MERAUKE- Memasuki minggu senggara bagi Tuhan Yesus, Umat Katolik seluruh dunia terlebih Paroki Santo Mikhael Kudamati Merauke merayakan Minggu Palma, Minggu (10/4). Tradisi perayaan minggu Palma ini adalah ketika Tuhan Yesus memasuki Kota Yerusalem dengan menunggang seekor kedelai jantan, sambil dielu-elukan oleh ribuan umat Yerusalem sambil bersorai-sorai memuliakan Yesus sebagai Tuhan dan Raja.
Perayaan Minggu Palma di Paroki Santo Mikhael Kudamati ini dimulai dari Pasar Mangga Kudamati Merauke dipimpin Pastor Paroki, Sonny Walewawan, PR. Dengan memberkati daun palma terlebih dahulu yang sudah dipegang umat masing-masing, kemudian berjalan menuju gereja sambil bernyanyi dan berdoa.
‘’Hari ini kita memulai Pekan Suci, peristiwa di mana mereka sungguh-sungguh bersorak sorai mengiringi Tuhan memasuki Yerusalem,’’ kata Pastor Sonny.
Dikatakan, Yesus memulai dari Kota Yerusalem karena dimulai dari kota Yerusalem dan berakhir juga di Yerusalem mengalami senggara dan penderitaan, wafat dan kebangkitannya.
Namun yang menarik, kata Pastor Sonny bahwa orang-orang yang mengiringi Yesus masuk Kota Yerusalem, ribuan orang dan melepaskan rasa rindu, senang dan bahagia karena yang mereka dengar bahwa Yesus melakukan banyak mujizat di tempat-tempat lain dan kini memasuki Yerusalem.
Bukan hanya mendengar, tapi merasakan penyembuhan dari Yesus. Mujizat-mujizat yang dibuat Yesus juga bersorak gembira karena memasuki Yerusalem. Tapi ada hal menarik lain, di tengah-tengah orang-orang yang bersorak itu, terselip orang-orang yang mau membunuh Yesus. “Mereka disiapkan untuk mencari celah ketika Yesus sedang diarak ke Yerusalem,”ungkpnya.
Ternyata ada juga yang orang yang punya niat jahat, penyusup yang bukan hanya datang untuk memuliakan Tuhan. Tapi semua maksud jahat itu dialihkan Tuhan, sehingga tidak mengganggu sorai-sorai yang dilakukan umat kepada Yesus.
Dengan perayaan Minggu Palma tersebut, Umat Kristen khususnya Katolik seluruh dunia akan memasuki Tri Hari Suci, yang dimulai dengan Kamis Putih yakni Yesus melakukan perjamuan terakhir dengan para muridnya dengan memberikan teladan pelayanan dengan membasuh kaki ke-12 muridnya, kemudian peringatan wafat Yesus di atas Kayu Salib atau Jumat Agung dan Sabtu Suci dengan peringatan memasuki Paskah atau hari Kebangkitan Yesus mengalahkan maut. (ulo/tho)