MERAUKE- Jika sebelumnya, Perum Bulog Merauke harus mendatangkan beras dari Surabaya untuk memenuhi kebutuhan jatah beras ASN, TNI Polri dan bantuan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu, maka mulai tahun 2025, Bulog mulai bisa mengirimkan beras ke sejumlah daerah di Tanah Papua.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Merauke Karennu, SE, menjelaskan bahwa untuk menyikapi penyerapan beras dari petani untuk puncak panen di bulan Maret maka pihaknya mendorong untuk mengirim beras sebanyak 6.000 ton ke beras ke sejumlah daerah di Papua.
‘’Kami sudah mendapatkan perintah dari pusat untuk melakukan pergeseran beras dari Gudang Bulog Merauke ke Biak 2.000 ton, kemudian ke Sorong 2.000 ton. Selanjutnya ke Timika 1.000 ton, Lalu Manokwari 500 ton dan Boven Digoel 500 ton,’’ kata Karennu.
Dari perintah tersebut, lanjut Karennu, pihaknya sudah melakukan pergeseran 1.800 ton ke Sorong dan 250 ton ke Boven Digoel. Sedangkan, untuk daerah lainnya akan segera dikirim secara bertahap.
Saat ini, lanjut Karennu, total beras yang tersimpan di gudang Bulog sebanyak 9.000 ton. Dimana untuk beras yang akan dikirim ke sejumlah daerah di Papua itu merupakan hasil serapan dari petani Merauke di tahun 2024 lalu.
‘’Untuk panen rendengan tahun ini, pincak panen berada di bulan Maret ini. Sampai hari ini, kami telah menyerap 2.600 ton dari petani melalui mitra kami. Kami berharap, para mitra bisa lebih maksimal karena sampai akhir Maret 2025 ini target pengadaan kami sebanyak 3.700 ton,’’ jelasnya.
Selain melakukan pengiriman beras hasil panen petani di Merauke, Karennu mengaku telah mengusulkan untuk pembangunan 2 unit gudang Bulog lagi dengan kapasitas 2.500 ton dan 3.500 ton. Ditambah penambahan kapasitas gudang Kuprik dari 1.000 ton menjadi 2.000 ton. (ulo/wen)