
MERAUKE – Setelah menempuh perjalanan sekitar 20.000 kilometer dari ujung Barat Indonesia, Sabang-Nangro Aceh sejak 14 November 2018 lalu, kini mobil listrik buatan Universitas Tehnologi Sepuluh November (ITS) Surabaya melalui kegiatan ekplore Indonesia tiba di Tapal Batas Ujung Timur Indonesia-PNG, Sota, Jumat (2/8), kemarin.
Mobil PLN ITS ini dilepas Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si dari halaman Kantor Bupati Merauke menuju tapal batas NKRI-PNG, Sota sekitar pukul 08.00 WIT dan menempuh waktu perjalanan sekitar 1 jam 30 menit kemudian tiba di Sota.
Terciptanya mobil listrik yang diberi nama Kasuari tersebut berawal dari keinginan mengikuti reli Dakkar Internasional 2020 dengan mobil listrik lokal buatan anak Indonesia dari ITS Surabaya. Untuk melakukan uji ketahanan mobil ini maka dilakukan ekspedisi ekplore Indonesia dilakukan oleh Tim ITS yaitu melalui rute sepanjang kurang lebih 20.000 kilometer dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, tujuan Explore Indonesia ini ditujukan untuk mengedukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang penerapan energi listrik yang bersih untuk mobil sebagai alat transportasi.
Bupati Merauke Frederikus Gebze, saat melepas mobil listrik ini menilainya sebagai mobil Indonesia masa depan yang bahan bakarnya dapat diperbaharui dan lebih ramah lingkungan. Bahkan menurutnya, mobil listrik yang sedang diujicoba ini merupakan salah satu bagian dari mimpi-mimpi Indonesia yang sudah disimpan di Monumen Kapsul Waktu yang baru akan dibuka pada tahun 2080 mendatang.
Sementara itu, Senior Manager Niaga dan Pelayanan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Widodo mengungkapkan Explore ini dimaksudkan salah satunya agar masyarakat dapat mengenal tehnologi baru yang merupakan buatan anak bangsa Indonesia dari ITS. Iapun berharap, mobil ini dapat dikembangkan dan adanya investor yang dapat memproduksi secara massal. ‘’Kalau dibuat terbatas seperti ini, harganya masih mahal. Tapi kalau sudah dibuat secara massal maka harganya akan lebih murah dari pada mobil yang berbahan minyak,’’ jelasnya.
Widodo juga menilai bahwa mobil listrik yang sedang diuji coba ini merupakan mobil masa depan Indonesia. Karena mobil dengan bahan bakar minyak yang bersumber dari fosil merupakan bahan bakar yang terbatas dari alam. ‘’Kalau BBM itu sudah habis, maka mobil listrik ini yang akan menggantikan. Karena listrik bisa diproduksi dari Pembangkit listrik air maupun tenaga surya atau angin.
Sementara itu, Tim Leader PLN ITS Explore Agus Muhlisin menyebutkan mobil listrik yang sedang ujicoba bagaikan bayi yang sedang diremajakan. Menurutnya, pihaknya melakukan ivent ini dengan motivasi yang sangat kuat dimana kendaraan listrik di Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa. Untuk setiap tahunnya, Indonesia membutuhkan sepeda motor baru sekitar 8 juta unit. Sementara mobil sekitar 1 juta unit setiap tahunnya. ‘’Tapi mirisnya sampai saat ini, kita bangsa Indonesia belum ada produk lokal di bidang sektor otomotif. Bahkan kalau kita lihat, justru kita dijadikan motto oleh perusahaan-perusahaan besar,’’ katanya. (ulo/tri)