Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Bupati Gusbager Salurkan Dana Otsus ke Gereja dan Lembaga OAP

KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager kembali menyalurkan dana Otonomi Khusus (Otsus) ke gereja-gereja dan lembaga Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Keerom, Minggu (23/6).

“Di hari kedua ini saya menyerahkan bantuan bagi Gereja GKI Bahtera Arso, Swakarsa bersama 1 unit mobil Toyota Hilux untuk peningkatan ekonomi umat, lalu di Gereja KINGMI Pir II total Rp. 300 juta dan Gereja Jemaat Filadelfia Milki Rp. 50 juta. Kami juga memberikan bantuan kepada gereja untuk Pentahbisan Imamat Katolik kedua putra Asli Keerom Rp.100 juta serta bantuan Rp.50 juta untuk pengukuhan suster/biarawati pertama dari Keerom,” ungkap Bupati Gusbager.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (22/6) secara terbuka Bupati Gusbager menyalurkan bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana Otsus Papua kepada DAK dan LMA Keerom masing-masing sebesar Rp.500 juta. Juga bantuan kepada Gereja Katholik St. Wilibrodus Arso Kota Rp.300 juta dan Gereja St. Yakobus Workwana Rp.300 juta.

Baca Juga :  Propam Polda Papua Gelar Gaktibplin di Polres Keerom

Diketahui, selama 3 tahun kepemimpinan Bupati Gusbager,  secara terbuka dirinya menyalurkan anggaran Otsus bagi masyarakat OAP, diantaranya kepada lembaga agama, lembaga adat, bantuan UMKM, pendidikan, infrastruktur, jalan dan lain sebagainya.

“Sudah 3 tahun di masa kepemimpinan Piter-Wahfir kami melakukan hal ini secara terbuka. Baik itu untuk pembukaan jalan baru, peningkatan jalan, merehabilitasi dan membuka kampung-kampung yang ada OAP, kendaraan terbaru Toyota Hilux 4×4 yang disalurkan di semua Puskesmas dan kampung-kampung di Kabupaten Keerom itu semua bersumber dari dana Otsus Papua,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menerangkan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada dukungan gereja, adat dan masyarakat.

Baca Juga :  Perjalanan Dinas Harus Sepengetahuan Bupati

Untuk itu, dirinya berharap seluruh gereja-gereja, adat dan masyarakat terus bersatu menyuarakan Keerom Tanah Damai. “Karena hanya dengan kedamaian masyarakat bisa hidup sejahtera. Jadi ketika ada pihak-pihak yang datang hanya mau membuat kacau di Keerom, maka kita mesti bersatu untuk  melawan,” tandasnya. (eri/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager kembali menyalurkan dana Otonomi Khusus (Otsus) ke gereja-gereja dan lembaga Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Keerom, Minggu (23/6).

“Di hari kedua ini saya menyerahkan bantuan bagi Gereja GKI Bahtera Arso, Swakarsa bersama 1 unit mobil Toyota Hilux untuk peningkatan ekonomi umat, lalu di Gereja KINGMI Pir II total Rp. 300 juta dan Gereja Jemaat Filadelfia Milki Rp. 50 juta. Kami juga memberikan bantuan kepada gereja untuk Pentahbisan Imamat Katolik kedua putra Asli Keerom Rp.100 juta serta bantuan Rp.50 juta untuk pengukuhan suster/biarawati pertama dari Keerom,” ungkap Bupati Gusbager.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (22/6) secara terbuka Bupati Gusbager menyalurkan bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana Otsus Papua kepada DAK dan LMA Keerom masing-masing sebesar Rp.500 juta. Juga bantuan kepada Gereja Katholik St. Wilibrodus Arso Kota Rp.300 juta dan Gereja St. Yakobus Workwana Rp.300 juta.

Baca Juga :  Semua Kepala Kampung Diminta Ikut Berantas Miras dan Ganja

Diketahui, selama 3 tahun kepemimpinan Bupati Gusbager,  secara terbuka dirinya menyalurkan anggaran Otsus bagi masyarakat OAP, diantaranya kepada lembaga agama, lembaga adat, bantuan UMKM, pendidikan, infrastruktur, jalan dan lain sebagainya.

“Sudah 3 tahun di masa kepemimpinan Piter-Wahfir kami melakukan hal ini secara terbuka. Baik itu untuk pembukaan jalan baru, peningkatan jalan, merehabilitasi dan membuka kampung-kampung yang ada OAP, kendaraan terbaru Toyota Hilux 4×4 yang disalurkan di semua Puskesmas dan kampung-kampung di Kabupaten Keerom itu semua bersumber dari dana Otsus Papua,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menerangkan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada dukungan gereja, adat dan masyarakat.

Baca Juga :  Bupati Resmikan Fasilitas Budidaya Jagung

Untuk itu, dirinya berharap seluruh gereja-gereja, adat dan masyarakat terus bersatu menyuarakan Keerom Tanah Damai. “Karena hanya dengan kedamaian masyarakat bisa hidup sejahtera. Jadi ketika ada pihak-pihak yang datang hanya mau membuat kacau di Keerom, maka kita mesti bersatu untuk  melawan,” tandasnya. (eri/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya