Thursday, April 18, 2024
26.7 C
Jayapura

Pedoman Unsur PAM GKI di Tanah Papua Diamandemen

Sekretaris Departemen Pembinaan Jemaat Sinode GKI di Tanah Papua Pdt Gustaf Melkias Wutoi, M.Th, (kanan) didampingi  Ketua Klasis  GKI Merauke Pdt Hetty  Kaleb Lumoha, STh dan Ketua Panitia  Sadrak Rumbino saat menggelar jumpa pers di GKI Jemaat Ottow, sebelum penutupan temu raya tersebut, Sabtu (2/11). ( FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE- Temu Raya III Persekutuan Anggota Muda (PAM) GKI  di Tanah Papua  yang berlangsung di Merauke dari tanggal 31  Oktober sampai 2 November, salah satunya  yang dihasilkan adalah  mengamandemen pedoman unsur  PAM GKI di Tanah Papua.  

  “Jadi salah satu yang dihasilkan dari temu raya III  ini  berkenaan  dengan segala perubahan dan kemajuan, maka pedoman unsur PAM Pemuda ditinjau kembali atau diamandemen untuk bersama-sama dengan amendemen  tata gereja dan peraturan yang akan dibawa  dalam  sidang  Waropen 2022,” kata Sekretaris Departemen Pembinaan Jemaat Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Gustaf Melkias Wutoi, M.Th saat menggelar  jumpa pers beberapa saat sebelum penutupan temu raya tersebut, Sabtu (2/11).

   Dikatakan, temu raya ini adalah pertemuan 5 tahunan yang dilakukan oleh GKI untuk mempertemukan para pimpinan pemuda di tingkat Klasis sehingga tugas dari temu raya ini adalah menggumuli  permasalahan riil yang dihadapi oleh  para pemuda  selama periode 5 tahun ini untuk kemudian dicari jalan keluar  dalam bentuk program dan kegiatan-kegiatan  yag akan dilakukan 5  tahun setelah sidang berikutnya. 

Baca Juga :  Brimob Patroli Dialogis Utamakan Pendekatan

  “Apa yang telah dibicarakan dan hasilkan disini merupakan usulan pemuda  yang akan dibawa dalam Raker Am Sinode  di  tahun depan di Ayammaru dan  dibawa ke sidang Sinode  di Waropen tahun 2022   yang ditetapkan sebagai program AM GKI 5 tahun berikutnya,’’ jelasnya.  

   Ketua Panitia Sadrak Rumbino menjelaskan Temu Raya III PAM GKI  di Tanah Papua ini sudah programkan dan diagendakan oleh  sinode GKI di Tanah Papua dalam rangka pembinaan pemuda dalam konteks pelayanan sehingga pemuda ini berjalan sesuai dengan koridor dalam aturan gereja secara khusus GKI di Tanah  Papua. 

   Ketua Klasis GKI  Merauke Pdt Hetty  Kaleb Lumoha, STh, menjelaskan bahwa Klasis GKI Merauke berusaha sebagai sebagai  tuan  rumah yang baik. Menurutnya, dari 56 klasis dan 14 bakal klasis GKI di Tanah Papua,  hadir sebanyak 178  peserta dari 34 klasis. ‘’Yang hadir  tidak seperti yang diharapkan dimana seluruh klasis bisa mneghadirkan wakil-wakilnya tapi mungkin karena masalah   transportasi  sehingga  kehadiran pemuda dalam pertemuan  ini tidak seperti yang diharapkan,’’ tandasnya. (ulo/tri)  

Baca Juga :  Di Boven Digoel, Puluhan Kios Pasar Wet Ludes Terbakar
Sekretaris Departemen Pembinaan Jemaat Sinode GKI di Tanah Papua Pdt Gustaf Melkias Wutoi, M.Th, (kanan) didampingi  Ketua Klasis  GKI Merauke Pdt Hetty  Kaleb Lumoha, STh dan Ketua Panitia  Sadrak Rumbino saat menggelar jumpa pers di GKI Jemaat Ottow, sebelum penutupan temu raya tersebut, Sabtu (2/11). ( FOTO : Sulo/Cepos )

MERAUKE- Temu Raya III Persekutuan Anggota Muda (PAM) GKI  di Tanah Papua  yang berlangsung di Merauke dari tanggal 31  Oktober sampai 2 November, salah satunya  yang dihasilkan adalah  mengamandemen pedoman unsur  PAM GKI di Tanah Papua.  

  “Jadi salah satu yang dihasilkan dari temu raya III  ini  berkenaan  dengan segala perubahan dan kemajuan, maka pedoman unsur PAM Pemuda ditinjau kembali atau diamandemen untuk bersama-sama dengan amendemen  tata gereja dan peraturan yang akan dibawa  dalam  sidang  Waropen 2022,” kata Sekretaris Departemen Pembinaan Jemaat Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Gustaf Melkias Wutoi, M.Th saat menggelar  jumpa pers beberapa saat sebelum penutupan temu raya tersebut, Sabtu (2/11).

   Dikatakan, temu raya ini adalah pertemuan 5 tahunan yang dilakukan oleh GKI untuk mempertemukan para pimpinan pemuda di tingkat Klasis sehingga tugas dari temu raya ini adalah menggumuli  permasalahan riil yang dihadapi oleh  para pemuda  selama periode 5 tahun ini untuk kemudian dicari jalan keluar  dalam bentuk program dan kegiatan-kegiatan  yag akan dilakukan 5  tahun setelah sidang berikutnya. 

Baca Juga :  Mengapung di Laut 1 Minggu, Seorang ABK Ditemukan Selamat

  “Apa yang telah dibicarakan dan hasilkan disini merupakan usulan pemuda  yang akan dibawa dalam Raker Am Sinode  di  tahun depan di Ayammaru dan  dibawa ke sidang Sinode  di Waropen tahun 2022   yang ditetapkan sebagai program AM GKI 5 tahun berikutnya,’’ jelasnya.  

   Ketua Panitia Sadrak Rumbino menjelaskan Temu Raya III PAM GKI  di Tanah Papua ini sudah programkan dan diagendakan oleh  sinode GKI di Tanah Papua dalam rangka pembinaan pemuda dalam konteks pelayanan sehingga pemuda ini berjalan sesuai dengan koridor dalam aturan gereja secara khusus GKI di Tanah  Papua. 

   Ketua Klasis GKI  Merauke Pdt Hetty  Kaleb Lumoha, STh, menjelaskan bahwa Klasis GKI Merauke berusaha sebagai sebagai  tuan  rumah yang baik. Menurutnya, dari 56 klasis dan 14 bakal klasis GKI di Tanah Papua,  hadir sebanyak 178  peserta dari 34 klasis. ‘’Yang hadir  tidak seperti yang diharapkan dimana seluruh klasis bisa mneghadirkan wakil-wakilnya tapi mungkin karena masalah   transportasi  sehingga  kehadiran pemuda dalam pertemuan  ini tidak seperti yang diharapkan,’’ tandasnya. (ulo/tri)  

Baca Juga :  Kamtibmas, Miras, Anak Aibon Harus Ditangani Bersama

Berita Terbaru

Artikel Lainnya