Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Sekelompok Ortu Protes, Penerimaan Siswa Baru SMANSA Dianggap Cacat Prosedur

  MIMIKA – Sejumlah siswa berseragam SMP didampingi orang tua dan salah satu Pemerhati Pendidikan di Mimika, Max Werluken melayangkan aksi protes ke SMA Negeri 1 Mimika dengan menggelar aksi demo di depan halaman sekolah yang berlokasi di Jalan Yos Soedarso, Mimika, Papua Tengah, Selasa (9/7/2024).

Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, aksi protes ini terjadi lantaran menurut para pendemo penerimaan siswa baru di SMA Negeri 1 Mimika cacat prosedur.

Salahsatu permasalahan yang ditekankan adalah zonasi, dimana sejumlah pendaftar yang tinggal sesuai zonasi justru tak diterima di sekolah negeri tersebut.  Mereka juga menduga, anak-anak yang diterima di SMA Negeri 1 Mimika kebanyakan adalah titipan pejabat dan orang-orang berduit yang tidak masuk dalam zonasi.

Baca Juga :  Diajak Jadi Pelopor Tertib Berlalu Lintas

“Aksi ini dilakukan karena ada sejumlah siswa yang tinggal di Kampung Nawaripi dan masuk dalam zonasi SMA Negeri 1 Mimika, namun tidak lolos dalam penerimaan siswa baru,” teriak Max Werluken dalam orasinya.

“Anak-anak yang tinggal di Nawaripi lulus dari SMP Negeri 7, mereka tidak diterima. Tapi anak-anak dari SP 3 dan SP 2 diterima,” tambahnya.

  Max melanjutkan, ada juga orang tua yang anaknya mendaftar di SMA 1, namun pihak sekolah menyuruhnya untuk mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 7 Mimika. Padahal, SMA Negeri 7 sendiri belum diketahui di mana keberadaannya.

  Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Mimika, Matheus Mamo saat ditemui wartawan mengakui bahwa memang ada beberapa siswa yang diterima tetapi bukan berada di zonasi sekolah.

Baca Juga :  Sepanjang Juli, 7 Nyawa Melayang di Jalan Raya

Mamo menyebut, yang diterima di luar zonasi tidak banyak. Ia juga bilang hal ini sebelumnya telah dirapatkan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika. “Itupun kami sudah rapat kepala sekolah dengan Dinas Pendidikan,“ kata Mamo.

  MIMIKA – Sejumlah siswa berseragam SMP didampingi orang tua dan salah satu Pemerhati Pendidikan di Mimika, Max Werluken melayangkan aksi protes ke SMA Negeri 1 Mimika dengan menggelar aksi demo di depan halaman sekolah yang berlokasi di Jalan Yos Soedarso, Mimika, Papua Tengah, Selasa (9/7/2024).

Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, aksi protes ini terjadi lantaran menurut para pendemo penerimaan siswa baru di SMA Negeri 1 Mimika cacat prosedur.

Salahsatu permasalahan yang ditekankan adalah zonasi, dimana sejumlah pendaftar yang tinggal sesuai zonasi justru tak diterima di sekolah negeri tersebut.  Mereka juga menduga, anak-anak yang diterima di SMA Negeri 1 Mimika kebanyakan adalah titipan pejabat dan orang-orang berduit yang tidak masuk dalam zonasi.

Baca Juga :  Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Resmi Dibuka

“Aksi ini dilakukan karena ada sejumlah siswa yang tinggal di Kampung Nawaripi dan masuk dalam zonasi SMA Negeri 1 Mimika, namun tidak lolos dalam penerimaan siswa baru,” teriak Max Werluken dalam orasinya.

“Anak-anak yang tinggal di Nawaripi lulus dari SMP Negeri 7, mereka tidak diterima. Tapi anak-anak dari SP 3 dan SP 2 diterima,” tambahnya.

  Max melanjutkan, ada juga orang tua yang anaknya mendaftar di SMA 1, namun pihak sekolah menyuruhnya untuk mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 7 Mimika. Padahal, SMA Negeri 7 sendiri belum diketahui di mana keberadaannya.

  Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Mimika, Matheus Mamo saat ditemui wartawan mengakui bahwa memang ada beberapa siswa yang diterima tetapi bukan berada di zonasi sekolah.

Baca Juga :  Diajak Jadi Pelopor Tertib Berlalu Lintas

Mamo menyebut, yang diterima di luar zonasi tidak banyak. Ia juga bilang hal ini sebelumnya telah dirapatkan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika. “Itupun kami sudah rapat kepala sekolah dengan Dinas Pendidikan,“ kata Mamo.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya