Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Warga Tutup Akses Masuk Pantai Payum

Warga Pantai Payum, Kelurahan Samkai Merauke yang   menutup  akses  masuk pantai Payum   yang dilakukan  sejak Senin (6/4). Penutupan  akses masuik pantai  Payum ini  untuk membantu  pemerintah  dalam memutus mata rantai  penyebaran Covid-19. ( FOTO: Sulo/Cepos )   

MERAUKE- Warga yang tinggal di Payum, Kelurahan  Samkai Kabupaten Merauke    melakukan pembatasan akses bagi warga yang akan  ke   pantai Payum. Pembatasan akses ini   dilakukan dengan cara memasang  papan  pengumuman masuk    pantai, kawasan Pantai Payum   ditutup, lockdown.  

   Ketua   RT 21  Payum, Kelurahan Samkai  Merauke  Sarifuddin, ketika    ditemui   media ini mengungkapkan, pembatasan    akses   ke  pantai Payum     yang dilakukan warga tersebut    merupakan  kesepakatan  warga  RT  21 Payum  untuk membatasi akses  bagi masyarakat yang akan ke  Pantai  Payum. 

  “Kita   ikut membantu pemerintah   untuk   memutus mata rantai  penyebaran  Cirus Corona   ini  dengan   menutup sementara   pantai Payum. Jadi  di larang warga  dari luar  Payum masuk ke  pantai,” kata   Sarifuddin.  

Baca Juga :  Peroleh Hibah Rp 8 Miliar, Bunda PAUD PPS Segera Eksekusi Sejumlah Program 

   Sarifuddin  menjelaskan bahwa  penutupan akses  menuju pantai  Payum tersebut karena   setiap  hari  terutama  sore  dan malam hari, pantai   menjadi lebih ramai.    Apalagi di hari  Sabtu dam Minggu, pantai   tambah ramai.   

   “Ini  tidak hanya  terjadi sore hari  tapi kadang sampai  malam. Apalagi,  dengan   libur sekolah, banyak anak-anak remaja dan muda yang  menjadikan   pantai  tempat rekreasi  maupun  pacaran.   Kalau ini  terus menerus  terjadi maka  pantai  bisa menjadi  tempat  penyebaran  virus  Corona. Karena itu,  masyarakat sepakat  untuk menutup akses jalan  masuk,’’ terangnya.  

   Sarifuddin menjelaskan,  agar masyarakat   tidak  masuk ke  pantai maka   ada    warga    yang secara  bergantian  untuk menjaga di  jalan pintu masuk   Payum.   Ditanya sampai  kapan    kawasan pantai  Payum tersebut ditutup  bagi  orang dari luar,   Sarifuddin mengaku bahwa sampai pemerintah  mengumumkan  bahwa   sudah aman dari virus  Corona. 

Baca Juga :  Soal Pelanggaran Lintas Batas, Pos TNI AL Torasi Masih Persuasif

  “Kami juga   berharap  untuk sementara   masyarakat  tidak  menjadikan pantai  sebagai tempat   rekreasi. Lebih baik  tinggal   diam di rumah  kalau   tidak terlalu penting   untuk keluar  rumah,’’ harapnya.  (ulo/tri)

Warga Pantai Payum, Kelurahan Samkai Merauke yang   menutup  akses  masuk pantai Payum   yang dilakukan  sejak Senin (6/4). Penutupan  akses masuik pantai  Payum ini  untuk membantu  pemerintah  dalam memutus mata rantai  penyebaran Covid-19. ( FOTO: Sulo/Cepos )   

MERAUKE- Warga yang tinggal di Payum, Kelurahan  Samkai Kabupaten Merauke    melakukan pembatasan akses bagi warga yang akan  ke   pantai Payum. Pembatasan akses ini   dilakukan dengan cara memasang  papan  pengumuman masuk    pantai, kawasan Pantai Payum   ditutup, lockdown.  

   Ketua   RT 21  Payum, Kelurahan Samkai  Merauke  Sarifuddin, ketika    ditemui   media ini mengungkapkan, pembatasan    akses   ke  pantai Payum     yang dilakukan warga tersebut    merupakan  kesepakatan  warga  RT  21 Payum  untuk membatasi akses  bagi masyarakat yang akan ke  Pantai  Payum. 

  “Kita   ikut membantu pemerintah   untuk   memutus mata rantai  penyebaran  Cirus Corona   ini  dengan   menutup sementara   pantai Payum. Jadi  di larang warga  dari luar  Payum masuk ke  pantai,” kata   Sarifuddin.  

Baca Juga :  Tambah Lima Pasien Covid, Tiga Diantaranya Diisolasi di RSUD

   Sarifuddin  menjelaskan bahwa  penutupan akses  menuju pantai  Payum tersebut karena   setiap  hari  terutama  sore  dan malam hari, pantai   menjadi lebih ramai.    Apalagi di hari  Sabtu dam Minggu, pantai   tambah ramai.   

   “Ini  tidak hanya  terjadi sore hari  tapi kadang sampai  malam. Apalagi,  dengan   libur sekolah, banyak anak-anak remaja dan muda yang  menjadikan   pantai  tempat rekreasi  maupun  pacaran.   Kalau ini  terus menerus  terjadi maka  pantai  bisa menjadi  tempat  penyebaran  virus  Corona. Karena itu,  masyarakat sepakat  untuk menutup akses jalan  masuk,’’ terangnya.  

   Sarifuddin menjelaskan,  agar masyarakat   tidak  masuk ke  pantai maka   ada    warga    yang secara  bergantian  untuk menjaga di  jalan pintu masuk   Payum.   Ditanya sampai  kapan    kawasan pantai  Payum tersebut ditutup  bagi  orang dari luar,   Sarifuddin mengaku bahwa sampai pemerintah  mengumumkan  bahwa   sudah aman dari virus  Corona. 

Baca Juga :  Soal Pelanggaran Lintas Batas, Pos TNI AL Torasi Masih Persuasif

  “Kami juga   berharap  untuk sementara   masyarakat  tidak  menjadikan pantai  sebagai tempat   rekreasi. Lebih baik  tinggal   diam di rumah  kalau   tidak terlalu penting   untuk keluar  rumah,’’ harapnya.  (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya