Anak-Anak sekolah yang diamankan Satpol PP karena minum minuman keras jenis Sopi saat jam pelajaran ketika sedang menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan mereka, Selasa (10/8)kemarin. ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE- Entah apa yang ada dalam pikiran dari sejumlah anak-anak SMP di Merauke ini. Ketika teman-teman mereka sedang belajar di kelas, mereka justru berada di luar sekolah melakukan hal-hal yang sebenarnya tak terpuji.
Ya, sedikitnya 10 oknum siswa SMP dari sejumlah sekolah di Merauke diamankan Satpol PP saat sedang berpesta minuman keras jenis Sopi, di belakang sekolah di Pasar Baru Mopah Merauke, Selasa (8/10).
Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Merauke Dionisius Herry Rosariady mengungkapkan, bahwa ke-10 pelajar SMP ini diamankan karena mengkonsumsi minuman keras jenis Sopi ini. Pihaknya mengamankan mereka setelah mendapatkan laporan dari masyarakat adanya anak-anak sekolah tersebut yang sedang berpesta minuman keras di belakang sekolah di sekitar Pasar Mopah.
“Mendapat laporan itu, kami segera ke lapangan dan mendapati anak-anak ini sedang mengkonsumsi minuman keras,’’ katanya kepada wartawan.
Selanjunya, anak-anak tersebut langsung digelandang ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Merauke bersama dengan 2 botol plastik ukuran 600 mililiter yang berisi sebagian Sopi sebagai barang bukti. Selanjutnya mereka dimintai keterangan tempat membeli Miras tersebut. Namun saat pihak Satpol PP mendatangi tempat membeli Sopi tersebut, penjualnya sudah kabur duluan.
Herry menjelaskan, bahwa selain anak-anak tersebut diberikan arahan dan surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi, pihaknya juga berkoordinasi dengan guru mereka. ‘’Karena anak-anak ini bukan dari satu sekolah. Tapi ada dari SMP YPK, kemudian dari SMPN 2. Juga ada dari SMPN 1 Merauke. Mereka buat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kegiatan yang sama seperti ini lagi. Karena tentunya itu akan berdampak buruk bagi anak- anak ini kedepannya jika mereka terus melakukan seperti ini. Kami juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan beberapa yang sudah datang ke sini. Kita berikan teguran kepada anak-anak ini dan kita minta kepada pihak sekolah untuk lebih memperhatikan anak didik mereka lagi,’’ jelasnya.
Pihaknya, tambah Herry akan fokus lagi terhadap anak-anak sekolah tersebut yang ada di luar sekolah ketika jam pelajaran berlangsung. (ulo/tri)
Anak-Anak sekolah yang diamankan Satpol PP karena minum minuman keras jenis Sopi saat jam pelajaran ketika sedang menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan mereka, Selasa (10/8)kemarin. ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE- Entah apa yang ada dalam pikiran dari sejumlah anak-anak SMP di Merauke ini. Ketika teman-teman mereka sedang belajar di kelas, mereka justru berada di luar sekolah melakukan hal-hal yang sebenarnya tak terpuji.
Ya, sedikitnya 10 oknum siswa SMP dari sejumlah sekolah di Merauke diamankan Satpol PP saat sedang berpesta minuman keras jenis Sopi, di belakang sekolah di Pasar Baru Mopah Merauke, Selasa (8/10).
Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Merauke Dionisius Herry Rosariady mengungkapkan, bahwa ke-10 pelajar SMP ini diamankan karena mengkonsumsi minuman keras jenis Sopi ini. Pihaknya mengamankan mereka setelah mendapatkan laporan dari masyarakat adanya anak-anak sekolah tersebut yang sedang berpesta minuman keras di belakang sekolah di sekitar Pasar Mopah.
“Mendapat laporan itu, kami segera ke lapangan dan mendapati anak-anak ini sedang mengkonsumsi minuman keras,’’ katanya kepada wartawan.
Selanjunya, anak-anak tersebut langsung digelandang ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Merauke bersama dengan 2 botol plastik ukuran 600 mililiter yang berisi sebagian Sopi sebagai barang bukti. Selanjutnya mereka dimintai keterangan tempat membeli Miras tersebut. Namun saat pihak Satpol PP mendatangi tempat membeli Sopi tersebut, penjualnya sudah kabur duluan.
Herry menjelaskan, bahwa selain anak-anak tersebut diberikan arahan dan surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi, pihaknya juga berkoordinasi dengan guru mereka. ‘’Karena anak-anak ini bukan dari satu sekolah. Tapi ada dari SMP YPK, kemudian dari SMPN 2. Juga ada dari SMPN 1 Merauke. Mereka buat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kegiatan yang sama seperti ini lagi. Karena tentunya itu akan berdampak buruk bagi anak- anak ini kedepannya jika mereka terus melakukan seperti ini. Kami juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan beberapa yang sudah datang ke sini. Kita berikan teguran kepada anak-anak ini dan kita minta kepada pihak sekolah untuk lebih memperhatikan anak didik mereka lagi,’’ jelasnya.