MERAUKE–Tanggal 9 Februari 2022 kemarin merupakan Hari Pers Nasional. Ketua DPRD Merauke, Ir. Drs. Benjamin Latumahina menyampaikan selamat Hari Pers Nasional Tahun 2022 tersebut. Menurutnya, pers merupakan mitra secara keseluruhan di Kabupaten Merauke sehingga hal tersebut perlu dipertahankan.
‘’Tapi di sisi lain, Sumber Daya Manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan dalam menyikapi perkembangan jaman. Apalagi saat ini kita masuk dalam era digitalisasi,’’ tandas Politisi Partai Nasdem Kabupaten Merauke ini.
Benjamin Latumahina menilai bahwa sampai sekarang dirinya melihat peranan pers di Kabupaten luar biasa dalam menunjang seluruh program dan juga ikut melakukan pengawasan dengan catatan-catatan khusus yang disampaikan lewat media. Sehingga hal tersebut, perlu dipertahakan. ‘’Tapi juga bagaimana persatuan pers di Kabupaten Merauke harus terus dipupuk,’’ katanya.
Selain itu, lanjut dia, identitas dari masing-masing pers yang melaksanakan tugas jusnalistik disempurnakan. Karena ia melihat, saat ini bukan hany media cetak dan media elektronik, namun banyak bermunculan media online yang menurut dia terkadang menyampaikan berita-berita yang tidak sesuai aturan pers atau berita hoax. ‘’Ini juga harus diperhatikan,’’ terangnya.
Namun demikian, lanjut dia keberadaan pers selain memberikan informasi juga mengedukasi masyarakat tentang berita-berita, terutama bagaimana menyongsong pemekaran Provinsi Papua Selatan. ‘’Itu juga harus disampaikan secara positif sehingga seluruh masyarakat dapat mengetahui,’’ terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati H. Riduwan berharap, pers di Hari Pers Nasional, pers semakin punya kebebasan, tapi juga harus bertanggungjawab. ‘’Artinya apa yang dimuat betul-betul kondisi nyata, tanpa ada tambahan –tambahan yang tidak sesuai dengan kenyataan dan beritanya tidak bersifat provokasi,’’ harapnya.
Apalagi di Merauke, jelas Wabup Riduwan, sudah ada semboyan bersama Izakod Bekai Izakod Kai, Satu Hati, Satu Tujuan , sehingga berita-berita yang disampaikan kepada masyarakat adalah berita yang dapat menyejukkan masyarakat. ‘’Bukan sebaliknya, berita-berita yang justru memprovokasi masyarakat,’’tambahnya. (ulo/tho)