Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Pusat Siapkan Asuransi bagi Petani Gagal Panen dengan Kuota 10.000 Hektar   

MERAUKE- Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian Republik Indonesia menyiapkan asuransi bagi petani yang mengalami gagal panen di Kabupaten Merauke. 

‘’Jadi kita di Merauke mendapat kuota asuransi kurang lebih 10.000 hektar bagi petani yang gagal panen. Tapi, asuransi ini akan ada hitungan tehnisnya. Jadi yang betul-betul gagal panen seperti apa  ini yang sementara disosialisasikan kepada petani. Nanti bersama dengan Kepala Kampung dan Dinas Pertanian akan meneliti dan  menetapkan lahan-lahan mana saja yang layak dikategorikan gagal panen. Maka dia akan mendapat asuransi  antara Rp 3-6 juta. Dengan hitungan 36.000 hektar permusim tanam,’’ kata bupati Romanus Mbaraka, MT, di Merauke, Sabtu (04/05/2024).    

   Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikulturan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Yosefina Rumaseuw menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan pendataan bagi petani yang mengalami gagal  panen di musim tanam rendengan tahun 2024 ini.

Baca Juga :  DPRD Merauke Setujui Pembentukan Provinsi Papua Selatan

‘’Jadi petani yang kita tetapkan mengalami gagal panen akan mendapatkan subsidi dari pemerintah lewat APBN,’’ katanya.

   Yosefina  Rumaseuw menjelaskan bahwa dengan anomali perubahan cuaca saat ini yang diprediksi oleh BKMG sebenarnya sudah masuk musim panas, namun yang terjadi justru itentitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan  sebagian besar padi petani tersebut rebah dan terendam banjir yang menyebabkan padi rusak.  Selain itu,  padi petani  tersebut terserang wereng coklat dan ulat buluh putih.

’’Nah, ketika banjir terjadi, hama itu  tidak turun ke bawah batang tapi akan naik dan menyerang padi yang siap panen. Nah, setelah terserang wereng coklat dan dengan  itentitas hujan tinggi dengna angin kencang, padi-padi itu  rebah sehingga  kita berusaha memanennya. Tapi, hasilnya tidak maksimal lagi,’’ tandasnya.   

Baca Juga :  Tuntut Penyesuaian Tarif,  Sopir Angkot Mogok

Kunjungan Menteri Pertanian Andi Suleman Amran ke Merauke tersebut juga memberikan berkat tersendiri  bagi petani. Karena setelah melihat kondisi yang dialami petani yang gagal panen tersebut sehingga Merauke diberikan asuransi atau subsidi dari Pemerintah Pusat dengan kuota 10.000 hektar. Selain itu, juga dilakukan penanggulangan penyakit dari pusat.

‘’Sampai  saat ini penyemprotan sudah dilakukan untuk sekitar 30 hektar dan penyemprotan itu masih terus berlangsung di lapangan,’’ pungkasnya. (ulo)       

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MERAUKE- Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian Republik Indonesia menyiapkan asuransi bagi petani yang mengalami gagal panen di Kabupaten Merauke. 

‘’Jadi kita di Merauke mendapat kuota asuransi kurang lebih 10.000 hektar bagi petani yang gagal panen. Tapi, asuransi ini akan ada hitungan tehnisnya. Jadi yang betul-betul gagal panen seperti apa  ini yang sementara disosialisasikan kepada petani. Nanti bersama dengan Kepala Kampung dan Dinas Pertanian akan meneliti dan  menetapkan lahan-lahan mana saja yang layak dikategorikan gagal panen. Maka dia akan mendapat asuransi  antara Rp 3-6 juta. Dengan hitungan 36.000 hektar permusim tanam,’’ kata bupati Romanus Mbaraka, MT, di Merauke, Sabtu (04/05/2024).    

   Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikulturan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Yosefina Rumaseuw menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan pendataan bagi petani yang mengalami gagal  panen di musim tanam rendengan tahun 2024 ini.

Baca Juga :  Lima ABK Eno II Merasa Ditelantarkan

‘’Jadi petani yang kita tetapkan mengalami gagal panen akan mendapatkan subsidi dari pemerintah lewat APBN,’’ katanya.

   Yosefina  Rumaseuw menjelaskan bahwa dengan anomali perubahan cuaca saat ini yang diprediksi oleh BKMG sebenarnya sudah masuk musim panas, namun yang terjadi justru itentitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan  sebagian besar padi petani tersebut rebah dan terendam banjir yang menyebabkan padi rusak.  Selain itu,  padi petani  tersebut terserang wereng coklat dan ulat buluh putih.

’’Nah, ketika banjir terjadi, hama itu  tidak turun ke bawah batang tapi akan naik dan menyerang padi yang siap panen. Nah, setelah terserang wereng coklat dan dengan  itentitas hujan tinggi dengna angin kencang, padi-padi itu  rebah sehingga  kita berusaha memanennya. Tapi, hasilnya tidak maksimal lagi,’’ tandasnya.   

Baca Juga :  Aliansi Mahasiswa Merauke Tetap Tolak Kenaikan Harga BBM

Kunjungan Menteri Pertanian Andi Suleman Amran ke Merauke tersebut juga memberikan berkat tersendiri  bagi petani. Karena setelah melihat kondisi yang dialami petani yang gagal panen tersebut sehingga Merauke diberikan asuransi atau subsidi dari Pemerintah Pusat dengan kuota 10.000 hektar. Selain itu, juga dilakukan penanggulangan penyakit dari pusat.

‘’Sampai  saat ini penyemprotan sudah dilakukan untuk sekitar 30 hektar dan penyemprotan itu masih terus berlangsung di lapangan,’’ pungkasnya. (ulo)       

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya