Tuesday, July 2, 2024
25.7 C
Jayapura

Kapolda Papua : Agama Jangan Dijadikan Kendaraan Politik

BIAK– Agama memang tidak bisa dipisahkan dengan politik. Tapi seharusnya agama menjadi panduan moral politik. Politik Bermuatan Agama bukan menjadi hal yang baru.

Kapolda Papua Irjend Pol Mathius D Fakhiri, SIK, MH menyampaikan agar para elit politik tidak menyepelekan urusan agama atau keyakinan, dan memanfaatkannya sebagai kendaraan untuk berpolitik. Terlebih jika dimanfaatkan dalam situasi untuk menguntungkan pribadi maupun kelompok tertentu.

“Agama seharusnya jadi sesuatu yang merekatkan kita semua. Jangan dijadikan sebagai kendaraan politik untuk mengatasnamakan agama dan utusan Tuhan maju untuk kepentingan diri sendiri. Jangan pertontonkan apa yang tidak seharusnya. Kalau itu bagian dari Tuhan biarlah menjadi porsi dari para pemuka agama, jangan ambil hak yang bukan milik kita,” ungkap Kapolda Papua Irjend Pol Mathius D. Fakhiri, usai mengikuti Ibadah KKR Bangkit Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Papua, di Hotel Swiss-Bell Kamis malam (13/6).

Baca Juga :  Siapkan Putra-Putri Biak Jadi Anggota TNI AU

Lanjut Kapolda, dia juga menghimbau agar seluruh pemuka agama mampu berperan aktif dalam menyampaikan firman Tuhan dan mengajak untuk tidak memancing isu-isu tertentu yang dapat memecah persatuan dan kesatuan di Tanah Papua.

“Pedomani Firman Tuhan dan Cintai dan Kasihi sesame manusia,” ungkap Kapolda Irjend Pol Mathius D. Fakhiri.

Jenderal Bintang Dua ini juga menghimbau agar Masyarakat mampu membuang pikiran mengokotak-kotakkan tiap suku, agama dan ras seseorang. Dia mengajak agar Masyarakat mampu menunjukkan kedewasaan dalam perbedaan.

Sementara Pj Bupati Biak Numfor Ibu Sofia Bonsapia berharap agar seluruh elemen Masyarakat di Biak terutama pemuka agama mampu memberikan edukasi yang terarah, menjauhi potensi konflik karena berbeda pilihan.

Baca Juga :  Penembakan di Bandara Nduga Hanya Cari Perhatian

“Pemilu Damai jangan hanya jadi slogan saja, mari kita semua bisa wujudkan pemilu damai di Biak Numfor tercinta,” harap Pj Bupati Sofia Bonsapia.

Pendeta Albert Y.G Sorontouw juga berharap agar selalu jadikan Tuhan sebagai landasan dalam bekerja dan bertindak untuk kepentingan orang banyak. Dengan begitu akan banyak jalan yang terbuka bagi mereka yang memang tulus dalam bekerja untuk memuliakan nama Tuhan di atas Negeri Tanah Papua. (il).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

BIAK– Agama memang tidak bisa dipisahkan dengan politik. Tapi seharusnya agama menjadi panduan moral politik. Politik Bermuatan Agama bukan menjadi hal yang baru.

Kapolda Papua Irjend Pol Mathius D Fakhiri, SIK, MH menyampaikan agar para elit politik tidak menyepelekan urusan agama atau keyakinan, dan memanfaatkannya sebagai kendaraan untuk berpolitik. Terlebih jika dimanfaatkan dalam situasi untuk menguntungkan pribadi maupun kelompok tertentu.

“Agama seharusnya jadi sesuatu yang merekatkan kita semua. Jangan dijadikan sebagai kendaraan politik untuk mengatasnamakan agama dan utusan Tuhan maju untuk kepentingan diri sendiri. Jangan pertontonkan apa yang tidak seharusnya. Kalau itu bagian dari Tuhan biarlah menjadi porsi dari para pemuka agama, jangan ambil hak yang bukan milik kita,” ungkap Kapolda Papua Irjend Pol Mathius D. Fakhiri, usai mengikuti Ibadah KKR Bangkit Bermazmur Bagi Kristus Menuju Pilkada Damai di Papua, di Hotel Swiss-Bell Kamis malam (13/6).

Baca Juga :  Dua Kali Swab Negatif, Ibu dan Anak Dipulangkan

Lanjut Kapolda, dia juga menghimbau agar seluruh pemuka agama mampu berperan aktif dalam menyampaikan firman Tuhan dan mengajak untuk tidak memancing isu-isu tertentu yang dapat memecah persatuan dan kesatuan di Tanah Papua.

“Pedomani Firman Tuhan dan Cintai dan Kasihi sesame manusia,” ungkap Kapolda Irjend Pol Mathius D. Fakhiri.

Jenderal Bintang Dua ini juga menghimbau agar Masyarakat mampu membuang pikiran mengokotak-kotakkan tiap suku, agama dan ras seseorang. Dia mengajak agar Masyarakat mampu menunjukkan kedewasaan dalam perbedaan.

Sementara Pj Bupati Biak Numfor Ibu Sofia Bonsapia berharap agar seluruh elemen Masyarakat di Biak terutama pemuka agama mampu memberikan edukasi yang terarah, menjauhi potensi konflik karena berbeda pilihan.

Baca Juga :  Tingkatkan Pelayanan, Pemda  dan Kejari  Teken MoU

“Pemilu Damai jangan hanya jadi slogan saja, mari kita semua bisa wujudkan pemilu damai di Biak Numfor tercinta,” harap Pj Bupati Sofia Bonsapia.

Pendeta Albert Y.G Sorontouw juga berharap agar selalu jadikan Tuhan sebagai landasan dalam bekerja dan bertindak untuk kepentingan orang banyak. Dengan begitu akan banyak jalan yang terbuka bagi mereka yang memang tulus dalam bekerja untuk memuliakan nama Tuhan di atas Negeri Tanah Papua. (il).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya