Site icon Cenderawasih Pos

Buntut Mobil Terbakar Karena ‘Tap’ BBM, Lakukan Pemeriksaan Mendalam ke SPBU

Suasana pemeriksaan kendaraan di SPBU Jalan Sisisngamangaraja Biak, Selasa (16/7). (foto: Ismail/Cenderawasih Pos)

BIAK-Operasi Patuh Cartenz hari kedua ini, Selasa (16/7) Polres Biak Numfor melalui satuan lalu lintas, bersama aparat gabungan melakukan pemeriksaan di titik yang paling menyebabkan kemacetan tiap pagi, yakni SPBU.

  Operasi yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Biak Numfor AKP Lally Pundu ini fokus pemeriksaan tidak hanya kendaraan yang tidak standar, pengendara yang tidak memakai helm, hingga kendaraan yang disinyalir modifikasi dan melakukan pengisian bahan bakar berlebih. Istilah yang paling dikenal masyarakat di Biak adalah ‘Tap’ BBM.

  Hal ini juga sudah menjadi atensi dari pemerintah daerah kabupaten Biak Numfor. Sebab belum lama ini terjadi kebakaran mobil, Honda Jazz Merah, yang diduga kuat memiliki tangki modifikasi tambahan dalam kendaraannya, meledak sesaat setelah mengisi bahan bakar. Bukti kuat, tersebar melalui sosial media, mobil ini menggunakan tangki dalam ekstra, yang menurut laporan kepolisian mencapai kurang lebih 100 liter.

Plt Sekda Biak, Zakarias Mailoa mengatakan menyampaikan pesan yang menjadi atensi Pj BUpati Biak Numfor, yakni dalam operasi Patuh Cartenz ini untuk melihat titik potensial yang menyebabkan keresahan masyarakat. Karena tidak sedikit masyarakat yang terlambat untuk bekerja, hanya untuk mengantre BBM, hingga sejam lamanya, untuk sekali antre.

“Pengalaman kebakaran kendaran kemarin itu, ini demi menjaga fasilitas publik juga. Indikasinya memang banyak sekali, jangan sampai masyarakat banyak yang jadi korban,” ungkap Mailoa.

Diakui, untuk menyiasati para pengecer yang memang sudah menggantungkan hidupnya dari berjualan BBM, pihaknya tidak akan bersentuhan langsung dengan mereka, tetapi sebisa mungkin memikirkan solusi terbaik untuk masyarakat, hingga hal ini bisa menjadi perhatian semua pihak.

Disamping itu, Wakapolres Biak Numfor, Kompol Muchsit Sefian mengaku setuju untuk tidak berhubungan langsung dengan masyarakat, yang memang berjualan Pertalite dalam kemasan botol-botolan. Diakuinya, hal itu nantinya bisa berdampak pada gangguan kamtibmas.

“Kita berusaha tidak bersentuhan langsung para penjual enceran, tapi kepada para oknum yang menggunakan tangki ganda untuk mengisi BBM di SPBU, itu juga yang membuat antrian panjang di hampir semua SPBU yang menyediakan Pertalite,” pungkas Kompol Muchsit Sefian SIK.

  Sementara dari hasil pemeriksaan hari kedua Operasi Cartenz ini, Satuan Lalu Lintas bersama aparat gabungan berhasil melakukan pemeriksaan di beberapa titik. Ada total 35 kendaraan yang ditilang, dan 25 kendaraan yang mendapatkan teguran. ( il).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version