Tahun ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Jayapura mendapatkan alokasi dana otonomi khusus senilai Rp 36 miliar. Menurut Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Nofdy J. Rampi, dari anggaran tersebut pihaknya telah membangun sejumlah infrastruktur bagi masyarakat orang asli Papua di beberapa wilayah di Kota Jayapura.
. "Harusnya bulan Mei kemarin kita sudah salurkan dana otsus itu, hanya saja kekurangan syarat penyaluran itu yang harus dilengkapi terlebih dahulu, namun karena tidak bisa lagi maka kami mengirim kepala seksi program dari setiap OPD langsung ke Jakarta untuk dilatih Kementrian Keuangan," ungkap Wasouk saat ditemui di Gedung Tongkonan Wamena, Selasa (30/7).
Kepala Disnaker Mimika, Paulus Yanegga menjelaskan, dengan anggaran sebanyak itu akan dipakai untuk berbagai program. salah satunya pelatihan ketenagakerjaan kepada masyarakat Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Mimika.Â
Kedua Puskesmas ini dibangun dengan menggunakan dana Otsus dan dana alokasi khusus (DAK). Khusus Skouw, saat ini hanya dibangun satu lantai saja. Sementara Elly Uyo akan direhab bangunan bagian depan.
Selain itu, juga dialokasikan untuk pembebasan biaya pendidikan bagi pelajar tinggkat PAUD, SD, SMP dan SMA. Kara Marthen, juga melanjutkan program provinsi induk yaitu beasiswa bagi Siswa Unggulan Papua (SUP) yang sedang mengambil studi di dalam maupun di luar negeri. Â
Dia mengatakan berbagai kendala dihadapi oleh masyarakat untuk menjangkau langsung kantor dinas kependudukan dan Catatan Sipil kota Jayapura. Karena itu dengan pelayanan langsung dengan turun ke kampung-kampung tentu sangat membantu masyarakat dari sisi biaya atau waktu dan tenaga.
Diketahui, selama 3 tahun kepemimpinan Bupati Gusbager, secara terbuka dirinya menyalurkan anggaran Otsus bagi masyarakat OAP, diantaranya kepada lembaga agama, lembaga adat, bantuan UMKM, pendidikan, infrastruktur, jalan dan lain sebagainya.
  Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Supiori, Aldy, SE mengatakan, Nilai Total Anggaran Tahun 2024 mencapai Rp 98.250.227.000 dan telah disalurkan tahapan pertama sebanyak 30% yakni senilai Rp 29.475.685.100,-.