Kegiatan itu melibatkan tim TAPDÂ Kota Jayapura, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah dan forkompimda di Kota Jayapura dan kegiatan itu juga dipimpin langsung PJ Walikota Jayapura, Christian Sohilait.
Ahmad Mustari mengungkapkan, sampai awal bulan November 2024, Perum Bulog telah menyerap hasil panen petani di Merauke sebanyak 13.000 ton. Jumlah ini akan terus bertambah sepanjang hasil panen dari Petani di Merauke masih ada. Apalagi, kata dia, gudang Bulog masih tersedia cukup untuk menampung hasil panen petani di Merauke. Dimana kapasitas gudang yang dimiliki Bulog saat ini 14.000 ton.
  Beras petani Merauke tersebt lanjut Kannu diserap dari 20 mitra penggilingan Bulog Merauke. Iapun optimis, serapan beras dari petani di Merauke akan terus bertambah karena sampai saat ini sebagian petani di Merauke masih panen.Â
Petani di Keerom ini mengeluh soal jalan, dimana menurut mereka kendala utama bagi mereka selama ini, jalan yang tidak memadai sehingga kadang hasil panen mereka tidak dapat dijual kepada distributor di Kota Jayapura.
Jika masyarakatnya disebut miskin, apalagi sampai masuk kategori kemiskinan ekstrim itu tak beralasan karena masyarakat asli memiliki lahan luas yang bisa dikelola untuk memberikan keuntungan bagi keluarga.
PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan pemerintah daerah melalui Disnakerindag dan Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya telah menemukan solusi yang tepat untuk membantu pertanian di Jayawijaya, dengan memberikan motor roda tiga kepada kelompok tani agar bisa mengangkut hasil kebunnya dari lokasi perkebunan sampai ke rumah atau pasar.
Meski harga cabai yang cukup ‘melangit’ tersebut namun berbeda dengan harga tomat dan sayur-sayuran justru saat ini cukup murah. Untuk tomat, rata-rata dijual dengan harga Rp 5.000 perkilo.
Hal ini berkaitan dengan pemerintah yang telah menambah alokasi dan jenis pupuk subsidi untuk petani. Melalui Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 249 Tahun 2024 tentang penetapan alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk subsidi tahun anggaran 2024, petani yang berhak menebus pupuk subsidi bisa menebus pupuk organik.
Asisten II Setda Jayawijaya Lekius Yikwa menyatakan, pelatihan ini dapat menambah pendapatan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi produktif keluarga khususnya masyarakat di kampung – kampong yang ada di Kabupaten Jayawijaya, sehingga target pemerintah Kabupaten guna merubah dari petani tradisional berubah menjadi Petani Modern dapat dicapai.
PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyebutkan pemerintah Kabupaten Jayawijaya sangat mendukung kelompok tani khususnya yang berherak mengembangkan komuditi pertanian Kacang kedelai, meskipun ini merupakan prodak pertanian dari luar Papua namun saat dicoba di Wamena cukup punya potensi kedepan.