MERAUKE–Bupati Merauke, Drs Romanus Mbaraka, MT, dikukuhkan menjadi orang tua asuh bagi prajurit TNI Batalyon 757/Gufta Vira Merauke, khususnya bagi prajurit Orang Asli Papua (OAP), di Lapangan Makorem 174/Anim TI Waningap, Tanah Miring Merauke, Kamis (10/2).
Pengukuhan ditandai dengan pemasangan jaket TNI oleh pejabat lama Danrem 174/ATW Brigjen TNI Bangun Nawoko dan pejabat baru Danrem 174/ATW Brigjen TNI Evi Reza Pahlevi. Atas pengukuhan ini, bupati Romanus Mbaraka menyampaikan terima kasih atas kepercayaan ini.
Bupati Romanus Mbaraka menjelaskan baik sebelum dan setelah menjadi bupati, dirinya selalu komunikasi dengan para perwira tinggi yang ada di Merauke maupun di Jayapura agar anak-anak asli Papua mendapat perhatian untuk mengabdi menjadi alat negara dalam hal ini TNI.
‘’Jujur saya sampaikan hari ini, saya selalu komunikasi kepada pak Danrem untuk bantu. Kalau ada anak-anak hitam dan kriting ikut test, tolong dibantu. Demi nama Tuhan dan demi leluhur tanah ini, ini yang saya lakukan. Baik saya sebelum jadi bupati maupun sudah jadi bupati,’’ katanya.
Sebagai orang tua asuh, bupati Romanus Mbaraka menyatakan siap untuk bertukar pikiran dan memberi masukan-masukan yang baik. ‘’Kepada bapak Brigjen Reza (Danrem), kalau ada hal yang sama bisa buat di sini untuk rutin kita sama-sama sharing tentang apa yang bisa kita diskusikan, sehingga tanggung jawab saya sebagai bapak asuh berjalan kepada prajurit,’’ katanya.
Namun ia menitipkan pesan kepada semua prajurit tersebut untuk menjadi orang terbaik karena merupakan orang pilihan. Karena menurut bupati Romanus, tidak semua orang bisa menjadi tentara. ‘’Tentara itu orang pilihan, karena seleksinya ketat baik di kesehatan, integritas, nasionalis, patriotis dan semua. Ini semua diteliti. Dari 1.000, satu diantara yang lulus adalah kalian untuk menjaga ketahanan negara ini,’’ tandasnya.
Sebagai Tentara Negara Indonesia (TNI), lanjut bupati, harus siap mati untuk membela negara. ‘’Sebelum rakyat Indonesia mati, kalian harus mati duluan. Itu prinsip dari TNI. Pelindung rakyat,’’ katanya.
Ditambahkan bupati Romanus Mbaraka bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini. Karena Tuhan sendiri datang untuk semua orang. Karena itu, ia meminta kepada para prajurit tersebut untuk mengikuti proses dan berkarier dengan baik. Karena yakin dan percaya lanjut dia, Tuhan akan menunjukan jalan yang terbaik.
‘’Mungkin diantara anda yang ada ini ada yang bisa jadi jenderal dan bisa sekolah. Karena itu, ketika anak-anakku sudah dipilih menjadi anggota TNI, harap betul-betu menjiwai diri sebagai tentara dan laksanakan tugas dengan baik terutama pengabdian kepada negara melalui tugas anda sebagai prajurit,’’ tandasnya. Kapenrem 174/ATW Mayor Inf. La Haruni mengungkapkan bahwa jumlah prajurit Orang Asli Papua di Batalyon 757/GV lebih dari 100 orang. (ulo/tho)