Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Target Bangun 49 BTS untuk Jangkau Layanan Internet di Semua Kampung

Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP Soal Prioritas Program Kerjanya Tahun ini (Bagian II/Habis)

Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP, saat berbincang-bincang dengan para pejabat BPSDM Provinsi Papua, usai membawakan materi umum dalam Pelatihan Manajerial Kepala Distrik dan Wakil Kepala Distrik Se-Papua di Hotel Horisson, Kota Jayapura, Selasa (20/4). ( FOTO: Yewen/Cepos)

Dalam rangka mendukung pembangunan di Kabupaten Keerom, maka Bupati dan Wakil Bupati Keerom telah melakukan launching terhadap beberapa hal yang dilakukan, salah satunya adalah pemasangan BTS di 49 titik.

Laporan: Roberthus Yewen_Jayapura

Di awal kepimimpinannya,  Piter Gusbager sebagai Bupati   akan melakukan revitalisasi terhadap sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Keerom. Hal ini lantaran pasar bukan saja berkaitan dengan pemulihan ekonomi, tetapi juga merupakan persoalan dasar dari keluhan masyarakat di Keerom. Karena pada umumnya para petani, baik penjual pinang, sayur dan lain sebagainya masih memasarkan hasil jualan atau tani mereka ke Pasar Youtefa dan Pasar Hamadi.

   Dari keluhan mereka teryata biayanya sangat tinggi, hasil yang mereka peroleh dari jualan ternyata tidak sebanding dengan yang mereka biaya produksi yang dikeluarkan. Hal ini sama dengan petani, maka langkah yang diambil oleh bupati adalah melakukan revitalisasi sentra ekonomi, yaitu pasar dan sudah dikerjakan hari ini.

  “Bahkan di pasar saya sudah perintahkan tiga dinas berkantor di sekitar pasar, baik dinas perhubungan, dinas koprindag dan ada satu dinas lagi. Ada tiga dinas yang saya perintahkan untuk beraktifitas di pasar,”ungkap Gusbager.

Baca Juga :  Minta Presiden Perintahkan Mendagri Keluarkan SK Wabup Keerom

   Pemda Keerom saat ini berusaha keras agar Pasar Afijan di Keerom bisa menjadi pasar daerah dan pasar milik masyarakat Keerom yang bisa memasarkan seluruh hasil pertanian. Bukan hanya hasil pertanian, tetapi hasil perkebunan, hasil kehutanan, hasil ternak bisa dipasarkan di Pasar tersebut. Apalagi RPH berada di Pasar Afijan

   “Pedagang-pedagang yang hari ini bekerjasama dengan petani Keerom yang ada di Pasar Youtefa silahkan datang belanja di Pasar Afijan Keerom dan semua harga sudah klir dan tidak ada harga yang merugikan petani,”katanya. 

   Selain itu, Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP dan Wakil Bupati Keerom, Wagfir Kosasih, S.H, M.H, M.Si  juga memberi perhatian serius terhadap kinerja aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Keerom.

  Pemkab menyiapkan aplikasi untuk bisa mengendalikan dan mengawasi serta meningkatkan disiplin, sehingga bisa transparan dan terukur terhadap kinerja, kehadiran dari semua tingkatan mulai dari pimpinan OPD, kepala bidang, kepala bagian, kepala seksi sampai dengan ASN di masing-masing OPD.

   “Ini merupakan langkah inovasi, langkah kreatifitas. Ada juga Lafor Kapiter, di mana kepala daerah bisa menerima laporan langsung dari setiap waktu dari mana, terutama persoalan, pengaduan terkait dengan masalah yang mereka temukan dan alami di masyarakat,” ungkap Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP kepada cenderawasih pos.

Baca Juga :  Bupati Gusbager Apresiasi Sosialisasi MoU APIP dan APH

   Untuk mendukung keberfungsian aplikasi ini dalam bekerja, maka Gusbager menyampaikan, dalam perayaan HUT Keerom ke 18 tahun pihaknya telah melaunching 49 Base Transceiver Station 4G (BTS) di kampung-kampung yang ada di Kabupaten Keerom. 

  49 BTS ini telah dilaunching  Bupati Keerom dan secara bertahap akan diprioritaskan di daerah blank spot seperti Yowong, Arso Timur, Senggi, Bompay sampai dengan kampung terjauh, yaitu Milki. Sehingga semua kampung bisa menggunakan internet 4G.

   49 BTS mulai tahun ini akan dikerjakan sampai dengan tahun depan. Di targetkan dalam tahun ini sampai tahun depan bisa menyala semuanya. Ditargetkan mulai dari tahun ini sampai tahun 2023 mendatang di Kabupaten Keerom tidak ada lagi daerah blank spot.

   “Ini akan menunjang inovasi pasar online. Orang tidak harus pergi ke pasar, tetapi barang bisa di beli secara online. Kita bisa menyurat antara dinas dilakukan secara online, data base kepegawaian di Keerom tersedia dan diakses secara online. Kita inginkan pembenahan sistem ini menyeluruh,” ujar Gusbager. (Habis).

Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP Soal Prioritas Program Kerjanya Tahun ini (Bagian II/Habis)

Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP, saat berbincang-bincang dengan para pejabat BPSDM Provinsi Papua, usai membawakan materi umum dalam Pelatihan Manajerial Kepala Distrik dan Wakil Kepala Distrik Se-Papua di Hotel Horisson, Kota Jayapura, Selasa (20/4). ( FOTO: Yewen/Cepos)

Dalam rangka mendukung pembangunan di Kabupaten Keerom, maka Bupati dan Wakil Bupati Keerom telah melakukan launching terhadap beberapa hal yang dilakukan, salah satunya adalah pemasangan BTS di 49 titik.

Laporan: Roberthus Yewen_Jayapura

Di awal kepimimpinannya,  Piter Gusbager sebagai Bupati   akan melakukan revitalisasi terhadap sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Keerom. Hal ini lantaran pasar bukan saja berkaitan dengan pemulihan ekonomi, tetapi juga merupakan persoalan dasar dari keluhan masyarakat di Keerom. Karena pada umumnya para petani, baik penjual pinang, sayur dan lain sebagainya masih memasarkan hasil jualan atau tani mereka ke Pasar Youtefa dan Pasar Hamadi.

   Dari keluhan mereka teryata biayanya sangat tinggi, hasil yang mereka peroleh dari jualan ternyata tidak sebanding dengan yang mereka biaya produksi yang dikeluarkan. Hal ini sama dengan petani, maka langkah yang diambil oleh bupati adalah melakukan revitalisasi sentra ekonomi, yaitu pasar dan sudah dikerjakan hari ini.

  “Bahkan di pasar saya sudah perintahkan tiga dinas berkantor di sekitar pasar, baik dinas perhubungan, dinas koprindag dan ada satu dinas lagi. Ada tiga dinas yang saya perintahkan untuk beraktifitas di pasar,”ungkap Gusbager.

Baca Juga :  Hambat Pembangunan Kantor Bupati, Masyarakat Adat Ancam Duduki DPRD Keerom

   Pemda Keerom saat ini berusaha keras agar Pasar Afijan di Keerom bisa menjadi pasar daerah dan pasar milik masyarakat Keerom yang bisa memasarkan seluruh hasil pertanian. Bukan hanya hasil pertanian, tetapi hasil perkebunan, hasil kehutanan, hasil ternak bisa dipasarkan di Pasar tersebut. Apalagi RPH berada di Pasar Afijan

   “Pedagang-pedagang yang hari ini bekerjasama dengan petani Keerom yang ada di Pasar Youtefa silahkan datang belanja di Pasar Afijan Keerom dan semua harga sudah klir dan tidak ada harga yang merugikan petani,”katanya. 

   Selain itu, Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP dan Wakil Bupati Keerom, Wagfir Kosasih, S.H, M.H, M.Si  juga memberi perhatian serius terhadap kinerja aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Keerom.

  Pemkab menyiapkan aplikasi untuk bisa mengendalikan dan mengawasi serta meningkatkan disiplin, sehingga bisa transparan dan terukur terhadap kinerja, kehadiran dari semua tingkatan mulai dari pimpinan OPD, kepala bidang, kepala bagian, kepala seksi sampai dengan ASN di masing-masing OPD.

   “Ini merupakan langkah inovasi, langkah kreatifitas. Ada juga Lafor Kapiter, di mana kepala daerah bisa menerima laporan langsung dari setiap waktu dari mana, terutama persoalan, pengaduan terkait dengan masalah yang mereka temukan dan alami di masyarakat,” ungkap Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP kepada cenderawasih pos.

Baca Juga :  Bupati Gusbager Apresiasi Sosialisasi MoU APIP dan APH

   Untuk mendukung keberfungsian aplikasi ini dalam bekerja, maka Gusbager menyampaikan, dalam perayaan HUT Keerom ke 18 tahun pihaknya telah melaunching 49 Base Transceiver Station 4G (BTS) di kampung-kampung yang ada di Kabupaten Keerom. 

  49 BTS ini telah dilaunching  Bupati Keerom dan secara bertahap akan diprioritaskan di daerah blank spot seperti Yowong, Arso Timur, Senggi, Bompay sampai dengan kampung terjauh, yaitu Milki. Sehingga semua kampung bisa menggunakan internet 4G.

   49 BTS mulai tahun ini akan dikerjakan sampai dengan tahun depan. Di targetkan dalam tahun ini sampai tahun depan bisa menyala semuanya. Ditargetkan mulai dari tahun ini sampai tahun 2023 mendatang di Kabupaten Keerom tidak ada lagi daerah blank spot.

   “Ini akan menunjang inovasi pasar online. Orang tidak harus pergi ke pasar, tetapi barang bisa di beli secara online. Kita bisa menyurat antara dinas dilakukan secara online, data base kepegawaian di Keerom tersedia dan diakses secara online. Kita inginkan pembenahan sistem ini menyeluruh,” ujar Gusbager. (Habis).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya