Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Seorang Buruh TKBM Tewas Dikeroyok

Anggota Polres  dan Brimob  Merauke saat  berjaga-jaga   di Gudang  Arang  untuk menghindari terjadinya  bentrok  kedua kelompok  warga  buntut dari tewasnya  seorang  warga  pada Kamis (7/5) dinihari skeitar pukul 01.30 WIT. (Humas Polres Merauke for Cepos) 

MERAUKE-Seorang  warga  Gudang  Arang  Kelurahan  Kamahedoga, Merauke  yang sehari-harinya  bekerja sebagai  buruh  TKBM  Pelabuhan  Merauke bernama Kristoforus Yohanes Bangset  tewas,  akibat  dikeroyok    di Jalan Gudang Arang,   Kamis (7/5) sekira pukul 01.30  WIT  dini hari.   

  Akibat  pembunuhan  ini, dua kelompak  warga  di Gudang  Arang  tersebut  memanas dan   ingin  saling  menyerang antara  satu  dengan  yang  lainnya. Kapolres Merauke  AKBP   Agustinus  Ary  Purwanto, SIK   melalui Kasubag  Humas AKP Ariffin, S.Sos saat dikonfirmasi, Jumat (8/5) kemarin, membenarkan  adanya kasus pengeroyokan yang  berujung   maut tersebut.

AKP  Ariffin, S.Sos    ( FOTO: Sulo/Cepos )

    Namun  seperti apa  kejadiannya sebenarnya  belum  diketahui secara  pasti.   Namun  dari  keterangan  yang  diperoleh  dari 4  orang  yang  sempat diamankan  Polisi. Disebutkan kasus  bermula  ketika Yohanis dan Yonias duduk  minum Sopi.   Namun   karena  Sopi  sudah  habis, sehingga  Yohanis kembali pergi  membeli  Sopi lagi. 

Baca Juga :  Sebut Infrastruktur di Merauke Rata-Rata Sudah Terhubung

  Saat  kembali, Yohanis  dihadang  oleh   4 orang  di  Dekker dan sempat  dipukul sehingga  mengenai motor  dan  motor tersebut  rusak.  Saat    sampai  di  rumah, Yohanis sampaikan   kepada  Yonias,  pemilik  motor tersebut  jika sepeda motornya  dirusak  oleh 4 orang  di Dekker jembatan, sekitar  Pelabuhan Pintu  Air,  sehingga  Yonias dan Lagunu   pulang  ke rumah dan mengambil  arit  dan menuju ke jembatan  tersebut.

  Tapi  sampai  di jembatan   itu, keduanya  diserang  oleh  4 orang, sehingga   Lagunu  lompat dan melarikan  diri  termasuk  Yonias yang diserang, sehingga  lari  menuju  rumah  ketua RT setempat bernama  Paulus Komang. Untungnya  ketua RT  dapat menghalau  keempat orang  yang  mengejarnya  tersebut. 

   Sementara korban Yohanes sendiri  ditemukan  tak  bernyawa di sekitar  kejadian dengan luka bacok  pada  dada  kiri.  Kasubag  Humas menyebut,  pihaknya  telah  mengamankan    4 orang,  namun  karena  masih  minim saksi  sehingga  keempat  orang  tersebut   harus  dikeluarkan  dari sel.  

Baca Juga :  Jatuh ke Sungai, Pengendara dan Motor Hilang

   ‘’Polisi memiliki  kewenangan  untuk menahan   seseorang  yang  dicurigai  1 x 24  jam. Tapi,  karena      penyidik  masih  kekurangan  saksi,  sehingga  keempat orang  tersebut   dikeluarkan  dari  tahanan. Jadi  mereka  masih    berada  di  sekitar Mapolres  untuk keselamatan  mereka,’’ katanya. Namun  begitu, kata  Kasubag  Humas, pihaknya   masih   terus  melakukan  penyelidikan  untuk  dapat segera  mengungkap   siapa-siapa  pelaku pembunuhan   tersebut. 

