MERAUKE- SAMA YPK Merauke menggelar pentas seni dan budaya nusantara sehari yang diikuti 16 tarian dan budaya dari siswa yang ada di SMA YPK Merauke, Jumat (4/10).
Kepala SMA YPK Merauke Soleman Jambormias, S.Pd, M.Pd mengungkapkan, bahwa dengan perkembangan ilmu teknologi sekarang ini hampir semua anak memiliki HP android dimana semua hal ada di dalamnya sehingga budaya-budaya luar masuk dan dapat merasuki setiap pikiran anak-anak yang merupakan masa depan bangsa dan negara tersebut yang pada gilirannya akan melupakan budaya daerahnya secara pelan-pelan.
“Karena itu, program ini kita buat untuk anak-anak SMA. Pertama bahwa kita harus tahu bahwa budaya daerahnya akan mendidik dia dengan tujuan yang baik. Misalnya, untuk tarian perdamaian, tarian menyambut tamu istimewa dan lain sebagainya,’’ kata Soleman Jombormias.
Soleman Jambormias bersyukur karena anak didiknya sangat cukup antusias mengikuti pentas seni budaya yang digelar dengan menampilkan 16 etnis yang tampil. ‘’Ini akan menjadi agenda tahun dimana untuk tahun depan yang akan digelar di bulan April dengan cara silang. Misalnya untuk anak etnis Jawa akan menampilkan tarian Marind dan sebaliknya anak Marind anak menampilkan tarian Jawa,’’katanya.
Dijelaskan, salah satu monem yang akan dilaksanakan oleh siswa-siswi SMA YPK Merauke adalah dimana pihaknya mempersiapkan sekitar 20 anak Marind untuk tampil pada pentas seni budaya nusantara di Jogja mewakili SMA se- Papua dalam rangka memperingati hari Guru Nasional 25 november 2019. ‘’Oleh itu, mereka akan kita siapkan dalam rangka hari guru Nasional yang akan berpusat di Jagja dan SMA YPK Merauke ditunjuk untuk mewakili SMA se-Papua,’’ terangnya.
Soleman Jembormias juga mengungkapkan bahwa SMA YPK Merauke saat ini memiliki 522 siswa dengan 18 rombongan belajar yang terdiri dari berbagai etnis. Yang terbanyak adalah anak-anak asli Papua dengan jumlah 380 anak. ‘’Sehingga SMA YPK Merauke dari Biro Otsus Papua dinyatakan sebagai sekolah khusus pembinaan Biro Otsus Papua . Ini juga kami bersyukur karena mendapat kucuran dana khusus dari Biro Otsus Papua sebesar Rp 350 juta,’’ tandasnya.
Sementara itu, Asisten III sekda Kabupaten Merauke Anacletus Mambol saat membuka pentas seni budaya nusantara tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas yang sudah memulai kegiatan ini. ‘’Dengan moment ini akan mempersatukan kita di bumi Animha Kabupaten Merauke,’’ tandasnya. (ulo/tri)
MERAUKE- SAMA YPK Merauke menggelar pentas seni dan budaya nusantara sehari yang diikuti 16 tarian dan budaya dari siswa yang ada di SMA YPK Merauke, Jumat (4/10).
Kepala SMA YPK Merauke Soleman Jambormias, S.Pd, M.Pd mengungkapkan, bahwa dengan perkembangan ilmu teknologi sekarang ini hampir semua anak memiliki HP android dimana semua hal ada di dalamnya sehingga budaya-budaya luar masuk dan dapat merasuki setiap pikiran anak-anak yang merupakan masa depan bangsa dan negara tersebut yang pada gilirannya akan melupakan budaya daerahnya secara pelan-pelan.
“Karena itu, program ini kita buat untuk anak-anak SMA. Pertama bahwa kita harus tahu bahwa budaya daerahnya akan mendidik dia dengan tujuan yang baik. Misalnya, untuk tarian perdamaian, tarian menyambut tamu istimewa dan lain sebagainya,’’ kata Soleman Jombormias.
Soleman Jambormias bersyukur karena anak didiknya sangat cukup antusias mengikuti pentas seni budaya yang digelar dengan menampilkan 16 etnis yang tampil. ‘’Ini akan menjadi agenda tahun dimana untuk tahun depan yang akan digelar di bulan April dengan cara silang. Misalnya untuk anak etnis Jawa akan menampilkan tarian Marind dan sebaliknya anak Marind anak menampilkan tarian Jawa,’’katanya.
Dijelaskan, salah satu monem yang akan dilaksanakan oleh siswa-siswi SMA YPK Merauke adalah dimana pihaknya mempersiapkan sekitar 20 anak Marind untuk tampil pada pentas seni budaya nusantara di Jogja mewakili SMA se- Papua dalam rangka memperingati hari Guru Nasional 25 november 2019. ‘’Oleh itu, mereka akan kita siapkan dalam rangka hari guru Nasional yang akan berpusat di Jagja dan SMA YPK Merauke ditunjuk untuk mewakili SMA se-Papua,’’ terangnya.
Soleman Jembormias juga mengungkapkan bahwa SMA YPK Merauke saat ini memiliki 522 siswa dengan 18 rombongan belajar yang terdiri dari berbagai etnis. Yang terbanyak adalah anak-anak asli Papua dengan jumlah 380 anak. ‘’Sehingga SMA YPK Merauke dari Biro Otsus Papua dinyatakan sebagai sekolah khusus pembinaan Biro Otsus Papua . Ini juga kami bersyukur karena mendapat kucuran dana khusus dari Biro Otsus Papua sebesar Rp 350 juta,’’ tandasnya.
Sementara itu, Asisten III sekda Kabupaten Merauke Anacletus Mambol saat membuka pentas seni budaya nusantara tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas yang sudah memulai kegiatan ini. ‘’Dengan moment ini akan mempersatukan kita di bumi Animha Kabupaten Merauke,’’ tandasnya. (ulo/tri)