Site icon Cenderawasih Pos

Sosialisasi Manajemen Mutu Menggunakan  Response Surpace Methodologi

Dr. Franky Edwin P. Lapian, ST, MT (foto:Sulo/Cepos)

MERAUKE – Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua Selatan menggelar  sosialisasi manajemen mutu dengan menggunakan  response surpace methoologi pada rancang campur lapis pondasi tanah semen dengan bahan aditif, di Merauke, Selasa (11/06/2024).   

    Kabid Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Papua Selatan Dr. Franky Edwin P. Lapian, ST, MT ditemui disela-sela sosialisasi tersebut menjelaskan alasan melakukan sosialisasi manajemen mutu   dengan response surpace methoologi  pada rancang campur lapis pondasi tanah semen dengan menggunakan bahan aditif dalam campuran tersebut.

Pertama, karena  di tahun 2024 in sudah ada 5 kegiatan dengan metode tersebut sudah dikontrakan.  Kedua, karena permasalahan yang ditemukan di lapangan didapati kurangnya hasil mutu pekerjaan yang dikerjakan oleh penyedia jasa.

‘’Yang kita lihat ini hasil-hasil pekerjaan mereka itu ada yang kurang baik, sehingga melalui kegiatan ini diharapkan ada perbaiki mutu supaya tujuan kita agar jalan yang kita kerjakan itu mantap dan bisa bertahan lama  sehingga  dapat dirasakan oleh pengguna jalan tersebut,’’ katanya.

Selain  itu, lanjutnya  agar pemantapan jalan  semakin panjang, dimana pada tahun 2024 ini  sudah kurang lebih 40 persen dari total jalan provinsi 1.170 kilometer.

‘’Tapi sesuai SK jalan baru itu, 1.170 kilometer, mengakibatkan pemantapan  jalan kita ini turun 18 persen. Ini yang lagi kita genjot agar dengan mutu yang terjaga, dana yang tersedia, maka pemantapan kita bisa mencapai 50 persen,’’ jelasnya.     

Dikatakan,  pihaknya  memperkenalkan sistem manajemen mutu yang benar  ini baik kepada penyedia jasa dalam hal ini  konsultan perencana,  kontraktor, dan konsultan pengawasan agar pekerjaan  yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang diinginkan.

‘’Untuk mendapatkan jalan yang mantap, tentunya kita harus menerapkan sistem  manajemen mutu yang baik dan benar. Jadi  tujuan sosialisasi ini agar jalan-jalan yang akan dikerjakan oleh penyedia jasa tentunya mutunya semakin bagus sehingga pemanfaatan dari jalan itu semakin panjang dan lama dirasakan oleh masyarakat,’’ pungkasnya.

Meski diakui  oleh Franky Edwin P. Lapian  bahwa salah satu kendala yang dihadapi  menyangkut sumber daya manusia yang dimiliki Papua Selatan terutama dalam hal pengawasan, serta  belum tersedianya peralatan laboratorium  di Provinsi Papua Selatan yang memadai.

‘’Selama ini kita memaki Lab  yang dimiliki kabupaten dan meminta dukungan dari Musamus dan Balai Jalan Nasional,’’ pungkasnya.

Diketahui, sulitnya mendapatkan material  batu, kerikil dan pasir  di wilayah Papua Selatan, terkecuali di Kabupaten Boven Digoel) membuat  sebagian besar pembangunan jalan menggunakan campuran semen dan tanah selama. (ulo)    

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Exit mobile version