  Sementara itu,  Polres  Merauke  terus berjaga-jaga   untuk menghindari  saling   serang  2 kelompok  warga  yang  ada di  Gudang  Arang  Kelurahan Kamahedoga  Merauke, buntut  dari    tewasnya   korban yang dikeroyok tersebut. (ulo/tri)

Anggota Polres  dan Brimob  Merauke saat  berjaga-jaga   di Gudang  Arang  untuk menghindari terjadinya  bentrok  kedua kelompok  warga  buntut dari tewasnya  seorang  warga  pada Kamis (7/5) dinihari skeitar pukul 01.30 WIT. (Humas Polres Merauke for Cepos) 

MERAUKE-Seorang  warga  Gudang  Arang  Kelurahan  Kamahedoga, Merauke  yang sehari-harinya  bekerja sebagai  buruh  TKBM  Pelabuhan  Merauke bernama Kristoforus Yohanes Bangset  tewas,  akibat  dikeroyok    di Jalan Gudang Arang,   Kamis (7/5) sekira pukul 01.30  WIT  dini hari.   

  Akibat  pembunuhan  ini, dua kelompak  warga  di Gudang  Arang  tersebut  memanas dan   ingin  saling  menyerang antara  satu  dengan  yang  lainnya. Kapolres Merauke  AKBP   Agustinus  Ary  Purwanto, SIK   melalui Kasubag  Humas AKP Ariffin, S.Sos saat dikonfirmasi, Jumat (8/5) kemarin, membenarkan  adanya kasus pengeroyokan yang  berujung   maut tersebut.

AKP  Ariffin, S.Sos    ( FOTO: Sulo/Cepos )

    Namun  seperti apa  kejadiannya sebenarnya  belum  diketahui secara  pasti.   Namun  dari  keterangan  yang  diperoleh  dari 4  orang  yang  sempat diamankan  Polisi. Disebutkan kasus  bermula  ketika Yohanis dan Yonias duduk  minum Sopi.   Namun   karena  Sopi  sudah  habis, sehingga  Yohanis kembali pergi  membeli  Sopi lagi. 

Baca Juga :  Tiga Hari Operasi Patuh,  63 Pengendara Ditilang

  Saat  kembali, Yohanis  dihadang  oleh   4 orang  di  Dekker dan sempat  dipukul sehingga  mengenai motor  dan  motor tersebut  rusak.  Saat    sampai  di  rumah, Yohanis sampaikan   kepada  Yonias,  pemilik  motor tersebut  jika sepeda motornya  dirusak  oleh 4 orang  di Dekker jembatan, sekitar  Pelabuhan Pintu  Air,  sehingga  Yonias dan Lagunu   pulang  ke rumah dan mengambil  arit  dan menuju ke jembatan  tersebut.

  Tapi  sampai  di jembatan   itu, keduanya  diserang  oleh  4 orang, sehingga   Lagunu  lompat dan melarikan  diri  termasuk  Yonias yang diserang, sehingga  lari  menuju  rumah  ketua RT setempat bernama  Paulus Komang. Untungnya  ketua RT  dapat menghalau  keempat orang  yang  mengejarnya  tersebut. 

   Sementara korban Yohanes sendiri  ditemukan  tak  bernyawa di sekitar  kejadian dengan luka bacok  pada  dada  kiri.  Kasubag  Humas menyebut,  pihaknya  telah  mengamankan    4 orang,  namun  karena  masih  minim saksi  sehingga  keempat  orang  tersebut   harus  dikeluarkan  dari sel.  

Baca Juga :  Penggunaan Aplikasi OSS RBA Disambut Baik

   ‘’Polisi memiliki  kewenangan  untuk menahan   seseorang  yang  dicurigai  1 x 24  jam. Tapi,  karena      penyidik  masih  kekurangan  saksi,  sehingga  keempat orang  tersebut   dikeluarkan  dari  tahanan. Jadi  mereka  masih    berada  di  sekitar Mapolres  untuk keselamatan  mereka,’’ katanya. Namun  begitu, kata  Kasubag  Humas, pihaknya   masih   terus  melakukan  penyelidikan  untuk  dapat segera  mengungkap   siapa-siapa  pelaku pembunuhan   tersebut. 

  Sementara itu,  Polres  Merauke  terus berjaga-jaga   untuk menghindari  saling   serang  2 kelompok  warga  yang  ada di  Gudang  Arang  Kelurahan Kamahedoga  Merauke, buntut  dari    tewasnya   korban yang dikeroyok tersebut. (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya