sama ini bukan hanya pada saat orang tua tampil melihat anak-anak mereka di hari pertama tersebut, tapi juga ini akan terus berkelanjutan mengantar anak-anak mereka 3 tahun kedepan untuk mendapatkan prestasi yang diharapkan. ‘’Kalau tradisi sungkeman ini juga sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini yang menunjukan sebagai satu bentuk doa restu dari orang tua kepada anak-anak mereka, dengan doa dan harapan yang dipanjatkan kepada Tuhan anak-anak ini kelak bisa berhasil dilembaga ini. Dari Lembaga menerima tugas yang diberikan olah para orang tua tersebut,’’ terangnya. Untuk tahun 2019 ini, jumlah siswa baru yang diterima di SMAN I Merauke tersebut sebanyak 413 orang.
Sementara itu Pendeta Serly Anakotta, salah satu orang tua siswa yang mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama tersebut mengaku tradisi yang diterapkan oleh pihak sekolah dihari pertama belajar tersebut sangat baik dan pelru dilestarikan. ‘’Karena itu menyatakan tanda hormat anak kepada orang tua. Tapi orang tua juga memberikan restu supaya anak-anak juga bisa belajar dengan baik,’’ katanya.
Pendeta Serly mengaku saat anak sungkeman ini dirinya dalam suasana terharu. ‘’Air mata hampir jatuh. Sebab, kita memberikan doa kepada anak-anak dan anak juga menyatakan hormat kepada orang tua,’’ terangnya.
Iapun berharap kepada pihak sekolah agar kualitas Pendidikan tetap ditingkatkan dan guru tidak hanya menganggap anak didik sebagai siswa tapi menganggap sebagai anak mereka sendiri. “Sebaliknya anak harus menganggap guru tidak hanya sebagai pendidik namun juga sebagai orang tua di sekolah,’’ tambahnya. (ulo/tri)