Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

SMP Satu Atap Negeri 7 Masih Butuh Ruang Tambahan

BIAK – Kepala SMP Satu Atap Negeri 7 Biak, Papua Derek Baransano, SH, mengatakan, sekolah yang di pimpinnya itu masih membutuhkan beberapa ruang tambahan untuk ruang kantor kepala sekolah dan ruang guru.

Pasalnya ruangan yang saat ini digunakan sebagai ruang kantor kepala sekolah sekaligus ruang guru adalah ruang belajar siswa yang dialih fungsikan sebagai ruang kepala sekolah dan ruang guru.

Sebab belum ada ruang kantor dan ruang guru yang dibangun oleh pihak dinas pendidikan setempat sebagai ruang kantor kepala sekolah dan ruang guru.

Tidak hanya itu kata dia sekolah yang di pimpinnnya itu juga membutuhkan ruang aula pertemuan, ruang laboratorium computer, ruang perpustakaan serta buku-buku mata pelajaran siswa dan buku – buku pegangan guru.   

Baca Juga :  Gedung Isolasi Pasien Covid-19 Hampir Tuntas

“Kita sudah usulkan, kita berharap dalam tahun ini atau tahun depan bisa dijawab sehingga menjawab kebutuhan kita akan penambahan ruangan kantor dan guru serta beberapa ruang lainnya yang dibutuhkan,termasuk meubelair,”ucapnya saat ditemui Cenderawasih Pos di Biak, Kamis,(27/7).

Sementara untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menurutnya berjalan baik dan lancar  atas kerjasamanya dengan 9 orang guru mata pelajaran. Dari 10 orang guru tersebut  kata dia 5 orang guru adalah PNS dan 5 orang gurunya lagi tenaga honorer.

“Guru honorer kita bayar menggunakan dana BOS. Jadi kalau dana BOS kita cair kita bagi 50 persen untuk bayar gaji guru honor dan 50 persen lagi untuk belanja kebutuhan ATK sekolah dan lain-lain,”jelasnya.

Baca Juga :  Bela Bupati Herry dari Rongrongan Oknum LSM

Sedangkan siswa/i yang di didik saat ini untuk Kelas IX sebanyak 13 siswa, Kelas VIII sebanyak 10 siswa dan Kelas VII sebanyak 9 siswa.  Rata-rata berasal dari SD YPK dan beberapa sekolah dasar terdekat lainnya. Tetapi juga ada pindahan masuk dari SMP Negeri 3 Biak dan SMP YPK Biak Kota.

“Iuran komite 20 ribu rupiah per orang. Tapi sebagian besar tidak bayar iuran, hanya beberapa anak saja yang bayar, yang tidak bayar rata-rata anak-anak yang orangtunya tidak punya penghasilan tetap,”ujarnya. (ren )

BIAK – Kepala SMP Satu Atap Negeri 7 Biak, Papua Derek Baransano, SH, mengatakan, sekolah yang di pimpinnya itu masih membutuhkan beberapa ruang tambahan untuk ruang kantor kepala sekolah dan ruang guru.

Pasalnya ruangan yang saat ini digunakan sebagai ruang kantor kepala sekolah sekaligus ruang guru adalah ruang belajar siswa yang dialih fungsikan sebagai ruang kepala sekolah dan ruang guru.

Sebab belum ada ruang kantor dan ruang guru yang dibangun oleh pihak dinas pendidikan setempat sebagai ruang kantor kepala sekolah dan ruang guru.

Tidak hanya itu kata dia sekolah yang di pimpinnnya itu juga membutuhkan ruang aula pertemuan, ruang laboratorium computer, ruang perpustakaan serta buku-buku mata pelajaran siswa dan buku – buku pegangan guru.   

Baca Juga :  BI Gelar FGD Evaluasi SIP2DD di Sejumlah Kabupaten

“Kita sudah usulkan, kita berharap dalam tahun ini atau tahun depan bisa dijawab sehingga menjawab kebutuhan kita akan penambahan ruangan kantor dan guru serta beberapa ruang lainnya yang dibutuhkan,termasuk meubelair,”ucapnya saat ditemui Cenderawasih Pos di Biak, Kamis,(27/7).

Sementara untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menurutnya berjalan baik dan lancar  atas kerjasamanya dengan 9 orang guru mata pelajaran. Dari 10 orang guru tersebut  kata dia 5 orang guru adalah PNS dan 5 orang gurunya lagi tenaga honorer.

“Guru honorer kita bayar menggunakan dana BOS. Jadi kalau dana BOS kita cair kita bagi 50 persen untuk bayar gaji guru honor dan 50 persen lagi untuk belanja kebutuhan ATK sekolah dan lain-lain,”jelasnya.

Baca Juga :  Semarak Natal Cepos Meriah, Penuh Inovasi dan Edukasi

Sedangkan siswa/i yang di didik saat ini untuk Kelas IX sebanyak 13 siswa, Kelas VIII sebanyak 10 siswa dan Kelas VII sebanyak 9 siswa.  Rata-rata berasal dari SD YPK dan beberapa sekolah dasar terdekat lainnya. Tetapi juga ada pindahan masuk dari SMP Negeri 3 Biak dan SMP YPK Biak Kota.

“Iuran komite 20 ribu rupiah per orang. Tapi sebagian besar tidak bayar iuran, hanya beberapa anak saja yang bayar, yang tidak bayar rata-rata anak-anak yang orangtunya tidak punya penghasilan tetap,”ujarnya. (ren )

Berita Terbaru

Artikel Lainnya