Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Rombongan Mobil Dinas Pendidikan Terbalik

Satu Penumpang Dikabarkan Tewas 

MERAUKE-Kasus kecelakaan lalu lintas dialami   mobil rombongan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke  yang melakukan perjalanan dinas dari Muting-Merauke. Akibat kejadian  ini, satu penumpang meninggal dunia  bernama Syane Pangemanan (57). 

    Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Lantas AKP Dian Novita Pitesz, SIK, dikonfirmasi membenarkan kecelakaan lalu lintas yang  terjadi tersebut. Menurut Kasat Lantas bahwa pada Jumat (12/11) rombongan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke  berjumlah 6 orang ditambah 1 orang yang merupakan istri dari salah  rombongan tersebut melakukan perjalanan dinas ke Distrik Muting dengan menggunakan mobil Mitsubisi Triton warna merah. 

   Kemudian pada Sabtu (13/11), sekitar pukul  14.30 WIT, rombongan  dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Merauke pulang  ke Merauke dengan posisi 5 orang berada dalam mobil sudah termasuk Sopir. Sedangkan 2 orang lainnya, yakni Syane Pangemanan istri dari  Lukas Anggormase dan suaminya berada di bak mobil. Syane Pangemanan yang adalah  guru  salah satu SD di Merauke ikut bersama dengan suaminya saat ke Muting.  

Baca Juga :  Disperindag Segera Tertibkan Penjualan Cabor Impor

   Mobil dikemudikan Wensislaus Kukumbo.  Sekitar pukul  17.20 WIT, kendaraan tiba di TKP yakni di sekitar Caruk, Jalan Trans Papua, kilometer 136 dari Kota Merauke. Dari hasil olah TKP yang dilkaukan dan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, terungkap bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena mobil dalam kecepatan tinggi sehingga pengemudi hilang kendali saat bertemu  dengan mobil tangki.  

   “Karena mobil  tangki agak lebar sehingga lebih banyak mengambil badan jalan, sehingga  mobil Tritton turun sebagian keluar dari badan jalan dan saat akan kembali ke badan jalan, pengemudi tidak bisa lagi mengendalikan kendaraannya sehingga terbalik,” katanya. 

    Dalam hal ini,  kecelakaan tersebut murni  kecelakaan tunggal. “Jadi bukan tersenggol. Karena dari olah TKP tidak ada tanda-tanda mobil tersenggol,” terangnya. 

  Sekitar pukul 17.30 WIT, Sopir berhasil keluar dari dalam mobil posisi terbalik dan melihat beberapa kendaraan sudah berhenti di bahu jalan (baik yang tujuan ke  Muting maupun ke Merauke). Kemudian Sopir dibantu oleh para Sopir kendaraan yang ada berhenti di bahu jalan untuk mengevakuasi para korban yang masih terjebak dalam kendaraan Triton yang mengalami kecelakaan. 

Baca Juga :  Lagi, Dua Pasien Corona di Merauke Sembuh

   Sekitar pukul 18.00, korban  meninggal dunia  dibawa ke puskemas Sota. Sementara Lukas Anggormase dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Pengharapan.  Sedangkan 5 orang yang ada di dalam mobil tersebut memgalami luka ringan.  Menurut Kasat Lantas, Sopir dan kelima penumpang mengalami luka ringan. Sebab, semuanya sudah keluar dari rumah sakit dan puskesmas. 

   “Luka berat kalau misalnya patah tulang atau dirawat di rumah sakit lebih dari 3 hari. Tapi, semuanya sudah kembali ke rumah  masing-masing. Jadi hanya luka ringan,” terangnya. 

   Sedangkan korban meninggal mengalami luka berat dan diperkirakan saat kejadian terlempar karena berada di bak  belakang terbuka mobil tersebut. Terkait dengan  kasus kecelakaan tunggal ini, Kasat Lantas mengimbau masyarakat  terutama pengemudi dan pengendara kendaraan untuk selalu berhati-hati.  (ulo/tri)

Satu Penumpang Dikabarkan Tewas 

MERAUKE-Kasus kecelakaan lalu lintas dialami   mobil rombongan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke  yang melakukan perjalanan dinas dari Muting-Merauke. Akibat kejadian  ini, satu penumpang meninggal dunia  bernama Syane Pangemanan (57). 

    Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Lantas AKP Dian Novita Pitesz, SIK, dikonfirmasi membenarkan kecelakaan lalu lintas yang  terjadi tersebut. Menurut Kasat Lantas bahwa pada Jumat (12/11) rombongan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke  berjumlah 6 orang ditambah 1 orang yang merupakan istri dari salah  rombongan tersebut melakukan perjalanan dinas ke Distrik Muting dengan menggunakan mobil Mitsubisi Triton warna merah. 

   Kemudian pada Sabtu (13/11), sekitar pukul  14.30 WIT, rombongan  dari Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Merauke pulang  ke Merauke dengan posisi 5 orang berada dalam mobil sudah termasuk Sopir. Sedangkan 2 orang lainnya, yakni Syane Pangemanan istri dari  Lukas Anggormase dan suaminya berada di bak mobil. Syane Pangemanan yang adalah  guru  salah satu SD di Merauke ikut bersama dengan suaminya saat ke Muting.  

Baca Juga :  Jaksa Awasi Pengadaan dan Penyaluran Bansos Covid-19

   Mobil dikemudikan Wensislaus Kukumbo.  Sekitar pukul  17.20 WIT, kendaraan tiba di TKP yakni di sekitar Caruk, Jalan Trans Papua, kilometer 136 dari Kota Merauke. Dari hasil olah TKP yang dilkaukan dan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, terungkap bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena mobil dalam kecepatan tinggi sehingga pengemudi hilang kendali saat bertemu  dengan mobil tangki.  

   “Karena mobil  tangki agak lebar sehingga lebih banyak mengambil badan jalan, sehingga  mobil Tritton turun sebagian keluar dari badan jalan dan saat akan kembali ke badan jalan, pengemudi tidak bisa lagi mengendalikan kendaraannya sehingga terbalik,” katanya. 

    Dalam hal ini,  kecelakaan tersebut murni  kecelakaan tunggal. “Jadi bukan tersenggol. Karena dari olah TKP tidak ada tanda-tanda mobil tersenggol,” terangnya. 

  Sekitar pukul 17.30 WIT, Sopir berhasil keluar dari dalam mobil posisi terbalik dan melihat beberapa kendaraan sudah berhenti di bahu jalan (baik yang tujuan ke  Muting maupun ke Merauke). Kemudian Sopir dibantu oleh para Sopir kendaraan yang ada berhenti di bahu jalan untuk mengevakuasi para korban yang masih terjebak dalam kendaraan Triton yang mengalami kecelakaan. 

Baca Juga :  Waspada, Kasus DBD di Asmat Masih Fluktuaktif

   Sekitar pukul 18.00, korban  meninggal dunia  dibawa ke puskemas Sota. Sementara Lukas Anggormase dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Pengharapan.  Sedangkan 5 orang yang ada di dalam mobil tersebut memgalami luka ringan.  Menurut Kasat Lantas, Sopir dan kelima penumpang mengalami luka ringan. Sebab, semuanya sudah keluar dari rumah sakit dan puskesmas. 

   “Luka berat kalau misalnya patah tulang atau dirawat di rumah sakit lebih dari 3 hari. Tapi, semuanya sudah kembali ke rumah  masing-masing. Jadi hanya luka ringan,” terangnya. 

   Sedangkan korban meninggal mengalami luka berat dan diperkirakan saat kejadian terlempar karena berada di bak  belakang terbuka mobil tersebut. Terkait dengan  kasus kecelakaan tunggal ini, Kasat Lantas mengimbau masyarakat  terutama pengemudi dan pengendara kendaraan untuk selalu berhati-hati.  (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya