Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Sekolah Tempat Mencetak Generasi yang Handal

MERAUKE-Untuk menggairahkan kembali dunia pendidikan, SMP Muhammadyah Merauke menggelar  Competition yang diikuti sekitar 387 siswa dengan 15 mata lomba. Wakil Bupati  Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd membuka Opening Ceremony Muhammadyah School Competition 2022,  Selasa, (4/1) kemarin, memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Dirinya berharap selama lomba, Prokes harus diterapkan secara ketat.  Dikatakan, sekolah sebagai tempat untuk mencetak generasi yang bisa diandalkan. Tidak hanya mencetak generasi yang pintar, tapi juga beriman, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan.   

‘’Kalau kita sudah bekali anak dengan  iman dan ketaqwaan dan  ahklak mulia maka orang tua sudah legah melepas anak itu,’’katanya.  Kepala Sekolah SMP Muhammadyah Suwarno, S.Pd, M.Pd  menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan tersebut atas 3 rangkaian secara bersamaan. Pertama opening seremony atau pembukaan lomba Muhammadya School Competition  tahun 2022 .  ‘’Ini adalah lomba pertama kami yang dilaksanakan di SMP Muhammadya, mudah-mudahan  dapat dilaksanakan di tahun mendatang,’’ harapnya.

Baca Juga :  Danyon D Brimob Merauke Minta Dukungan Masyarakat

Dikatakan,   kegiatan yang dilaksanakan ini sesungguhnya untuk menjawab tantangan pendidikan yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya,  ada lost  warning atau  ada kehilangan semangat belajar  sehingga meski kegiatan ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid, namun diharapkan menjadi momentum awal untuk  menggairahkan kembali  semangat  peserta didik.   

Kedua, kata dia, setelah pembukaan ceremony dilanjutkan dengan  seminar parinting.  Seminar parinting ini, jelas dia,  sesungguhnya memberikan  jawaban kepada orang tua peserta didik bahwa pendidikan itu tidak hanya sebatas di sekolah. Tapi  orang tua juga bisa jadikan sekolah di rumah-rumah sehingga sekolah itu tidak hanya berada di lingkungan sekolah  dalam ruang-ruang tertutup tapi di ruang terbuka, rumah khususnya termasuk komunitas sekitar.

Baca Juga :  Jangan Sampai Ada Anak Tidak Diterima!

‘’Itu harapan kami sebenarnya rumah   dijadikan laboratorium keluarga dan dijadikan rujukan  bahwa sesungguhnya rumah menjadi pendidikan sekolah yang pertama,’’ katanya panjang lebar.  Sedangkan di sekolah menjadi  tempat pendidikan yang  kedua,’’ jelasnya. Karena itu dalam kegiatan tersebut dihadirkan  motivator dan seorang konsultan pendidikan dari Surabaya untuk memberikan pencerahan kepada orang tua peserta didik.

Sementara  15 mata lomba diantaranya  menghafal Al-quran, seni didalamnya  menyanyi dan melukis, ada cipta puisi, cerdas cermat, fursal, bulu tangkis dan beberapa mata lomba lainnya yang dilakukan baik secara internal maupun secara eksternal.  (ulo/tho)

MERAUKE-Untuk menggairahkan kembali dunia pendidikan, SMP Muhammadyah Merauke menggelar  Competition yang diikuti sekitar 387 siswa dengan 15 mata lomba. Wakil Bupati  Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd membuka Opening Ceremony Muhammadyah School Competition 2022,  Selasa, (4/1) kemarin, memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Dirinya berharap selama lomba, Prokes harus diterapkan secara ketat.  Dikatakan, sekolah sebagai tempat untuk mencetak generasi yang bisa diandalkan. Tidak hanya mencetak generasi yang pintar, tapi juga beriman, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan.   

‘’Kalau kita sudah bekali anak dengan  iman dan ketaqwaan dan  ahklak mulia maka orang tua sudah legah melepas anak itu,’’katanya.  Kepala Sekolah SMP Muhammadyah Suwarno, S.Pd, M.Pd  menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan tersebut atas 3 rangkaian secara bersamaan. Pertama opening seremony atau pembukaan lomba Muhammadya School Competition  tahun 2022 .  ‘’Ini adalah lomba pertama kami yang dilaksanakan di SMP Muhammadya, mudah-mudahan  dapat dilaksanakan di tahun mendatang,’’ harapnya.

Baca Juga :  PUPR Serahkan Pengelolaan Dua Rusun Eks PON XX ke Pemkab Merauke 

Dikatakan,   kegiatan yang dilaksanakan ini sesungguhnya untuk menjawab tantangan pendidikan yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya,  ada lost  warning atau  ada kehilangan semangat belajar  sehingga meski kegiatan ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid, namun diharapkan menjadi momentum awal untuk  menggairahkan kembali  semangat  peserta didik.   

Kedua, kata dia, setelah pembukaan ceremony dilanjutkan dengan  seminar parinting.  Seminar parinting ini, jelas dia,  sesungguhnya memberikan  jawaban kepada orang tua peserta didik bahwa pendidikan itu tidak hanya sebatas di sekolah. Tapi  orang tua juga bisa jadikan sekolah di rumah-rumah sehingga sekolah itu tidak hanya berada di lingkungan sekolah  dalam ruang-ruang tertutup tapi di ruang terbuka, rumah khususnya termasuk komunitas sekitar.

Baca Juga :  Agar Program Tepat Sasaran,  Perencanaan di Sekolah Harus Berbasis data

‘’Itu harapan kami sebenarnya rumah   dijadikan laboratorium keluarga dan dijadikan rujukan  bahwa sesungguhnya rumah menjadi pendidikan sekolah yang pertama,’’ katanya panjang lebar.  Sedangkan di sekolah menjadi  tempat pendidikan yang  kedua,’’ jelasnya. Karena itu dalam kegiatan tersebut dihadirkan  motivator dan seorang konsultan pendidikan dari Surabaya untuk memberikan pencerahan kepada orang tua peserta didik.

Sementara  15 mata lomba diantaranya  menghafal Al-quran, seni didalamnya  menyanyi dan melukis, ada cipta puisi, cerdas cermat, fursal, bulu tangkis dan beberapa mata lomba lainnya yang dilakukan baik secara internal maupun secara eksternal.  (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya